Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

serujambi.comAvatar border
TS
serujambi.com
Aliran Sesat di Jambi, Ketemu Tuhan Bayar Sejuta
SERUJAMBI.COM, Muarabungo – Masyarakat Provinsi Jambi, khususnya di Kabupaten Bungo dikejutkan oleh munculnya ajaran sesat.

Dimana dalam ajaran ini, jamaah pengikutnya bisa bertemu tuhan dengan syarat menyetor sejumlah uang sebesar Rp 1 juta kepada pengasuh.

Ajaran yang sebelumnya muncul di Tebo, Jambi ini, belum diketahui namanya, namun berkembang di wilayah Kecamatan Jujuhan.

Kabar tentang berkembangnya ajaran ini juga sudah sampai ke Kementerian Agama Kabupaten Bungo. Kakan Kemenag Bungo, H Hasbi, dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat laporan dari masyarakat yang mulai resah terkait keberadaan pengajian di rumah salah satu warga itu.

“Iya memang benar, kita telah mendapat laporan terkait adanya aliran yang diduga sesat ini. Lokasi pengajiannya di Kecamatan Jujuhan di rumah salah satu warga,” ucap H Hasbi, Selasa (12/12/2017).

Lebih lanjut dia katakan, dalam kajiannya, pengasuh ajaran itu mengajarkan kepada jamaah kiat bertemu tuhan, dengan syarat menyetor uang sebesar Rp 1 juta rupiah.

“Mau ketemu tuhan bayar dulu satu juta. Mereka juga tidak begitu mempercayai rukun iman yang menjadi kepercayaan orang Islam,” papar Hasbi.

Kelompok ini lanjut Hasbi, pada intinya mengkaji tentang sifat 20 untuk mengenal Allah melalui ilmu makrifat. “Hanya saja, sudah sangat jauh menyimpang,” kata Hasbi.

Atas laporan itu, Kemenag bersama dengan MUI Kabupaten Bungo telah melakukan penelusuran dan pengkajian lebih mendalam, apakah aliran ini menyalahi atau tidak. “MUI juga sudah melakukan kajian soal ini,” tukas Hasbi.

Terpisah, ketua MUI kabupaten Bungo, KH Usman Dung, dikonfirmasi terkait hal ini mengakui jika MUI telah melakukan kajian terkait aliran itu. Dikatakannya, dari buku milik aliran yang mereka terima itu, didapatkan memang ada indikasi melenceng dari ajaran agama Islam.

“Iya memang kini MUI sedang melakukan kajian. Kalau kita lihat, memang ada yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti tidak wajib shalat,” tutur KH Usman Dung.

Dengan munculnya faham atau aliran seperti ini yang meresahkan warga, pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan ajaran di luar rukun islam dan rukun iman yang telah menjadi dasar bagi ummat Islam selama ini.

“Mereka ini memang mengkaji sifat tuhan, tapi sudah terlalu jauh. Oleh karenanya kita imbau, sebaiknya bagi kita yang belum mempunyai ilmu agama yang cukup dalam, jangan dulu ikut kajian seperti ini,” tandas KH Usman Dung.(frs/clp)

SUMBER: Serujambi.com
0
1.7K
16
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.