itoday - Artis yang juga politisi Partai Gerindra, Rachel Maryam, menyoal pemberitaan media massa yang cenderung melakukan framing demi kepentingan pihak tertentu atau kepentingan tertentu.

Rachel turut menyoal framing media massa soal tudingan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens yang memprediksi Pilpres 2019 bakal menjadi pertarungan antara kubu nasionalis melawan kelompok radikal.

“Framing macam apa ini? Jadi siapapun yang akan bertarung di Pilpres melawan Jokowi akan dituduh kaum radikal?” tegas Rachel di akun Twitter @cumarachel, meretwet tulisan bertajuk “Pilpres 2019 Disebut Pertarungan Jokowi dengan Kaum Radikal” yang dirilis situs CNN Indonesia (14/12).

Dalam tulisan itu CNN Indonesia memasang foto pidato Amien Rais pada “Reuni Nasional Aksi Bela Islam 212”. Di caption foto tertulis “Pilpres 2019 Disebut Pertarungan Jokowi dengan Kaum Radikal Kelompok radikal dinilai bersatu dengan parpol melawan Jokowi pada Pilpres 2019. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)”.

Sebelumnya, Rachel juga menyoal pemberitaan Kompas Group yang dinilai merugikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Memperhatikan headline berita Kompas hari ini.. banyak sekali berita tentang Anies Sandi yang dikemas dengan judul yang ‘nyeleneh’.

Pertanyaannya ini kebetulan atau by design?” tulis @cumarachel.

Menanggapi akun @HirmanF, @cumarachel menulis: “Kritis boleh, tapi jangan sampai nyinyir. Media gak boleh turun level ke kelas buzzer.

Mudah-mudahan Kompas gak begitu ya.”

http://itoday.co.id/politik/read/10378/Rachel-Maryam-Framing-Macam-Apa-Ini-Yang-Bertarung-Lawan-Jokowi-di-Pilpres-Kaum-Radikal

Hmmm berat ini