dahayusarasvatiAvatar border
TS
dahayusarasvati
Kecam AS dengan Salat Tahajud dan Doakan Masyarakat Palestina
JawaPos.com – Gerakan Pramuka ikut mendoakan masyarakat Palestina dan mengecam kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Mereka menggelar doa bersama dan salat tahajud untuk mendoakan masyarakat Palestina. Organisasi ini termasuk yang diperhitungkan di dunia.

Organisasi kepanduan dari 162 NSO anggota Wolrd Organization of Scout Movement (WOSM) memiliki anggota terbesar di dunia, yakni 17 jutaan anggota (berdasarkan data Munas 2013 atau 21 jutaan anggota, berdasarkan data WOSM 2017).

Dari 109 juta generasi muda di Indonesia, 21,8 juta di antaranya adalah anak pramuka. Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyesalkan kebijakan Amerika Serikat yang mengakui Yerussalem sebagai ibu kota Israel. Dua mengajak masyarakat menyisihkan waktunya untuk mendoakan rakyat Palestina.

“Saya sangat sedih mendengar keputusan itu. Saya mengecam keras keputusan sepihak itu. Mari semua sisihkan sedikit waktu kita untuk mendoakan rakyat Palestina. Kita sedikit sisihkan waktu kita untuk shalat Tahajud dan memanjatkan doa untuk Palestina,” ujar Adhyaksa, Minggu (10/12).

Dia menegaskan, tidak ada satupun kekuatan yang mampu menembus dinding takdir kecuali kekuatan doa. Adhyaksa mengungkapkan, pernah kedatangan salah satu menteri Palestina.

“Rumah saya pernah kedatangan Dr. Maryam, salah seorang menteri di Palestina. Dia bercerita banyak tentang kondisi Palestina. Dia juga mengajak saya untuk mensyukuri nikmat Allah karena Indonesia adalah negara yang indah dan damai,” kata Adhyaksa.

Adhyaksa memaparkan, negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia adalah Palestina dan Mesir. Adhyaksa mengecam keras keputusan sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel.

Menpora Periode 2004-2009 ini menambahkan keputusan sepihak tersebut setidaknya menimbulkan dua dampak. Pertama, melanggar resolusi Dewan Keamanan dan Mejelis Umum PBB, yang Amerika Serikat adalah anggota tetapnya.

Kedua, keputusan ini bisa memicu kekacauan dan memanaskan situasi dunia internasional. Sebab, dengan menjadikan Yerussalem sebagai Ibu Kota berarti sama saja dengan menjadikan Yerussalem secara keseluruhan di bawah hegemoni Israel, dan mementahkan upaya perdamaian.

“Karena itu, Pramuka mendukung sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerussalem sebagai Ibu Kota. Saya rasa, Presiden juga perlu meminta Presiden DonaldTrump untuk mempertimbangkan keputusannya itu,” kata Adhyaksa.

https://www.jawapos.com/read/2017/12...akat-palestina
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 13 suara
Setujukah Anda jika AS mengklaim Yerussalem sebagai ibukota Israel?
Tidak
0%
Tidak Sama Sekali
15%
Setuju
85%
0
1.4K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.