Massa IPK yang memenuhi kantor CSF untuk meminta mengembalikan sepeda motor yang ditarik paksa. (Agus/metro24jam.com)

Debt collector CS Finance Kisaran, menarik paksa satu unit kreta merk Yamaha Vixsion, dari Hasan Ashari Nasution (28), Kamis (23/1/2017) jam 20.00 Wib. Kreta dengan Nopol BK 4072 ZAG ini, adalah milik Sekjen Satgas IPK Asahan, Ade Harahap.

Ketegangan sempat terjadi karena Hasan berusaha mempertahankan kreta tersebut. Namun karena kalah tenaga, kreta tersebut dibawa langsung ke Kantor CSF di Jalan Diponegoro. Tak ada lagi pilihan, Hasan pun pulang dengan jalan kaki.

Kejadian tersebut diadukan Hasan kepada Ade Harahap. Kemudian Ade mendatangi kantor CSF untuk mempertanyakan perampasan sepeda motornya. Para anggota IPK yang mendengar kejadian tersebut juga turut datang ke kantor CSF.

Akibatnya kantor CSF dipenuhi massa IPK dan warga sekitar yang kesal terhadap perlakuan debt collector. Kejadian itu juga membuat kemacetan jalan, akibat kerumunan masyarakat yang ingin melihat kekejaman para debt collector ini.

“Kretanya ku pinjamkan sama adik, mau fotokopi surat untuk mengurus istriku yang sakit. Waktu lagi fotokopi tiba-tiba datang beberapa orang mengambil kreta. Ya gak ku kasihlah. Tapi kalah tenaga aku. Malah dipaksa orang itu ikut ke CSF, ya terpaksa ikutlah. Udah itu kretanya dimasukan dalam kantor langsung dirantai dan dikunci,” kesalnya.

Wakil Ketua IPK Kabupaten Asahan, Fendy Ray yang datang ke CSF mencoba melerai keributan dan melakukan negosiasi kepada pihak perusahan. Hanya berselang beberapa menit dilakukan negosiasi akhirnya sepeda motor pun dikeluarkan.

“Kami sangat kecewa terhadap perlakuan pihak debtcolector ini. Kalau hendak menarik atau mengambil sepeda motor konsumen itu harus ada prosedurnya. Bukan secara membabi buta dan paksa,” ucap Fendy Ray kecewa.

Salah seorang karyawan CSF yang sempat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Karena pihak perusahaan sudah menyerahkan penarikan kepada pihak ketiga.

“Kami pun serba salah bang, karena penarikan sepeda motor konsumen yang menunggak diserahkan ke pihak ketiga. Mereka (debtcolector) kalau sudah menarik diserahkannya kemari. Kalau konsumen ribut, kerja kami juga yang terganggu dikantor ini,” terangnya sambil meminta agar tidak mencantumkan namanya. (gus)

Sumber: http://news.metro24jam.com/read/2017...rbu-csf-finace
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ga tahu diri, berani nindak motor petinggi ormas dan okp sumut, mampus kan kaw !!

Di medan saja, Ormas Dan OKP malak terang terangan semua yg eksis, mulai dari pembangunan rel kereta api layang, aspal jalan, perbaiki trotoar, perbaikan drainase, semua bangunan ruko, rumah, selama puluhan tahun tanpa berani dihentikan polisi medan, terutama medan kota

Warga yang lapor dipalak malah dipalak lagi oleh polisi medan, menunjukkan betapa berkuasanya ormas dan okp sumut

5- 10 tahun mendatang, bocah medan akan membusungkan dada dan berteriak slogan "Preman medan bung, presiden pun kalah!"

Dan kebanggaan putera daerah sumut sebagai parasit preman begal terbaik seluruh asia tenggara akan tercatat dalam sejarah Indonesiaaaaa

Kepolisian Sumatera Utara umumnya, dan kepolisian medan khususnya, akan tercatat sebagai "Pelayan Preman" terbaik dalam sejarah kepolisian RI

[URL="https://S E N S O Rb9YxBUbmgw"]Petisi Parasit ASLI[/URL]

#SABERPUNGLISUMUTHOAX