Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Forex
  • Kisah Sukses Sang Sultan Forex, Bill Lipschutz

youieddrAvatar border
TS
youieddr
Kisah Sukses Sang Sultan Forex, Bill Lipschutz
Di dunia internasional, trading Forex sangatlah menggiurkan. Walaupun ia memiliki resiko kerugian yang cukup besar, dunia forex nyatanya mampu memberikan keuntungan yang besar bila pemainya memakai metode yang cerdas saat sedang beraksi.

Tiap orang yang sudah sukses mendulang dollar di forex, tentunya pernah merasakan pahit getirnya dunia forex. Tak hanya sekali, tak jarang yang menemui kegagalan berkali-kali karena menggunakan strategi yang salah berulang-ulang. Untuk anda yang sering gagal dalam berforex, ada baiknya bila anda menyimak sejenak kisah sukses sang sultan forex yang satu ini. Selamat menyimak ya.

Kisah Sukses Sang Sultan Forex, Bill Lipschutz


Bill Lipschutz merupakan seorang trader forex profesional yang cukup terkemuka dan pernah memperoleh penghargaan sebagai “Trader Monthly Hall of Fame pada Oktober tahun 2006”. Ia juga merupakan salah seorang pendiri dan direktur portfolio management Hathersage Capital Management.

Sebagai seorang trader yang dianggap sukses, Lipschutz termasuk salah satu yang diwawancarai Jack Schwager dan dicantumkan dalam buku best seller-nya, “The New Market Wizards: Conversations with America’s Top Traders”. Karena rating sukses actionya terbilang tinggi, ia memperoleh julukan ’’The Sultan of Currencies’’, atau Sultan Forex.


Belajar Trading Setelah Dapat Warisan

Bill Lipschutz lahir dan tumbuh besar di Farmingdale, New York. Setelah menyabet gelar Bachelor dalam bidang arsitektur, kemudian ia melanjutkan studinya ke bidang manajemen bisnis sampai mendapatkan gelar MBA dari Johnson School of Management, Cornell University pada tahun 1982.

Sebenarnya, Lipschutz menerjunkan dirinya ke pasar forex secara tak sengaja. Tanpa diduga, ketika dirinya masih belajar di Cornell University, ia mendapatkan account trading yang berisikan 100 jenis saham dari berbagai broker yang masih belum dilikuidasi senilai USD12,000 dari warisan neneknya. Rupanya, neneknya juga merupakan seorang trader saham senior yang dulu aktif di dunia forex.

Setelah menganalisa pola investasi neneknya, Lipschutz mengetahui bahwa si nenek tidak menerapkan management resiko dengan benar. Karenanya, account tersebut akan beresiko mengalami kerugian jika langsung dilikuidasi.

Ia kemudian segera mempelajari lebih dalam tentang ilmu manajemen risiko dan membaca segala sesuatu hal tentang kondisi yang terjadi di pasar saat itu. Kemudian, ia justru lebih tertarik untuk mendalami pasar forex. Menjelang lulus dari Cornell University, Lipschutz telah bekerja di perusahaan investasi terkenal saat itu, Salomon Brothers, di bagian forex (FX Department).


Kendalikan Risiko Dan Perhatikan Fundamental


Bill Lipschutz berhasil mengembangkan aset warisan neneknya hingga bernilai USD250,000. Tapi sayangnya dana tersebut tak bertahan lama bahkan nyaris ludes. Lipschutz tidak pernah menyesali dana yang telah hilang, tetapi amat kecewa dengan metode tradingnya yang salah dan masih kurang terarah.

Metode trading yang ia pelajari dari Salomon Brothers menjadi tak efektif hanya karena sebuah kesalahan. Bill Lipschutz segera menguji beberapa langkah strategi trading dengan menekankan pada pengendalian risiko, melalui pembagian beberapa portofolio pasangan mata uang yang sesuai.

Selain itu, ia juga amat memperhatikan faktor risk/reward ratio tiap kali trade. Baru setelah perbaikan inilah account trading Bill Lipschutz kembali membaik dan dapat terus berkembang dari waktu ke waktu.

Menurut Lipschutz, faktor fundamental merupakan hal yang sangat penting dan amat perlu untuk diketahui oleh trader forex. ’’Amati bagaimana respon pasar terhadap perubahan data fundamental. Jangan sampai Anda kehilangan kesempatan untuk masuk ke dalam pasar. Kehilangan kesempatan berarti sebuah kesalahan. Jika Anda terlambat, sama saja Anda sudah salah masuk pasar,’’ kata Bill Lipschutz yang pernah menjabat sebagai presiden sekaligus CEO perusahaan investasi North Tower Group, (bagian dari Merrill Lynch Corporation) itu.


Jangan Batasi Keuntungan

Bill Lipschutz yang senang mamenfaatkan pending order (stop atau limit order) pernah berbagi tips untuk para trader forex, ’’Jika harga bergerak sesuai dengan posisi Anda, usahakanlah untuk memperbesar ukuran lot trading, pyramiding, averaging, atau apapun namanya” ungkapnya. Ketika ditanya mengapa, sosok trader sukses ini justru balik bertanya “Apakah Anda memang ingin membatasi potensi keuntungan Anda?”

Para trader dan investor yang telah berhasil sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan pengetahuan dan waktunya untuk mengembangkan dunia trading dan juga investasi. Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir dan juga metode Bill Lipschutz untuk bisa bangkit dari kekalahan dengan menyadari kesalahan yang pernah dilakukanya.

Daripada menyesali dana yang terlanjur hilang, lebih baik mencoba mengenali darimana datangnya sumber penyebab kegagalan Anda. Setelah itu, perbaikilah strategi yang memang sudah seharusnya perlu ditajamkan. Ada kalanya, solusi datang dari metode pengendalian risiko dan usaha penajaman analisa fundamental seperti yang dilakukan Bill Lipschutz dalam pengalamanya tadi. Lalu, teruslah berusaha untuk tak membatasi keuntungan dikala harga sedang bergerak sesuai dengan posisi trading Anda.

Kiranya, cukup sekian artikel singkat kami tentang kisah sukses sang sultan forex, Bill Lipschutz. Semoga kisah yang telah kami postingkan bisa membawa inspirasi untuk kesuksesanmu di dunia forex ya. Terimakasih telah menyimak, see you next post!









Trading lah dengan pelayanan dan kondisi trading terbaik dari www.Gainscopefx.com
0
2.5K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Forex
ForexKASKUS Official
19.6KThread3.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.