• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Serba-serbi Ponsel dan Telekomunikasi Seluler pada 1990-an hingga 2000-an

gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Serba-serbi Ponsel dan Telekomunikasi Seluler pada 1990-an hingga 2000-an



Sejak layanan seluler di Indonesia mulai berkembang pada pertengahan 1990-an, jumlah pengguna telepon selular dari tahun ke tahun terus meningkat. Pengenalan kartu selular prabayar pada 1997 mendongkrak minat masyarakat untuk beralih ke layanan telekomunikasi nirkabel. Berbagai manuver operator seluler dalam menarik pelanggan, layanan yang disediakan, fitur-fitur yang ada dalam ponsel, dan keterbatasan yang ada membentuk budaya telekomunikasi seluler di Indonesia pada masa 1990-an dan 2000-an. Apa sajakah itu?

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Kartu Perdana yang Mahal nan Mewah

Sekarang, Anda mungkin hanya perlu merogoh kocek kurang dari Rp15.000 untuk dapat membeli kartu perdana dan Anda dapat dengan leluasa bergonta-ganti nomor. Pada periode 1997 - 2003, jangan harap bisa melakukannya. Pada masa itu, kartu perdana seluler adalah barang mahal. Harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah untuk satu nomor saja. Ratusan ribu rupiah adalah harga yang mahal untuk ukuran akhir 1990-an dan awal 2000-an. Sebagai perbandingan, gaji rata-rata pekerja kantoran adalah di kisaran satu hingga dua juta rupiah dan harga paket restoran cepat saji masih berkisar beberapa hingga belasan ribu rupiah saat itu. Tak heran, waktu itu, jarang orang yang bergonta-ganti nomor seperti sekarang kecuali kalau operator sebelah mempunyai tawaran yang lebih menarik. Tahun 1990-an, nomor ponsel hanya terdiri dari 11 angka, bukan 12 angka seperti sekarang.
Ada harga, ada kualitas. Harga mahal untuk kartu perdana zaman dulu sebanding dengan produk yang didapat. Zaman dulu, kartu perdana sudah diisikan pulsa oleh operator, mulai dari Rp25.000 hingga Rp100.000. Kemasannya pun juga menggunakan kotak plastik dan tampilannya menarik. Bandingkan dengan kartu perdana sekarang yang cenderung sederhana.

Voucher Isi Ulang Pulsa

Kini, mengisi ulang pulsa bukanlah hal yang sulit. Dulu, mengisi ulang pulsa kebanyakan dilakukan dengan menggunakan voucher isi ulang pulsa. Nomor pengisian pulsa harus digosok dulu dengan uang logam dan pengguna mengirimkan pesan USSD sesuai dengan petunjuk di voucher untuk mengisi ulang pulsa. Nominal voucher terkecil adalah Rp50.000 dan yang terbesar adalah Rp500.000. Beberapa orang bahkan mengoleksi voucher isi ulang pulsa sebagai kenang-kenangan.
Satu lagi, voucher isi ulang ini memiliki batas waktu pemakaian. Kalau tidak digunakan sampai waktunya habis, pulsanya hangus.

Harga Ponsel

Sebelum tahun 2005, semua ponsel yang ada di Indonesia memiliki harga di atas Rp1.000.000. Nyaris tidak ada ponsel yang harganya ratusan ribu rupiah. Ponsel dengan harga di atas Rp4.000.000 tergolong dalam segmen high-end. Kisaran harga Rp2.000.000 sampai Rp4.000.000 adalah mid-end, dan di bawah Rp2.000.000 sudah termasuk low-end. Sebagai gambaran, Nokia 9500 memiliki harga Rp10.000.000 saat diluncurkan pada tahun 2004. Harga itu kurang lebih sama dengan harga sepeda motor baru saat itu. Tak heran, ketika ponsel murah buatan Cina dengan harga ratusan ribu rupiah hingga satu jutaan rupiah muncul pada 2007, orang pun berbondong-bondong membeli dan setelah 2008, semakin banyak orang yang memiliki ponsel.

