- Beranda
- Berita dan Politik
SIAPA YANG TERORIS: Israel Atau Palestina ?
...
![dopaapdo](https://s.kaskus.id/user/avatar/2017/09/05/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
dopaapdo
SIAPA YANG TERORIS: Israel Atau Palestina ?
Quote:
Hamas Puji Serangan Truk yang Tewaskan 4 Tentara Israel
Kelompok Hamas memuji serangan truk maut di Yerusalem yang menewaskan empat tentara Israel. Sementara kepolisian Israel menangkap 9 orang termasuk anggota keluarga pelaku, terkait serangan truk itu.
"Kami merestui operasi heroik dalam melawan pendudukan Israel ini, untuk memaksa penghentian tindak kriminal dan pelanggaran terhadap warga kami," tutur juru bicara Hamas, Faqzi Barhoum, kepada Reuters, Senin (9/1/2017).
Pujian yang sama juga dilontarkan kelompok Hamas via akun Twitternya. "Operasi itu muncul dalam konteks respons normal untuk tindak kriminal pendudukan Israel," sebut Hamas via Twitter seperti dilansir CNN.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Fadi Ahmad Hamdan Qunbor (28) itu, disebut kepolisian Israel sebagai warga Palestina yang berasal dari Yerusalem Timur. Paman pelaku, Abu Ali, menuturkan Qunbor merupakan ayah dari empat anak dan tinggal di kawasan Jabel Mukabar.
Dituturkan juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, sembilan orang yang merupakan warga wilayah Jabel Mukabar ditangkap usai insiden maut pada Minggu (8/1) tersebut. Lima orang yang ditangkap merupakan anggota keluarga pelaku. Mereka semua, sebut Rosenfeld, ditangkap atas kecurigaan membantu pelaku dalam serangan yang menewaskan 4 tentara dan melukai 17 orang itu.
Pelaku yang mengemudikan truk berukuran besar itu menabrak kerumunan tentara yang baru turun dari bus di kawasan Armon Hanatziv, Kota Tua, Yerusalem. Pelaku sempat memundurkan truk lalu berusaha menabrak lagi kerumunan tentara, sebelum akhirnya ditembaki polisi Israel di lokasi. Rosenfeld menyebut, pelaku tewas di lokasi kejadian. Terlihat beberapa lubang bekas peluru di kaca bagian depan truk itu.
Dalam pernyataannya saat mengunjungi lokasi serangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pelaku sebagai pendukung kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Netanyahu juga menyinggung dugaan pelaku terinspirasi berbagai serangan serupa di Nice, Prancis dan Berlin, Jerman beberapa waktu lalu.
Kepala Kepolisian Nasional Israel, Roni Alsheich, menyatakan pihaknya tidak mengesampingkan dugaan pelaku dimotivasi oleh serangan serupa di Berlin yang menewaskan 12 orang. "Sulit untuk mengetahui isi pikiran setiap orang yang terlibat demi mencari tahu apa yang mendorong pelaku, tapi tidak ada keraguan bahwa hal-hal semacam ini memiliki efek," sebutnya, merujuk pada serangan di luar negeri.
https://m.detik.com/news/internasional/d-3391077/hamas-puji-serangan-truk-yang-tewaskan-4-tentara-israel
Kelompok Hamas memuji serangan truk maut di Yerusalem yang menewaskan empat tentara Israel. Sementara kepolisian Israel menangkap 9 orang termasuk anggota keluarga pelaku, terkait serangan truk itu.
"Kami merestui operasi heroik dalam melawan pendudukan Israel ini, untuk memaksa penghentian tindak kriminal dan pelanggaran terhadap warga kami," tutur juru bicara Hamas, Faqzi Barhoum, kepada Reuters, Senin (9/1/2017).
Pujian yang sama juga dilontarkan kelompok Hamas via akun Twitternya. "Operasi itu muncul dalam konteks respons normal untuk tindak kriminal pendudukan Israel," sebut Hamas via Twitter seperti dilansir CNN.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Fadi Ahmad Hamdan Qunbor (28) itu, disebut kepolisian Israel sebagai warga Palestina yang berasal dari Yerusalem Timur. Paman pelaku, Abu Ali, menuturkan Qunbor merupakan ayah dari empat anak dan tinggal di kawasan Jabel Mukabar.
