- Beranda
- The Lounge
Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengabdian kepada Masyarakat)
...
![ndikodik](https://s.kaskus.id/user/avatar/2017/05/15/avatar9742539_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
ndikodik
Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengabdian kepada Masyarakat)
![Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengabdian kepada Masyarakat)](https://s.kaskus.id/images/2017/12/11/9742539_20171211043925.gif)
Salam sejahtera semoga kita semua tetap dalam kebagahiaan dunia dan ahirat kelak...
Sekedar share catatan ane, saran dan masukan tentunya ane terima untuk perbaikan diri ane secara pribadi daalam membuat catatan yang bagus.... WELL, ini trit ke enam ane tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi gan-sist.
Quote:
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Dalam sejarah pemikir baik didataran eropa maupun timur jauh, kita pasti menemukan bahwa setiap pemikir yang dengan bermacam karakter pemikirannya telah disalurkan kepada masyarakat, artinya setipa hal baru baik berupa teori ataupun teknologi mampu merubah tatanan sosial masyarakat kala itu. Tentunya kondisi masyarakat yang mengalami persoalan mendorong para pemikir untuk menyelesaikannya. Dengan bermacam metode penelitiannya. Setiap zaman tentu berbeda permasalaannya. Abad ke- 4 Masehi bisa kita lihat persoalan sosial yang masih terkekang oleh doktrin gereja yang kerap dengan dogma terkstualnya menimbulkan pertanyaan mendalam tentang doktrin tersebut. Dan hal ini mendorong beberapa pemikir pada waktu itu untuk memepertanyakan kembali doktrin tersebut. Hingga sampai Renesains, gejolak sains dan agama yang begitu terdengar sampai hampir keseluruh pelosok dunia. Yang dari hal itu berimbas pada tatanan sosial masyarakat, dan bermunculanlah pemikir diperbagai bidang dengan leluasa kala itu.
Berbicara tatanan sosial yang bergejolak dengan dampak perpecahan atau degradasi peradaban, tentunya kita bisa merunut pada kisah Nabi Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam, ketika beliau hijarh ke kota yastrib dengan misi kenabiannya untuk merevolusi tatanan sosial di kota tersebut. Kompleksitas kekuasaan suku bangsa arab dan yahudi di kota tersebut yang selalu berseteru,
1. Suku Arab terdiri dari 2 suku, Asli dan Pendatang
+Suku Arab Asli
- Suku Baidah
+Suku Arab Pendatang
- Suku Aus
- Suku Khazraj
2. Yahudi Terdiri dari suku :
- Bani Quraizah,
- Bani An Nadhir, dan
- Bani Qainuqa.
![Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengabdian kepada Masyarakat)](https://s.kaskus.id/images/2017/12/11/9742539_20171211045620.JPG)
Dengan berbagai kelebihan dari setiap suku yang dimilikinya, sehingga ada beberapa hal yang tidak dimilikinya ahirnya membuat suku-suku tersebut berseteru. Dengan bersikeras Nabi, ahirnya perseteruan di yastrib yang sejarah mencatat bahwa masyarakatnya tidak mengenal istilah persatuan, terselesaikan dan melahirkan sebuah perjanjian yang mengikat dan syarat akan persatuan dan persaudaraan, adapun isi dari piagam madinah tersebut adalah :
1. pasal 1 : Pernyataan bahwa seluruh masyarakat yastrib yang terlah berbubah menjadi madinah adalah satu ummat. Dari pandangan ini bahwa istilah satu umat adalah mesti adanya persatuan dan persaudaraan, gotong-royong dan saling meninggikan derajat.
2. pasal 2-10 : Pernyataan bahwa seluruh bani yang ada di madinah memilki kewajiban yang sama dalam membayar pajak sesuai dengan kebiasaan adat mereka terdahulu dan perlakuan terhadap tawanan/musuh perang dengan baik dan adil sesuai porsinya, yang penting adalah terpenuhinya pajak untuk pembangunan kota madinah. Dan pasal ini sebagai pengikat persatuan di madinah.
3. pasal 11 : Pernyataan untuk gotong-royong dalam membantu orang yang sedang mengalami kesusahan, khususnya persoalan utang-piutang diantara kaum mukmin.
