Saat ini smartphone adalah sesuatu yang harus dimiliki, khususnya bagi para generasi milenial. Model smartphone pun selalu mengalami perkembangan, dan semakin canggih.

Namun kita harus khawatir apabila penggunaan smartphone tersebut melebih batasnya, sehingga menimbulkan ketergantungan terhadap smartphone.

Karena, banyak penelitian kecil yang dilakukan di Korea Selatan menyatakan bawha remaja yang memiliki ketergantungan terhadap smartphone dapat mengalami ketidakseimbangan otak.

Riset tersebut menggunakan spektroskopi resonansi magnetic, yaitu sebuah alam pemindai untuk mengukur perubahan biokimia di otak untuk melihat ke dalam kepala subjek.

Hasil dari riset tersebut menemukan kimia otak remaja yang memiliki ketergantungan terhadap smartphone dan internet berbeda dengan teman seumurannya.

Hal itu ditentukan lewat kuesioner tentang pengunaan smartphone dan internet, serta aktivitas sehari-hari.

“Semakin tinggi skor, maka semakin parah kecanduannya,” ucap kata pemimpin studi Hyung Suk Seo, M.D., profesor neuroradiologi di Korea University, Seoul.

Penelitian tersebut melibatkan 38 remaja, yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu pecandu dan subyek sehat.

Para remaja yang memiliki ketergantungan terhadap smartphone dan internet memiliki tingkat kimiawi yang lebih tinggi, ini dapat memperlambat aktivitas kinerja otak.

Hasilnya adalah, bahwa para remaja yang memiliki ketergantungan terhadap smartphone dan internet memiliki ketidakseimbangan otak itu adalah benar.