awaPos.com - Kasus persekusi yang menimpat dai kondang asal Pekanbaru, Riau, Ustad Abdul Somad mendapat perhatian dari Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Sebagai salah satu 'fans' Ustad Somad, Zulhas-sapaannya- sangat prihatin dengan kejadian di Denpasar, Bali, Jumat lalu.

Zulkifli menilai siapapun tak boleh mengalangi dan menghadang ceramah. Entah itu Ustad Somad atau siapapun karena tak dibenarkan secara hukum.

"Pelakunya harus diproses hukum agar kejadian yang sama tidak terulang," kicau Zulhas di akun Twitter miliknya, @ZUL_Hasan, dilansir RMOl.co (Jawa Pos Grup), kemarin.

Zulhas mengungkapkan, dirinya kerap mendengar ceramah-ceramah Ustadz Abdul Somad di Youtube dan Facebook.

Menurutnya, ceramah dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau itu tegas, teguh pada prinsip. Sehingga, komitmen Ustad Somad pada Pancasila tak perlu diragukan.

Soal pelaku persekusi, Zulhas yakin hanya dilakukan segelintir oknum saja. Dia percaya masyarakat Bali berkomitmen menjaga NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

"Saya percaya, saudara saudara kita di Bali adalah masyarakat yang toleran. Pelakunya adalah oknum yang tidak mewakili masyarakat Bali. Dalam Bhinneka, kita tetap bersaudara," pungkas Zulhas.

Persekusi dialami Ustad Somad saat melakukan safari dakwah di Bali, pekan lalu. Sejumlah organisasi masyarakat di Bali yang menamakan diri Komponen Rakyat Bali (KRB) menggeruduk Ustad Somad yang menginap di Hotel Aston Denpasar.

Massa mendesak agar Ustad Somad diusir dari Bali yang rencananya dijadwalkan berceramah dalam forum peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid An-Nur di Jalan Diponegoro, Denpasar, pukul 20.00 WITA.

Mereka menudung kiai kharismatik asal Pekanbaru itu anti NKRI. Mereka meminta Ustad Somad mengikrarkan janji sumpah setia kepada NKRI di bawah Al Quran, dan mencium bendera Merah Putih.

(mam/jpg/JPC)
Sumber
https://www.jawapos.com/read/2017/12...a-mpr-bereaksi

Ketua MPR heran ama tudingan anti NKRI padahal sering nonton video Ustadz Abdul Somad.
mestinya ga perlu heran, masalah quota aja