4. pasal 13 : وان المؤمنين المتقين على من بغى منهم او ابتغى د سيعة ظلم اة اثم اوعدوان او فساد بين المؤمنين وان ايديهم عليه جميعا ولو كان ولد احدهم.
Orang-orang mukmin yang taqwa harus menentang orangyang di antara mereka mencari atau menuntut sesuatu secara zalim , jahat, melakukan permusuhan atau kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya, sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka
5. pasal 18 dan 44 : Pernyataan untuk saling bahu-membahu dalam berperang jika umat yang satu itu diperangi. Artinya mempertahankan tanah air bersama untuk kesejahteraan bersama.
6. pasal 25-35 : Pernyataan bahwa setiap bani yang hidup di kota madinah adalah memiliki hak-dan kewajiban yang sama dan diperlakukan secara adil. Upaya ini untuk mewujudkan masyarakat madani yang telah lama di wacanakan oleh kaum barat dan timur.
Masih banyak pasal yang memiliki nilai menyeluruh untuk kaum apa saja yang berkehidupan di kota madinah. Dari beberapa pasal itu yang penulis cantumkan adalah pasal yang menurut penulis memiliki urgentsi yang penting.
Di Eropa (barat), banyak tercatat dalam sejarah pergerakan masyarakat. Baik di eropa ataupun di timur banyak pergerakan masyarakat yang dimotori oleh para pemikir ataupun aktivis, tentunya mereka adalah orang yang perduli dan memiliki konsep masyarakat madani, adalah masyarakat yang memiliki peradaban unggul, politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain.
Pengabdian terhadap masyarakat memilki banyak cara, terpenting adalah partisipasi kita dalam bermasyarakat. Apa yang tercatat sejarah meski dijadikan sebagai panduan kita dalam pembangunan masyarakat. Peran penting tertancap dipundak mahasiswa, ketika dan sesudah menempuh pendidikan di universitas wajarnya mahasiswa melakukan gerakan untuk membangun peradaban masyarakat. Kondisi masyarakat Indonesia yang penulis amati dari berbagai sudut, menimbulkan pandangan bahwa perlunya sosialisasi menyeluruh (ekososbudpol) terhadap masyarakat awam, karena hari ini masih banyak masyarakat yang tidak tahu mengenai persoalan yang berkembang saat ini dan membuat kebingungan yang memiliki dampak cukup serius yakni tumbuhnya sikap acuh masyarakat dalam persoalan yang ada, dengan pola fikir cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja. Dalam sejarah tertera bahwa kekuatan masyarakat adalah kekuatan yang luar biasa, terbentuknya sebuah Negara yang maju ditinjau dari peradaban masyarakatnya.
Pernah kita mendengan kisah atlantis yang dikisahkan bahwa masyarakatnya adalah yang terdidik baik dengan pemahaman yang luas, menjadikan atlantis sebuah negeri yang berperadaban, artinya masyarkatnya secara kolektif dengan latar belakang kepandaian nya berpartisipasi dalam pembangunan negerinya sendiri.pemahaman ekososbudpol yang memadai membuat setiap persoalan yang dihadapi, tentunya mengandung usnsur ekosobudpol, dapat diselesaikan dengan seksama.
Masyarakat yang seperti itu tentunya dengan kepahaman luas tidak akan mudah tersulut persoalan yang ada, setiap persoalan ditangkapnya dengan sikap yang bijak dan mampu memberikan sosulis kongkrit terhadap negerinya. Penulis memiliki pemahaman bahwa setiap penerimaan peroalan mesti di analisa validitas datanya, artinya tidak ditelan bulat-bulat, dan dengan pemahaman yang cukup luas membuat kita bisa membuat solusi dari persoalan tersebut. Peran mahasiswa tentunya sebagai generasi pencerdas masyarakat, dengan bekal pemahamanyan selama berkuliah di universitas.
