Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rossdeleonAvatar border
TS
rossdeleon
Anting, Pernikahan Sesama Jenis, dan Mitos Lainnya tentang Bajak Laut abad ke 17-18
Selain dari motivasi ekonomi, hal yang paling umum membuat pelaut menjadi Bajak Laut adalah faktor kebebasan. di kapal Bajak laut aturan yang berlaku adalah aturan sang Kapten, bukan hukum kerajaan, aturan agama tertentu atau undang-undang kolonial yang terkadang kolot, kuno dan tidak lagi sesuai dengan perubahan jaman. karena itu banyak yang menjadi Bajak laut karena memiliki perbedaan agama atau kepercayaan, suku, ras, hingga nilai tradisi yang berbeda dengan koloni dimana mereka tinggal.

Hal ini paling terlihat dengan diterimanya homoseksual sebagai awak Bajak laut. bukan hanya dibiarkan atau diterima, tetapi maho di era tersebut tersebut lambat laun menjadi begitu identik dengan Bajak laut. sebab hanya kapten Bajak laut yang bersedia menerima, melindungi bahkan menikahkan mereka secara resmi. pernikahan ini dinamakan dengan Matelotage, sebuah kata Prancis yang berarti "keahlian melaut". kata ini dipakai karena awalnya banyaknya pelaut Prancis yang melakukan pernikahan sesama jenis tersebut sehingga matelotage menjadi sinonim darinya. emoticon-Betty (S)



Dalam pernikahan matelotage kedua sejoli sesama jenis akan menukar cincin layaknya pernikahan sungguhan secara formal di depan Kapten dan awak kapal. hal ini juga umum dirayakan dengan makan minum dan juga alat musik apabila ada. dengan ini mereka diikat secara resmi untuk berbagai kamar, harta, bahkan asuransi ganti rugi dan warisan. apabila salah satu pasangan meninggal maka harta benda miliknya akan diberikan kepada pasangan yang masih hidup. lebih jauh lagi uang asuransi kematian juga akan diterimanya dari kapal, hak-hak ini dijamin oleh Kapten dan awak kapal dimana mereka tinggal.

Hal ini sedikit banyak membuat para homoseksual yang menjadi sasaran karena nilai agama dan pemerintahan ketika itu berubah profesi menjadi Bajak laut. mereka mencari tempat berlindung untuk hidup walaupun harus bekerja sebagai pembajak. walau demikian tidak semua Bajak laut adalah homoseksual, sama seperti tidak semua Bajak laut adalah penjahat atau kriminal. dan tidak semua yang ikut dalam matelotage terlibat dalam hubungan sesama jenis. beberapa tokoh bajak laut yang tercatat dalam sejarah diketahui hanya menggunakan matelotage sebagai pengikatan tali persaudaraan.

Pernikahan ini sendiri cukup populer diantara para pemuda di Karibia sehingga pemerintah kota koloni sampai merasa perlu untuk meminta kerajaan induk di eropa untuk mengirim wanita penghibur agar tidak menjadi masalah. sayangnya datangnya ratusan wanita penghibur sekalipun tidak menjadi penghalang bagi pemuda untuk menjalani matelotage. malah para homoseksual tersebut juga turut membagi wanita penghibur tersebut bersama, bahkan menikah bersama-sama dengan satu wanita.
emoticon-DP emoticon-Hammer2


Selain dari pernikahan maho di atas, Bajak laut juga memiliki kisah tentang anting yang mereka kenakan. walaupun terkesan garang dan jahat, tetapi nyatanya para pembajak ini sangat takut dengan kematian. persisnya mereka takut tidak dikuburkan dengan layak di daratan. karena itu mereka mengenakan anting, semakin bagus dan mewah antingnya maka semakin baik. ada semacam kode di antara pembajak bahwa apabila mereka melihat pembajak yang mati maka mereka sebisa mungkin akan membawa jazadnya ke darat dan menguburkannya dengan layak.



Sebagai ongkos penguburan yang layak, yang bisa meliputi peti mati, batu nisan dan upacara doa yang tentu akan makan biaya, maka anting sang korban akan diambil dan dijual. jadi anting tersebut berfungsi sebagai biaya pemakaman sang korban. begitu penting urusan tentang pemakanan ini sehingga di tiap anting mereka juga diukir atau dicetak tempat dimana mereka mau dikuburkan. pantang bagi Bajak laut untuk mati di laut karena mereka takut dengan berbagai mitos tentang lautan yang katanya bisa membuat sebuah jiwa tersesat selamanya di samudra luas.

Kebiasaan mengenakan anting di kalangan pria ini terus terbawa ke era modern, padahal dahulu memiliki makna yang sangat berbeda. bukan sebuah tanda homoseksual, bukan pula tanda rebel, seni atau machoisme, tetapi sebuah fungsi yakni sebagai ganti biaya agar bisa mendapatkan penguburan yang layak. emoticon-Big Grin

Penggunaan anting agar bisa mendapatkan pemakaman yang layak di darat tidak berlaku untuk semua pelaut di abad tersebut. Sir Francis Drake seorang privateer yang terkenal nyatanya dimakamkan di laut. bagi pelaut profesional yang bukan pembajak, pemakaman di laut adalah suatu kewajaran dengan tradisi yang panjang. asalkan dilakukan dengan upacara yang cukup maka mereka anggap cukup. karena itu pelaut normal tidak atau jarang mengenakan anting. sebab mereka tidak terlalu percaya dengan mitos Davey Jones' locker, berbeda dengan Bajak laut yang memang begitu percaya dengan takhyul karena tingkat pendidikannya rendah. emoticon-Malu


Lebih banyak lagi Mitos dan Fakta lagi tentang Bajak Laut, Privateer, Buccaneer, Corsair silahkan klik
.
:monggo :monggo :monggo



Referensi :
Spoiler for reff:
Diubah oleh rossdeleon 06-12-2017 04:24
0
36.6K
154
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.