Dituturkan juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, sembilan orang yang merupakan warga wilayah Jabel Mukabar ditangkap usai insiden maut pada Minggu (8/1) tersebut. Lima orang yang ditangkap merupakan anggota keluarga pelaku. Mereka semua, sebut Rosenfeld, ditangkap atas kecurigaan membantu pelaku dalam serangan yang menewaskan 4 tentara dan melukai 17 orang itu.
Pelaku yang mengemudikan truk berukuran besar itu menabrak kerumunan tentara yang baru turun dari bus di kawasan Armon Hanatziv, Kota Tua, Yerusalem. Pelaku sempat memundurkan truk lalu berusaha menabrak lagi kerumunan tentara, sebelum akhirnya ditembaki polisi Israel di lokasi. Rosenfeld menyebut, pelaku tewas di lokasi kejadian. Terlihat beberapa lubang bekas peluru di kaca bagian depan truk itu.
Dalam pernyataannya saat mengunjungi lokasi serangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pelaku sebagai pendukung kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Netanyahu juga menyinggung dugaan pelaku terinspirasi berbagai serangan serupa di Nice, Prancis dan Berlin, Jerman beberapa waktu lalu.
Kepala Kepolisian Nasional Israel, Roni Alsheich, menyatakan pihaknya tidak mengesampingkan dugaan pelaku dimotivasi oleh serangan serupa di Berlin yang menewaskan 12 orang. "Sulit untuk mengetahui isi pikiran setiap orang yang terlibat demi mencari tahu apa yang mendorong pelaku, tapi tidak ada keraguan bahwa hal-hal semacam ini memiliki efek," sebutnya, merujuk pada serangan di luar negeri.
https://m.detik.com/news/internasional/d-3391077/hamas-puji-serangan-truk-yang-tewaskan-4-tentara-israel
Quote:
Tewaskan Warga Palestina, Tentara Israel Dihukum
Pengadilan militer Israel menghukum seorang tentara karena membunuh warga Palestina yang hendak menyerangnya. Ini menjadi keputusan langka karena pengadilan Israel jarang menghukum tentara yang menewaskan warga Palestina.
Seperti dilansir CNN, Kamis, 5 Januari 2017, majelis hakim memvonis Sersan Elor Azaria bersalah karena menembak Abdel Fattah al-Sharif, 21 tahun, tersangka yang akan menyerangnya dengan pisau, meski Sharif telah tergeletak di tanah dan tak menjadi ancaman lagi baginya.
Ketua Majelis Hakim Kolonel Maya Heller mengatakan Azaria adalah saksi yang buruk dan pembelaannya bermasalah. Berdasarkan video yang direkam dalam insiden di Kota Hebron, Tepi Barat, pada Maret lalu, itu Azaria terlihat menembak kepala Sharif yang sudah tak berdaya.
Keputusan ini disambut cemoohan politikus dan keluarga Azaria. Ibunda Azaria yang hadir dalam persidangan, memaki hakim, “Kalian seharusnya malu pada diri sendiri!” Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam akun Facebook-nya menyerukan pengampunan untuk Azaria. Adapun Menteri Ultranasionalis Israel Naftali Bennett menyebut proses pengadilan telah bermasalah sejak awal.
Ratusan orang memberikan dukungan kepada Azaria dari luar gedung pengadilan yang dijaga ketat oleh Kementerian Pertahanan.
Namun keputusan ini juga disambut gembira oleh penggiat hak asasi manusia. Dalam pernyataan tertulis, kelompok Amnesty International memuji putusan yang jarang terjadi “di negara yang memiliki sejarah menggunakan kekerasan berlebihan”. Amnesty juga menyambut keputusan ini sebagai secercah harapan menyusul banyaknya kekerasan berlebihan yang menimbulkan kematian di Palestina.