Sederhanya mahasiswa mengetahui persoalan masyarakat secara menyeluruh, peka terhadap persoalan masyarakat. Setidaknya mahasiswa bisa memberikan sumbangsih pemahamannya kepada masyarakat. Tentunya hal ini bisa dilakukan oleh seluruh mahasiswa, apalagi mereka yang di kampusnya aktif di berbagai organisasi, yang tentunya banyak dilingkupi kegiatan yang berkenaan langsung dengan masyarakat. Penulis sendiri mendapati pengalaman tertentu dalam organisasi baik intra kampus ataupun ekstra kampus. Dalam organisasi tersebut kita dapat belajar tentang berorganisasi yang secara hakikat adalah belajar bangaimana bermasyarakat dengan konsep organisasi. Dalam organisasi tentunya akan terbiasa dengan persoalan yang kompleks yang daripada itu membentuk kita untuk terbiasa dan mampu dalam menyikapi setiap persoalan yang berkaitan dengan banyak orang dalam sebuah organisasi. Mahasiswa yang berorganisasi identik dengan pemahaman organisasinya, terbiasa dengan membuat konsep kegiatan, memiliki jaringan (isntansi / lembaga pemerintahan), kecapakan berbicara, kepekaan sosial dan kebiasaan dalam memprioritaskan kepentingan bersama.
Kembali lagi penulis katakana bahwa “Lebih baik hancur Negara ketibang hancurnya keluarga”, peradaban dimulai dari keluarga yang baik sehingga membentuk masyarakat yang baik dan peradaban yang baik serta jadilah sebuah Negara yang baik. Mahasiswa berkewajiban mengemban tugas untuk membentuk masyarakat yang baik, menularkan pemahaman dan pengalaman berorganisasinya di lingkungan masyarakat. Menjadi fasilitator dalam penyelesaian persoalan.
Penulis memiliki pengalaman dalam upaya pengabdian terhadap masyarakat dengan mencoba peka terhadap persoalan sosial, dimulai dengan aktivitas mengawal dana desa dan pembangunan desa, menginisiasi gerakan pemuda untuk menciptakan lingkungan bersih, advokasi persoalan BTS (salah satu provider) yang ditolak masyarakat, pemahaman politik kepada masyarakat, gerakan bersih lingkungan dan lain sebagainya. Memang tidak seberapa yang pernah penulis lakukan, dan sampai saat ini penulis terus mencoba melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sebagaiman kemampuan, mencurahkan yang sudah di dapat selama berorganisasi di kampus.
![Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengabdian kepada Masyarakat)](https://s.kaskus.id/images/2017/12/11/9742539_20171211044842.JPG)
Persoalan korupsi, infrastruktur, merupakan yang sering menjadi keluhan dan bahkan penghambat kemajuan negri ini. Semua persoalan itu tentunya membutuhkan pengawalan dari seluruh elemen masyarakat termasuk didalamnya mahasiswa. Jika seluruh mahasiswa di perbagai daerah melakukan pengawalan PAD dan APBD di masing-masing daerahnya, niscaya akan meminimalisir praktik kolusi, korupsi dan nepotisme di suatu pemerintahan.
Generasi milenial digadang sebagai produk zaman modern yang kebanyakan tidak luput dari penggunaan teknologi, generasi yang disodorkan dengan hampir segala sesuatu yang instan. Generasi yang memiliki kompleksitas penilaian, positif dan negative dalam beberapa hal, mudahnya penyerapan informasi dan pengetahuan dengan media internet dan gadget tapi lunturnya kepekaan sosial karena hegemoni teknologi. Sering barangkali kita temui mahasiswa dan masyarakat yang terlalu asyik dengan teknologi yang digunakanya sampai mengikis kepekaan sosialnya, di beberapa sumber berita banyak peristiwa dari sisi negative teknologi, pun dengan sisi positifnya. Yang disayangkan adalah menipisnya kepekaan sosial mahasiswa dengan hegemoni hedonis, dan itu terlihat jelas oleh kita.
Seperti halnya di sekolah, kampus dan tempat kursus lainya, kita dibiasakan dengan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan untuk mengikuti mata pelajaran. Dalam sekolah, kampus atau tempat kursus, memiliki jadwal kapan membedah pelajaran, kapan istirahat dan kapan melakukan praktik dari pelajaran tersebut. Ini sebagai analogi bahwa kita mesti memilki jadwal dalam kehidupan kita, membuat jadwal, seperti keseharian kita yang tak disadari sudah terjadwalkan. Mahasiswa dengan kesibukan perkuliahannya, menyisipkan 1-2 jam untuk menganalisa persoalan masyarakat, 1-2 jam untuk hiburan, 1-2 jam untuk berdiskusi, dan seterusnya. Setidaknya dalam satu hari kita melakukan hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Karena jika kita tidak lebih baik dari hari kemarin maka kita termasuk kedalam kategori orang yang merugi dan sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
Persoalan yang terasa langsung ataupun tidak oleh masyarakat merupakan bom waktu yang suatu saat meledak. Kecuekan generasi Y atau milenial oleh hedonism teknologi menggiring tumbuhnya kapitalis, generasi yang tertindas akan terus dan bahkan semakin tertindas. Padahal manusia adalah mahluk yang memiliki kecenderungan sosial untuk saling bahu-membahu, gotong-royong dalam membangun sebuah peradaban, dan mahasiswa memiliki tanggung jawab itu. Apalagi mereka yang sebagai mahasiswa dan menyebut dirinya sebagai aktivis mahasiswa dengan semboyan semangat juang dalam mensejahterakan rakyat.
![Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengabdian kepada Masyarakat)](https://s.kaskus.id/images/2017/12/11/9742539_20171211045233.JPG)
HMI, PMII, KAMMI, GMNI, GMKI, PMKRI dan organisasi mahasiswa lainya memiliki tujuan yang sama dalam mewujudkan masyarakat madani, mereka yang dalam sejarah tercatat sebagai pengawal segala bentuk pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Ditambah lagi dengan organisasi masyarakat lainya yang memiliki tujuan yang sama dalam mengawal pembangunan kesejahteraan rakyat. Namun kenapa sampai saat ini hal itu belum juga terwujud ? tentu jawabanya adalah butuh gerakan bersama seluruh elemen masyarakat, mahasiswa didalamnya, bahu-membahu mengawal kinerja pemerintah, karena pemerintah memiliki kewenangan dalam urusan pembangunan dan masyarakat sebagai kendali atas pembangunan tersebut. Seperti yang kita tahu dalam sejarah pergerakan masyarakat diseluruh belahan dunia, gerekan serentak masyarakat mampu memberikan kekuatan yang tak terkalahkan dan selalu membuahkan hasil yang diharapkan, sesuai dengan tujuan yang ditentukam secara bersama yakni kesejahteraan sosial bagi seluruh umat manusia. Dan tentunya mengamalakan dan mewujudkan amanah Pancasila untuk kesejahteraan.
Sudah kah kita berpastisipasi dalam menyelesaikan permasalahan, pembangunan masyarakat dan mengawal kinerja pemerintahan kita ?
Dalam sejarah pemikir baik didataran eropa maupun timur jauh, kita pasti menemukan bahwa setiap pemikir yang dengan bermacam karakter pemikirannya telah disalurkan kepada masyarakat, artinya setipa hal baru baik berupa teori ataupun teknologi mampu merubah tatanan sosial masyarakat kala itu. Tentunya kondisi masyarakat yang mengalami persoalan mendorong para pemikir untuk menyelesaikannya. Dengan bermacam metode penelitiannya. Setiap zaman tentu berbeda permasalaannya. Abad ke- 4 Masehi bisa kita lihat persoalan sosial yang masih terkekang oleh doktrin gereja yang kerap dengan dogma terkstualnya menimbulkan pertanyaan mendalam tentang doktrin tersebut. Dan hal ini mendorong beberapa pemikir pada waktu itu untuk memepertanyakan kembali doktrin tersebut. Hingga sampai Renesains, gejolak sains dan agama yang begitu terdengar sampai hampir keseluruh pelosok dunia. Yang dari hal itu berimbas pada tatanan sosial masyarakat, dan bermunculanlah pemikir diperbagai bidang dengan leluasa kala itu.
Berbicara tatanan sosial yang bergejolak dengan dampak perpecahan atau degradasi peradaban, tentunya kita bisa merunut pada kisah Nabi Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam, ketika beliau hijarh ke kota yastrib dengan misi kenabiannya untuk merevolusi tatanan sosial di kota tersebut. Kompleksitas kekuasaan suku bangsa arab dan yahudi di kota tersebut yang selalu berseteru,
1. Suku Arab terdiri dari 2 suku, Asli dan Pendatang
+Suku Arab Asli
- Suku Baidah
+Suku Arab Pendatang
- Suku Aus
- Suku Khazraj
2. Yahudi Terdiri dari suku :
- Bani Quraizah,
- Bani An Nadhir, dan
- Bani Qainuqa.
