Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rwidyapAvatar border
TS
rwidyap
Penggunaan Bahasa Vulgar dalam Tayangan Berita Pojok Kampung JTV
Pada era modern seperti sekarang ini hampir seluruh lapisan masyarakat mengikuti arus perkembangan zaman. Baik perkembangan di bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan gaya hidup yang salah satunya adalah gaya dalam berbahasa. Banyak masyarakat di sekitar kita pada masa kini perlahan-lahan telah meninggalkan bahasa daerah. Banyak dari mereka merasa mulai malu saat harus menggunakan logat bahasa daerahnya. Mereka lebih gemar menggunakan bahasa internasional (Bahasa Inggris). Mereka merasa bangga saat mampu berbicara dengan logat internasional.
Dengan adanya perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat dari tahun ke tahun. Hal itu membuat perkembangan teknologi juga semakin pesat. Dengan terciptanya alat yang dinamakan televisi yang sangat digemari masyarakat sebagai pusat hiburan. Masyarakat Indonesia pertama kali menyaksikan televisi pada tahun 1995 yaitu 29 tahun setelah televisi diperkenalkan. Lalu mulai saat itu menjamur stasiun TV di Indonesia. Entah itu nasional maupun lokal yang berada di daerah-daerah.
Di Jawa Timur sendiri berdiri salah satu stasiun televisi lokal yang sangat terkenal. JTV yang merupakan singkatan dari Jawa Pos Media Televisi. JTV merupakan stasiun televisi yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur. JTV adalah televisi swasta regional pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar hingga saat ini. Jangkauan JTV meliputi hampir seluruh provinsi Jawa Timur. Stasiun televisi ini merupakan anggota jaringan Jawa Pos TV dan dimiliki oleh Grup Jawa Pos. JTV juga memiliki 11 afiliasi stasiun yang menyebar di sejumlah kota di Jawa Timur.
Stasiun televisi ini juga memiliki 29 program acara yang sekarang sedang ditayangkan. Salah satu acara yang paling menarik serta menyita perhatian warga Jawa Timur dan sekitarnya adalah program Pojok Kampung. Acara berita yang ditayangkan setiap hari Senin sampai Minggu (setiap hari) pada pukul 21.00 – 22.00 WIB. Sebagai media lokal yang mengangkat budaya Surabaya terlebih Jawa Timur maka sah-sah saja jika menggunakan bahasa Suroboyoan (Bahasa Jawa) dalam menyampaikan beritanya (Pojok Kampung). Dengan upaya melestarikan budaya jawa dan mengangkat kembali bahasa Jawa dengan dialek Surabaya ke area publik, hal ini bertujuan agar kebudayaan lokal Jawa Timur khususnya Surabaya dapat dilestarikan dan tidak hilang dimakan waktu, yang diharapkan dapat tetap lestari sebagai aset kebudayaan milik nasional.
Namun program acara berita Pojok Kampung yang telah mengudara sejak Juli 2003 tersebut juga tidak pernah lepas dari kritikan masyarakat. Banyak yang memuji karena dianggap dapat melestarikan bahasa daerah tetapi juga banyak yang mengkritik perihal penggunaan diksi kata yang terkenal kasar (vulgar). Tentunya program tersebut juga menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat Jawa Timur sendiri. Penggunaan bahasa jawa dengan ngoko dialek Surabaya yang memang sudah dikenal kasar, blak-blakan, egaliter (sama atau sejajar) sehingga tidak lazim jika digunakan sebagai bahasa pengantar formal dalam tayangan berita televisi.
Kata-kata vulgar atau kasar yang dimaksudkan dalam berita tersebut misalkan seperti ini : tibo ndelosor golong komeng, pemain deltras main koyok taek, ojok nyoblos politisi bosok, pistul gombyok, empal brewok, matek, wedok plat kuning, angin penthil muter, manuk pilek, sadukan sak karepe dewe, ngipik-ngipik, mbok dhewor, dienchuk, bongko, dll.
Tentu dengan adanya penggunaan bahasa diatas yang sangat kasar, vulgar jauh dari kesan intelektual dan cerdas yang menjadi ciri khas dari penyampaian sebuah program berita. Kata-kata tersebut juga memiliki dampak yang buruk pada anak-anak yang menontonnya. Anak-anak juga memiliki kecenderungan untuk menirukan apa yang didengarnya. Tidak hanya anak-anak, program tersebut juga dikritik oleh masyarakat Jawa Timur juga karena tidak semua masyarakat Jawa Timur menggunakan dialek yang sekasar itu. Misalnya, pada saat pemberitaan kecelakaan atau kematian dalam Pojok Kampung, menjelaskan orang yang sudah meninggal menggunakan kata mathek. Pemilihan diksi tersebutlah yang dinilai kurang pas dan tepat. Pemilihan kata tersebut dinilai kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap korban.
Indonesia sendiri sebenarnya sudah memiliki peraturan yang mengatur tentang penggunaan bahasa dalam program acara televisi. Undang-undang no.32 tahun 2002 tentang penyiaran dan Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS). Peraturan ini menjelaskan tentang larangan penggunaan kata-kata kasar dan makian baik dalam bahasa Indonesia, bahasa asing maupun bahasa daerah yang diunggkapkan secara verbal maupun non verbal.
Sebenarnya program Pojok Kampung ini adalah suatu program yang bagus dan baru. Suatu program yang melahirkan inovasi terbaru di kalangan televisi lokal lainnya. Pojok Kampung merupakan program televisi pertama yang menggunakan bahasa pengantar berupa bahasa Suroboyoan (Bahasa Jawa) di Jawa Timur. Program ini mampu menghadirkan berita yang beda dengan program berita lainnya. Dengan slogan yang berbunyi 100% Jawa Timur maka dapat dilihat dari berita maupun bahasa pengantar program tersebut jelas dan pasti akan seputar yang berada di ruang lingkup Jawa Timur. Terlepas dari kekurangan ataupun kontroversi pada Pojok Kampung ternyata juga banyak manfaat dan keunggulannya. Keunggulan dari program ini adalah karena program ini dianggap mampu menjadi wadah pelestari bahasa daerah. Karena dengan adanya program ini maka bahasa Jawa Timur akan semakin diingat oleh masyarakatnya. Terlebih lagi bahasa yang digunakan pada Pojok Kampung adalah bahasa yang mudah untuk diingat.
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.4K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen Journalism
KASKUS Official
14.1KThread8.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.