Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matamatapoliticAvatar border
TS
matamatapolitic
Milyarder, Pelobi dan Ekstremis Kristen di Balik Keputusan Trump Tentang Yerusalem
Pemerintah Amerika Serikat telah lama didukung oleh para pendonor berkantong tebal yang sejak lama menginginkan pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pemindahan tersebut juga mendapat dukungan dari para pelobi dan ekstremis Kristen, dan Presiden Trump nampknya akan memastikan hal itu terlaksana pada masa jabatannya.

Oleh: Heather Timmons (Quartz)

Beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan memindahkan kedutaan Israel ke Yerusalem, banyak sekutu AS, mulai dari Malaysia, Indonesia, Prancis hingga Inggris mengutuk tindakan tersebut.

Keputusan yang tidak populer ini berlawanan dengan kebijakan Amerika di Timur Tengah yang sudah bejalan selama beberapa dekade. Orang-orang Amerika di Turki, Jerman, dan di antara wilayah tersebut diperingatkan oleh kedutaan besar AS untuk berhati-hati setelah keputusan tersebut, dan anak-anak Amerika di Yordania disarankan untuk tidak pergi ke sekolah. Sedikitnya 22 orang terluka dalam demonstrasi di Gaza dan Tepi Barat, dan kelompok militan Hamas menyebut pengumuman Trump sebagai “deklarasi perang.”

Keputusannya juga tidak populer di Amerika sendiri. Departemen Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Trump sendiri mencoba membujuknya untuk membatalkan pemindahan kedubes tersebut, menurut beberapa laporan. Hanya 16 persen orang Yahudi-Amerika yang mendukung pemindahan kedutaan secara sepihak ke Yerusalem, yang oleh orang Palestina juga diklaim sebagai ibukotanya, menurut sebuah survei mengenai “Pendapat Yahudi Amerika” yang diambil pada bulan September. Secara keseluruhan, 63 persen orang Amerika menentang langkah tersebut.

Keputusan Trump adalah “kesalahan besar,” kata Jeremy Ben-Ami, presiden J-Street, sebuah kelompok pelobi “pro-perdamaian, pro-Israel” di Washington DC pada hari Rabu (6/12), menggemakan kata-kata presiden Prancis Emmanuel Macron dan banyak lainnya .

Jadi bagaimana hal itu bisa terjadi? Keputusan Trump adalah contoh terbaru bagaimana kelompok kepentingan khusus, bukan pemilih AS atau tujuan diplomatik Amerika jangka panjang, dapat mendorong kebijakan. Para pengamat mengatakan bahwa para donor kaya, kelompok lobi berpengaruh, dan kelompok Kristen yang jauh-kanan memberi tekanan pada seorang presiden yang ingin menunjukkan bahwa dia memenuhi janji kampanyenya.

Juru bicara Gedung Putih tidak menanggapi pertanyaan tentang alasan Trump untuk segera melakukan pemindahan....

Read More : Milyarder, Pelobi dan Ekstremis Kristen di Balik Keputusan Trump Pindahkan Kedubes Amerika ke Yerusalem
0
3.5K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.