Dengan berbagai kelebihan dari setiap suku yang dimilikinya, sehingga ada beberapa hal yang tidak dimilikinya ahirnya membuat suku-suku tersebut berseteru. Dengan bersikeras Nabi, ahirnya perseteruan di yastrib yang sejarah mencatat bahwa masyarakatnya tidak mengenal istilah persatuan, terselesaikan dan melahirkan sebuah perjanjian yang mengikat dan syarat akan persatuan dan persaudaraan, adapun isi dari piagam madinah tersebut adalah :
1. pasal 1 : Pernyataan bahwa seluruh masyarakat yastrib yang terlah berbubah menjadi madinah adalah satu ummat. Dari pandangan ini bahwa istilah satu umat adalah mesti adanya persatuan dan persaudaraan, gotong-royong dan saling meninggikan derajat.
2. pasal 2-10 : Pernyataan bahwa seluruh bani yang ada di madinah memilki kewajiban yang sama dalam membayar pajak sesuai dengan kebiasaan adat mereka terdahulu dan perlakuan terhadap tawanan/musuh perang dengan baik dan adil sesuai porsinya, yang penting adalah terpenuhinya pajak untuk pembangunan kota madinah. Dan pasal ini sebagai pengikat persatuan di madinah.
3. pasal 11 : Pernyataan untuk gotong-royong dalam membantu orang yang sedang mengalami kesusahan, khususnya persoalan utang-piutang diantara kaum mukmin.
4. pasal 13 : وان المؤمنين المتقين على من بغى منهم او ابتغى د سيعة ظلم اة اثم اوعدوان او فساد بين المؤمنين وان ايديهم عليه جميعا ولو كان ولد احدهم.
Orang-orang mukmin yang taqwa harus menentang orangyang di antara mereka mencari atau menuntut sesuatu secara zalim , jahat, melakukan permusuhan atau kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya, sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka
5. pasal 18 dan 44 : Pernyataan untuk saling bahu-membahu dalam berperang jika umat yang satu itu diperangi. Artinya mempertahankan tanah air bersama untuk kesejahteraan bersama.
6. pasal 25-35 : Pernyataan bahwa setiap bani yang hidup di kota madinah adalah memiliki hak-dan kewajiban yang sama dan diperlakukan secara adil. Upaya ini untuk mewujudkan masyarakat madani yang telah lama di wacanakan oleh kaum barat dan timur.
Masih banyak pasal yang memiliki nilai menyeluruh untuk kaum apa saja yang berkehidupan di kota madinah. Dari beberapa pasal itu yang penulis cantumkan adalah pasal yang menurut penulis memiliki urgentsi yang penting.
Di Eropa (barat), banyak tercatat dalam sejarah pergerakan masyarakat. Baik di eropa ataupun di timur banyak pergerakan masyarakat yang dimotori oleh para pemikir ataupun aktivis, tentunya mereka adalah orang yang perduli dan memiliki konsep masyarakat madani, adalah masyarakat yang memiliki peradaban unggul, politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain.
Pengabdian terhadap masyarakat memilki banyak cara, terpenting adalah partisipasi kita dalam bermasyarakat. Apa yang tercatat sejarah meski dijadikan sebagai panduan kita dalam pembangunan masyarakat. Peran penting tertancap dipundak mahasiswa, ketika dan sesudah menempuh pendidikan di universitas wajarnya mahasiswa melakukan gerakan untuk membangun peradaban masyarakat. Kondisi masyarakat Indonesia yang penulis amati dari berbagai sudut, menimbulkan pandangan bahwa perlunya sosialisasi menyeluruh (ekososbudpol) terhadap masyarakat awam, karena hari ini masih banyak masyarakat yang tidak tahu mengenai persoalan yang berkembang saat ini dan membuat kebingungan yang memiliki dampak cukup serius yakni tumbuhnya sikap acuh masyarakat dalam persoalan yang ada, dengan pola fikir cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja. Dalam sejarah tertera bahwa kekuatan masyarakat adalah kekuatan yang luar biasa, terbentuknya sebuah Negara yang maju ditinjau dari peradaban masyarakatnya.
