Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sekkarAvatar border
TS
sekkar
Menanggapi DWP, Gak Cuman Anak Dugem yang Doyan Mabok!
Menanggapi DWP, Gak Cuman Anak Dugem yang Doyan Mabok!

Menanggapi DWP, Gak Cuman Anak Dugem yang Doyan Mabok!

Menanggapi DWP, Gak Cuman Anak Dugem yang Doyan Mabok!

Beberapa hari lalu Djakarta Warehouse Project beritanya mundar-mandir di beberapa situs yang menyasar generasi milenial.

Quote:


Seperti kecolongan jual miras lah.
So What? Emang di sana jualan miras kok sumber berita DWP jualan minuman beralkohol.
Dan, yang boleh beli hanyalah yang sudah berusia 21 tahun ke atas.

Quote:


Lalu, ada juga berita lainnya seperti ajakan solat subuh untuk pengunjung DWP

Quote:


Kesannya kayak selalu dengan hal-hal yang negatif. Enggak semua penikmat musik dugem itu negatif kok, banyak diantara mereka yang suka sama musiknya. Ada juga yang menjadikan salah satu bentuk apresiasi kepada para pemusik untuk nontonin acara tersebut, gak cuman download mp3 bajakannya dan di mainkan untuk sendiri.

Kalo pada melek nih ya, sebenarnya acara DWP itu pengunjungnya minimal 18 tahun dan harus menunjukkan identitas resmi. Enggak boleh buka baju, dan ada beberapa aturan di sana.

Bandingin deh sama hal sederhana kayak dangdut acara nikahan yang biduannya pake baju ketat banget sambil gutak-gitek (goyang) sambil nyanyi ala-ala mendesah, ditonton sama warga banyak anak kecil, si biduan di colak-colek sambil disawerin disana.
Belom lagi para penikmat yang sambil minum ciu atau minuman lain yang serupa.
Nah, ini mabok di daerah rumah ada anak-anak yang liat.
Kok, kaga jadi masalah ya!

Quote:


Apalagi dangdut yang suka di play di bis pariwisata, biasanya biduannya nyanyi pake baju entah kurang bahan atau bikini. Sambil nungging atau ngangkang di sawer sambil desah. Kadang ada bocah yang nonton.
Kok yaaa seakan jadi hal yang lumrah.

Apa karena dugem itu kesannya kebarat-baratan tapi dangdut ketimuran?
Hanya gara-gara ini??

Dan neng juga ngerti bahwa enggak semua penikmat dangdut nikmatinnya sambil mabok. Ada juga yang suka sama dangdutnya seperti cengkoknya, kendangnya, musiknya yang bikin semangat.

Menanggapi minuman beralkohol itu haram.
Tetapi masih dilegalkan sperti beer,dsb untuk usia yang tepat.
Di DWP penjualannya diawasi, mau masuk ke sana juga body checking.
Lah gimana dengan dangdutan? Apakah untuk nonton dangdut diawasi sama hansip? Atau hansipnya diajakin mabok juga?
Entahlah neng ga begitu paham tentang ini.

Quote:


Jakarta udah mulai bersih-bersih menjadi lebih mendekati syariat Islam (mungkin), seperti penutupan Alexis, memberantas prostitusi dsb. Dengan tujuan menjadi kota yang lebih baik memanglah enggak mudah.
Apalagi udah menjadi gaya hidup beberapa masyarakat. Jika konsumennya masih ada, bisnis gelap inipun tetap terus ada. Simpelnya sih ada permintaan, ada juga yang memproduksi.

Tetapi, saya harap bisa lebih adil mengingat DWP itu ada kontribusinya seperti pajak yang masuk ke pemerintah. Apalagi sampai dijaga oleh aparat yang berarti membolehkan acara ini berlangsung.

Beberapa pandangan masyarakat yang harus diubah adalah musik aliran per-dugem-an enggak harus sambil mabok, dan joget pake baju seksi.

Terima kasih

emoticon-Angpauemoticon-Angpau emoticon-Angpau


#989 emoticon-Paw

Menanggapi DWP, Gak Cuman Anak Dugem yang Doyan Mabok!

Menanggapi DWP, Gak Cuman Anak Dugem yang Doyan Mabok!
0
3.9K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.