Tarif Telepon

Kalau dulu Anda sering menelepon dengan ponsel, pasti mengenal istilah peak timedan off peak time. Peak time adalah saat trafik pemakaian selular mencapai puncak. Biasanya, sekitar siang dan sore hari. Off peak time adalah tarif telepon saat jam-jam tenang (saat jarang ada yang melakukan panggilan telepon). Biasanya, sekitar pukul 23.00 sampai 07.00. Tarif saat off peak time umumnya lebih murah. Tak heran, banyak orang rela menunggu malam agar bisa menelepon murah. Dulu, tarif telepon dihitung per menit dan berada di kisaran ratusan hingga ribuan rupiah. Mulai 2007, diperkenalkan tarif per detik dan perang tarif antaroperator pun bergema hingga beberapa tahun (meski sudah dimulai sebelumnya).

Roaming

Sebelum 2004, ada kebijakan operator berupa biaya roaming atau jelajah di dalam negeri. Artinya, kalau Anda menggunakan kartu SIM Anda di luar wilayah registrasi Anda, Anda akan dikenakan biaya tambahan untuk menelepon atau SMS dibandingkan kalau melakukannya di wilayah sendiri. Misalnya, kartu SIM Anda terdaftar di wilayah Jakarta. Jika Anda menelepon menggunakan jaringan operator di luar Jakarta, tarifnya akan lebih mahal dibandingkan di Jakarta. Sekarang, kebijakan roaming di dalam negeri sudah tidak ada dan hanya berlaku untuk penggunaan di luar negeri saja (roaming internasional).

Susah Mendapatkan Sinyal

Dahulu, ketika hujan atau berada di dalam bangunan tinggi, sulit untuk mendapatkan sinyal. Terkadang, orang harus ke tempat yang agak tinggi agar sinyal ponsel bisa didapatkan. Apalagi, jika lokasinya adalah di wilayah pedesaan atau daerah yang jangkauan sinyalnya lemah.

Ponsel Berantena

Sebelum tahun 2001, masih terdapat ponsel yang memiliki antena eksternal. Ponsel dengan antena internal pertama mulai masuk ke pasaran Indonesia pada 1998 – 1999. Ponsel pada gambar sebelumnya adalah Nokia 8110 yang pada 1998 sering disebut “Nokia pisang”.

Desain Ponsel yang Stylish

Sekarang, hampir semua ponsel memiliki bentuk batangan (candybar) tanpa tombol. Dahulu, ponsel memiliki banyak sekali ragam bentuk dan desain.

Mulai dari batangan,

lipat (chamshell),

hingga geser (sliding).
Tak hanya ponsel dengan desain standar seperti di atas. Ponsel dengan desain yang unik pun banyak bermunculan.

Nokia 3650 dengan tombol seperti telepon zaman dulu.

Bayangkan menggunakan Nokia 7280 untuk mengetik SMS.

Nokia 7600 berbentuk kotak.

Nokia N-Gage, dijuluki “kuping gajah” karena pengeras suaranya terletak di sisi ponsel.

Nokia 3200 yang menawarkan kemampuan mengganti cover dalamnnya sesuka hati.

Motorola RAZR. Ponsel paling stylish di masanya.

Content Provider

Jika Anda punya koleksi majalah remaja atau majalah ponsel dari tahun 2000-an, coba sekali-kali membuka halamannya. Anda pasti akan menemukan iklan content provider yang menawarkan berbagai konten untuk ponsel Anda. Mulai dari ringtone (monoponik maupun poliponik), logo operator, java games, juga layanan SMS premium. Tentu saja, Anda harus membayar dengan memotong pulsa untuk mendapatkannya. Saya sendiri pernah mencoba logo operator sekitar tahun 2008.

Demam 3G

Ketika 3G pertama kali beroperasi di Indonesia pada 14 September 2006, masyarakat Indonesia cukup antusias menyambutnya. Fitur yang banyak diperbincangkan adalah video call yang mana pengguna bisa bertatap muka dengan lawan bicara. Selain video call, layanan 3G juga menawarkan mobile TV.

Isi Lagu atau Game di Konter Hape

Dahulu, internet di ponsel adalah hal yang mewah dan belum ada paket internet seperti sekarang. Tarif internet di ponsel berkisar antara Rp1 hingga Rp5 per KB. Akses internet hanya dilakukan di komputer pribadi atau di warnet. Kecepatannya pun tidak mendukung untuk mengunduh lagu apalagi video. Maka, orang pun harus pergi ke konter hape untuk mengisi ponselnya dengan lagu dan game yang diinginkan.

Memakai Inframerah

Memakai inframerah untuk transfer data itu gampang-gampang susah. Selain karena kecepatannya yang kecil, tergesernya posisi antar 2 ponsel bisa menyebabkan pengiriman gagal dan harus diulang kembali.