Pusat advokasi hukum warga minoritas Arab di Israel, Adalah, menyebut keputusan ini merupakan pengecualian dan tercatat dalam sejarah karena selama ini tentara Israel menikmati impunitas meski telah menewaskan dan menyiksa warga Palestina.
Keputusan ini membelah Israel karena terjadi saat gelombang kekerasan yang dilakukan pemuda Palestina tengah meningkat. Sejak Oktober 2015, sejumlah pemuda dan pemudi Palestina melakukan serangan dengan pisau terhadap warga Israel sebagai bentuk protes atas penjajahan yang terjadi selama tujuh dekade.
Namun video yang memperlihatkan aksi Azaria membuat banyak pihak mempertanyakan kode etik militer Israel, di mana pelaku yang sudah tak berdaya tidak boleh dibunuh.
https://dunia.tempo.co/read/832787/tewaskan-warga-palestina-tentara-israel-dihukum
Pengadilan militer Israel menghukum seorang tentara karena membunuh warga Palestina yang hendak menyerangnya. Ini menjadi keputusan langka karena pengadilan Israel jarang menghukum tentara yang menewaskan warga Palestina.
Seperti dilansir CNN, Kamis, 5 Januari 2017, majelis hakim memvonis Sersan Elor Azaria bersalah karena menembak Abdel Fattah al-Sharif, 21 tahun, tersangka yang akan menyerangnya dengan pisau, meski Sharif telah tergeletak di tanah dan tak menjadi ancaman lagi baginya.
Ketua Majelis Hakim Kolonel Maya Heller mengatakan Azaria adalah saksi yang buruk dan pembelaannya bermasalah. Berdasarkan video yang direkam dalam insiden di Kota Hebron, Tepi Barat, pada Maret lalu, itu Azaria terlihat menembak kepala Sharif yang sudah tak berdaya.
Keputusan ini disambut cemoohan politikus dan keluarga Azaria. Ibunda Azaria yang hadir dalam persidangan, memaki hakim, “Kalian seharusnya malu pada diri sendiri!” Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam akun Facebook-nya menyerukan pengampunan untuk Azaria. Adapun Menteri Ultranasionalis Israel Naftali Bennett menyebut proses pengadilan telah bermasalah sejak awal.
Ratusan orang memberikan dukungan kepada Azaria dari luar gedung pengadilan yang dijaga ketat oleh Kementerian Pertahanan.
Namun keputusan ini juga disambut gembira oleh penggiat hak asasi manusia. Dalam pernyataan tertulis, kelompok Amnesty International memuji putusan yang jarang terjadi “di negara yang memiliki sejarah menggunakan kekerasan berlebihan”. Amnesty juga menyambut keputusan ini sebagai secercah harapan menyusul banyaknya kekerasan berlebihan yang menimbulkan kematian di Palestina.
Pusat advokasi hukum warga minoritas Arab di Israel, Adalah, menyebut keputusan ini merupakan pengecualian dan tercatat dalam sejarah karena selama ini tentara Israel menikmati impunitas meski telah menewaskan dan menyiksa warga Palestina.
Keputusan ini membelah Israel karena terjadi saat gelombang kekerasan yang dilakukan pemuda Palestina tengah meningkat. Sejak Oktober 2015, sejumlah pemuda dan pemudi Palestina melakukan serangan dengan pisau terhadap warga Israel sebagai bentuk protes atas penjajahan yang terjadi selama tujuh dekade.
Namun video yang memperlihatkan aksi Azaria membuat banyak pihak mempertanyakan kode etik militer Israel, di mana pelaku yang sudah tak berdaya tidak boleh dibunuh.
https://dunia.tempo.co/read/832787/tewaskan-warga-palestina-tentara-israel-dihukum
SIAPA NEGARA TERORIS BARBAR YANG SEBENARNYA, KALAU KITA BERKACA DARI DUA KASUS INI ?
Polling
0 suara
NEGARA TERORIS : Israhell atau Fucklestine
0
2.8K
Kutip
23
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya