Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Perbedaan itu Memisahkan atau Menyatukan?


Lama tak membuka laman sebuah medsos yang saya juluki dengan nama "buku wajah", hari ini saya iseng membukanya lagi. Apa sebab?

Notifikasinya seperti ikan teri tersangkut jala pak nelayan, banyak banget. Lampu notifnya menyala-nyala bagai api neraka. Ini ha pe butut bisa hang, pikir saya!

Setelah sekian waktu berjalan, ternyata masih saja medsos ini ramai dengan pergunjingan.

Masih penuh jua dengan iklan segala macam barang. Mulai dari barang perabot, baju, tas, sampai onderdil privasi semacam sempak dan Bra juga ada.

Lalu pamer ini dan itu, dan yang tak kalah gaharnya, adu argumen hingga menjurus ke penghinaan secara personal. Edian. Nyesel banget tadi buka lagi!

Penyebabnya adalah sebuah tulisan dari seseorang yang cukup terkenal, yang sedang memberitahukan sebuah informasi menurut perspektifnya.

Tentu, yang namanya manusia, apalagi akhir-akhir ini tensi darah mudah bergairah seperti pengantin baru pada malam pertama, tulisan yang sebenarnya enak dan bisa dijadikan bahan diskusi, malah berubah menjadi medan perang penuh caci maki.

Apa iya, ini yang menjadi ciri khas bangsa ini? Yang konon katanya mendewakan musyawarah untuk mufakat demi tercapainya keinginan bersama?

Ah, itu mungkin teori yang sudah tergerus oleh roda zaman. Sekarang ini, yang nggak vokal, dianggap gak kekinian. Pokoknya, komen dulu, substansi nomor ke 69. Kenapa harus 69? Karena itu gaya favorit saya!

Alih-alih yang diperdebatkan itu merupakan hal yang prinsip dan mendasar. Tapi hanya sebuah opini yang sesungguhnya tak perlu mencaci maki satu sama lainnya. Heran dah!!!

Wujud manusia yang secara utuh dan berkaitan satu sama lain bagai sebuah sistem, adalah contoh dari keragaman itu sendiri.

Ada otak dibalik batok tengkorak manusia yang berfungsi sebagai alat untuk berpikir. Lalu tangan yang diciptakan kadang untuk ngutil dan jari untuk ngupil, serta kaki yang bisa membawa tubuh melangkah, dan masih banyak lagi contohnya.

Bukankah ini sebuah isyarat alam bahwa untuk melihat contoh keragaman ternyata tak harus pergi jauh ke negeri Yaman? Lihat saja tubuh sendiri.

Atau kepengen tubuh manusia hanya diciptakan mulut saja? Tanpa tangan? Tanpa kaki? Tanpa perut?

Sama halnya dengan perbedaan pendapat, perbedaan-perbedaan yang lain banyak ditemukan dan bisa dijadikan sebagai bahan perenungan. Itu pun kalau bersedia merenungkannya. Jikapun tidak, ya terserah sahaja.

Pertanyaannya adalah, setelah kita menemukan ragam perbedaan, apakah lantas hal ini dijadikan sebagai alasan untuk bersatu, atau justru sebab terjadinya perpisahan?

Kata "perbedaan" kerap dijadikan alasan pembenar untuk berbagai macam keputusan.

Ada yang berbeda dukungan politik, lalu serta- merta menghakimi orang yang tak seirama dengannya.

Contoh yang paling nyata itu ya perbedaan jagoan dalam pemilu. Yang pro Pak Jokowi dan Pak Prabowo sampai sekarang masih sering terjadi friksi. Mungkin friksi yang terjadi sampai kebawa ke alam mimpi. Bahkan bisa jadi, baru akan berhenti setelah mereka satu persatu telah pada mati.

Ada juga kasus keluarga yang telah terikat pernikahan sekian lama, bahkan telah memiliki cucu, bercerai dengan alasan adanya perbedaan.

Lho??? Dulu-dulu kemana aje? Setelah sekian lama satu atap, satu dapur, satu sumur dan satu kasur, kok baru sekarang ngomong perbedaan?
Orang seperti ini, kalau gak amnesia, pasti terjangkit gejala hampir gila.

Spoiler for Tak harus sewarna, tapi perbedaan jika menyatu akan tampak lebih indah:


Kadang, dalam ukuran dan tataran yang sama, perbedaan itu juga tampak ke permukaan.

Misal ya? Anak usia 9 tahun rata-rata di Indonesia ya emang masih terlihat mungil. Jika dibuat perbandingan dengan anak dari Eropa atau Arab, meski usia sama, mungkin porsi tubuh dan ukurannya berbeda.

Apalagi anak usia 9 tahun yang kekurangan nutrisi seperti saya kala masih jadi bayi. Walah, kurus kerempeng kayak kurcaci.

Spoiler for Jgn wariskan dendam kepada anak². Ajarkan bahwa perbedaan itu anugerah:


Perbedaan adalah rahmat. Alam dan seisinya terdiri dari unsur yang berbeda namun saling melengkapi. Ada siang dan malam, ada laki-laki dan perempuan, yang kesemuanya saling terkait dan menunjang satu sama lain.

Bukanlah sebuah pekerjaan sulit jika Tuhan berkehendak menciptakan makhluknya dalam satu jenis sahaja.

Namun, dengan segala KeesaanNya, diciptakan semua perbedaan agar saling memenuhi kebutuhan satu dengan lainnya dan saling belajar untuk memahami bahwa keragaman mustahil dihindarkan.

Spoiler for Bukankah dgn duduk bersama semuanya jadi lebih indah?:


Andai semua jadi petani, siapapula yang akan menjala ikan hingga dini hari? Kasian dong Bu Susi. Apalagi, saya adalah contoh generasi yang sempat kekurangan nutrisi.

Umpama semua pro pemerintah, siapa yang bertugas mengawasi? Pasti pemerintah akan mengatur kebijakan dengan tangan besi.

Jika semuanya kontra dengan pemerintah, pekerjaan dan urusan negara tak akan pernah selesai. Dikit-dikit demo, dikit-dikit mosi gak percaya.

Mari kita sikapi perbedaan yang ada dengan sikap lebih dewasa dan saling terbuka.

Yakinlah, perbedaan bisa menyatukan jika masing-masing orang melepas sikap egois demi sebuah tujuan yang lebih besar.

Lihatlah, pelangi indah karena tersusun dari berbagai macam warna. Sedangkan awan yang menandakan hujan akan datang, cuman terdiri dari satu warna hitam. Seram kan?

Spoiler for Pelangi indah krn ada perbedaan pada warnanya:


Masih terus berdebat jika yang berbeda itu mesti disingkirkan? Bahwa yang tidak sama itu tak bisa disatukan?

"Dua tiga daun pelepah...
Suka-suka lue dah..." (Jarjit mode on)




©Skydavee...

Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 08-12-2017 13:09
0
19.6K
200
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.