Nonton TV di Ponsel

Ingin pergi ke suatu tempat tetapi tak ingin ketinggalan acara favorit? Pakai saja ponsel ber-TV. Sekitar tahun 2007 hingga 2009, beberapa ponsel Cina menghadirikan fitur TV analog yang memungkinkan pengguna menonton TV di ponselnya.

Layanan SMS Premium

Sekitar tahun 2007 – 2008, layanan SMS premium marak beredar. Mayoritas adalah layanan ramalan dan SMS yang “dikirimkan langsung” dari selebritas. Tentu saja ini tidak gratis.

CDMA

Code Division Multiple Access atau CDMA adalah teknologi komunikasi nirkabel selain GSM. Teknologi ini diklaim memiliki jangkauan sinyal lebih luas dibandingkan GSM sehingga membutuhkan lebih sedikit menara BTS, lebih sedikit investasi, dan tentu saja dapat menawarkan tarif lebih murah dibandingkan GSM. Pada 2003, operator telekomunikasi CDMA mulai bermunculan dan menjadi pesaing baru bagi 3 operator GSM yang sudah ada : Telkomsel, Indosat, dan Pro XL (XL). Pada September 2003, muncul Esia dari Bakrie Telecom. 8 Desember 2003, Fren milik Mobile 8 (Bimantara Citra / MNC) diluncurkan. Pada Juni 2004, Flexi milik Telkom Indonesia diluncurkan di Tenggarong, Kalimantan Timur. Pada 2004 pula, Indosat meluncurkan StarOne. Tahun 2006, Putera Sampoerna yang keluar dari bisnis rokok setahun sebelumnya memasuki bisnis telekomunikasi melalui merek Ceria. Tahun 2007, Sinar Mas turut masuk ke pasar CDMA lewat merek Smart.
Kejayaan operator CDMA terjadi di paruh kedua 2000-an. Paket ponsel dengan harga terjangkau yang dijual satu paket dengan kartu perdana operator CDMA (contohnya pada gambar sebelumnya) menjadi daya tarik bagi masyarakat. Namun, memasuki 2010-an, operator CDMA mulai kesulitan bersaing. Bahkan, mereka kemudian mengalihkan bisnis intinya menjadi layanan internet pita lebar. Pada akhirnya, riwayat CDMA berakhir di Indonesia. Flexi diintegrasikan ke Kartu As pada 2014. Smart dan Fren digabungkan menjadi Smartfren di bawah Sinar Mas pada 2012. Starone ditutup pada 30 Juni 2015. Esia ditutup pada 31 Desember 2015 dan diintegrasikan ke Smartfren. Ceria meninggalkan CDMA dan beralih ke layanan 4G sebagai Net1 pada 2017.

Membuat nada dering sendiri
[URL="http://www.tadtoonew.com/12-childhood-games-why-you-want-to-go-back-to-school-again/nokia-ringtoneS E N S O Rposer-www-irkitatedS E N S O R/"][img]https://s.kaskus.id/images/2017/12/25/7278476_20171225064936.jpg[/img][/URL]
Ingin menjadikan lagu tertentu sebagai nada sering namun pulsa tak mencukupi? Tenang. Ponsel Nokia jadul menyediakan fitur komposer lagu. Kita bisa membuat nada dering kita sendiri. Nadanya bisa dicari di buku musik khusus gitar atau majalah remaja.

Game Legendaris

Bagi pemakai Nokia era 2000-an, tentu mengenal game legendaris Nokia seperti Snake, Space Impact, dan Bounce. Pada masa lalu, produsen ponsel sudah menanamkan beberapa game (pre-installed) ke dalam perangkat. Bila sistem operasi mendukung dan terdapat koneksi internet, koleksi game dapat ditambah.

Situs Web Legendaris

Dahulu, untuk mengunduh game, lagu, atau wallpaper, orang mengandalkan dua situs : waptrick.com dan gratisindo.com.


Demikian thread dari saya kali ini. Setiap masa menyajikan ciri khas dan trennya masing-masing, termasuk untuk telekomunikasi. Terima kasih telah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
Referensi X
Referensi XI
Referensi XII
Referensi XIII
Referensi XIV

Apresiasi dari Kaskuser














Diubah oleh gilbertagung 22-09-2018 02:46
4iinch
haidar057
papa_kumis
papa_kumis dan 3 lainnya memberi reputasi
4
60.3K
333
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.