Pernah kita mendengan kisah atlantis yang dikisahkan bahwa masyarakatnya adalah yang terdidik baik dengan pemahaman yang luas, menjadikan atlantis sebuah negeri yang berperadaban, artinya masyarkatnya secara kolektif dengan latar belakang kepandaian nya berpartisipasi dalam pembangunan negerinya sendiri.pemahaman ekososbudpol yang memadai membuat setiap persoalan yang dihadapi, tentunya mengandung usnsur ekosobudpol, dapat diselesaikan dengan seksama.
Masyarakat yang seperti itu tentunya dengan kepahaman luas tidak akan mudah tersulut persoalan yang ada, setiap persoalan ditangkapnya dengan sikap yang bijak dan mampu memberikan sosulis kongkrit terhadap negerinya. Penulis memiliki pemahaman bahwa setiap penerimaan peroalan mesti di analisa validitas datanya, artinya tidak ditelan bulat-bulat, dan dengan pemahaman yang cukup luas membuat kita bisa membuat solusi dari persoalan tersebut. Peran mahasiswa tentunya sebagai generasi pencerdas masyarakat, dengan bekal pemahamanyan selama berkuliah di universitas.
Sederhanya mahasiswa mengetahui persoalan masyarakat secara menyeluruh, peka terhadap persoalan masyarakat. Setidaknya mahasiswa bisa memberikan sumbangsih pemahamannya kepada masyarakat. Tentunya hal ini bisa dilakukan oleh seluruh mahasiswa, apalagi mereka yang di kampusnya aktif di berbagai organisasi, yang tentunya banyak dilingkupi kegiatan yang berkenaan langsung dengan masyarakat. Penulis sendiri mendapati pengalaman tertentu dalam organisasi baik intra kampus ataupun ekstra kampus. Dalam organisasi tersebut kita dapat belajar tentang berorganisasi yang secara hakikat adalah belajar bangaimana bermasyarakat dengan konsep organisasi. Dalam organisasi tentunya akan terbiasa dengan persoalan yang kompleks yang daripada itu membentuk kita untuk terbiasa dan mampu dalam menyikapi setiap persoalan yang berkaitan dengan banyak orang dalam sebuah organisasi. Mahasiswa yang berorganisasi identik dengan pemahaman organisasinya, terbiasa dengan membuat konsep kegiatan, memiliki jaringan (isntansi / lembaga pemerintahan), kecapakan berbicara, kepekaan sosial dan kebiasaan dalam memprioritaskan kepentingan bersama.
Kembali lagi penulis katakana bahwa “Lebih baik hancur Negara ketibang hancurnya keluarga”, peradaban dimulai dari keluarga yang baik sehingga membentuk masyarakat yang baik dan peradaban yang baik serta jadilah sebuah Negara yang baik. Mahasiswa berkewajiban mengemban tugas untuk membentuk masyarakat yang baik, menularkan pemahaman dan pengalaman berorganisasinya di lingkungan masyarakat. Menjadi fasilitator dalam penyelesaian persoalan.
Penulis memiliki pengalaman dalam upaya pengabdian terhadap masyarakat dengan mencoba peka terhadap persoalan sosial, dimulai dengan aktivitas mengawal dana desa dan pembangunan desa, menginisiasi gerakan pemuda untuk menciptakan lingkungan bersih, advokasi persoalan BTS (salah satu provider) yang ditolak masyarakat, pemahaman politik kepada masyarakat, gerakan bersih lingkungan dan lain sebagainya. Memang tidak seberapa yang pernah penulis lakukan, dan sampai saat ini penulis terus mencoba melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sebagaiman kemampuan, mencurahkan yang sudah di dapat selama berorganisasi di kampus.
Persoalan korupsi, infrastruktur, merupakan yang sering menjadi keluhan dan bahkan penghambat kemajuan negri ini. Semua persoalan itu tentunya membutuhkan pengawalan dari seluruh elemen masyarakat termasuk didalamnya mahasiswa. Jika seluruh mahasiswa di perbagai daerah melakukan pengawalan PAD dan APBD di masing-masing daerahnya, niscaya akan meminimalisir praktik kolusi, korupsi dan nepotisme di suatu pemerintahan.
Generasi milenial digadang sebagai produk zaman modern yang kebanyakan tidak luput dari penggunaan teknologi, generasi yang disodorkan dengan hampir segala sesuatu yang instan. Generasi yang memiliki kompleksitas penilaian, positif dan negative dalam beberapa hal, mudahnya penyerapan informasi dan pengetahuan dengan media internet dan gadget tapi lunturnya kepekaan sosial karena hegemoni teknologi. Sering barangkali kita temui mahasiswa dan masyarakat yang terlalu asyik dengan teknologi yang digunakanya sampai mengikis kepekaan sosialnya, di beberapa sumber berita banyak peristiwa dari sisi negative teknologi, pun dengan sisi positifnya. Yang disayangkan adalah menipisnya kepekaan sosial mahasiswa dengan hegemoni hedonis, dan itu terlihat jelas oleh kita.
Seperti halnya di sekolah, kampus dan tempat kursus lainya, kita dibiasakan dengan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan untuk mengikuti mata pelajaran. Dalam sekolah, kampus atau tempat kursus, memiliki jadwal kapan membedah pelajaran, kapan istirahat dan kapan melakukan praktik dari pelajaran tersebut. Ini sebagai analogi bahwa kita mesti memilki jadwal dalam kehidupan kita, membuat jadwal, seperti keseharian kita yang tak disadari sudah terjadwalkan. Mahasiswa dengan kesibukan perkuliahannya, menyisipkan 1-2 jam untuk menganalisa persoalan masyarakat, 1-2 jam untuk hiburan, 1-2 jam untuk berdiskusi, dan seterusnya. Setidaknya dalam satu hari kita melakukan hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Karena jika kita tidak lebih baik dari hari kemarin maka kita termasuk kedalam kategori orang yang merugi dan sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
Persoalan yang terasa langsung ataupun tidak oleh masyarakat merupakan bom waktu yang suatu saat meledak. Kecuekan generasi Y atau milenial oleh hedonism teknologi menggiring tumbuhnya kapitalis, generasi yang tertindas akan terus dan bahkan semakin tertindas. Padahal manusia adalah mahluk yang memiliki kecenderungan sosial untuk saling bahu-membahu, gotong-royong dalam membangun sebuah peradaban, dan mahasiswa memiliki tanggung jawab itu. Apalagi mereka yang sebagai mahasiswa dan menyebut dirinya sebagai aktivis mahasiswa dengan semboyan semangat juang dalam mensejahterakan rakyat.
HMI, PMII, KAMMI, GMNI, GMKI, PMKRI dan organisasi mahasiswa lainya memiliki tujuan yang sama dalam mewujudkan masyarakat madani, mereka yang dalam sejarah tercatat sebagai pengawal segala bentuk pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Ditambah lagi dengan organisasi masyarakat lainya yang memiliki tujuan yang sama dalam mengawal pembangunan kesejahteraan rakyat. Namun kenapa sampai saat ini hal itu belum juga terwujud ? tentu jawabanya adalah butuh gerakan bersama seluruh elemen masyarakat, mahasiswa didalamnya, bahu-membahu mengawal kinerja pemerintah, karena pemerintah memiliki kewenangan dalam urusan pembangunan dan masyarakat sebagai kendali atas pembangunan tersebut. Seperti yang kita tahu dalam sejarah pergerakan masyarakat diseluruh belahan dunia, gerekan serentak masyarakat mampu memberikan kekuatan yang tak terkalahkan dan selalu membuahkan hasil yang diharapkan, sesuai dengan tujuan yang ditentukam secara bersama yakni kesejahteraan sosial bagi seluruh umat manusia. Dan tentunya mengamalakan dan mewujudkan amanah Pancasila untuk kesejahteraan.
Sudah kah kita berpastisipasi dalam menyelesaikan permasalahan, pembangunan masyarakat dan mengawal kinerja pemerintahan kita ?
sekian gan-sist catatan ane dari lanjutan Tridharma Perguruan Tinggi....
![Lempar Bata emoticon-Lempar Bata](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkw138rj7k.gif)
![Cendol Gan emoticon-Cendol Gan](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkw13qm6ym.gif)
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
Trit sejenis, pembahasan sesuai urutan gan....
trit pertama : TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI 01
trit kedua : TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI 02
trit ketiga : TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI 03
trit keempat : TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI 04
trit kelima : TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI 05
![Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pengabdian kepada Masyarakat)](https://s.kaskus.id/images/2017/12/11/9742539_20171211052246.gif)
Diubah oleh ndikodik 12-02-2019 17:20
0
1.7K
Kutip
10
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya