Pernahkah Anda merasa haus, atau mulut dan tenggorokan terasa kering pasca-mengudap sesuatu yang manis? Misalnya setelah makan es krim, permen, minum susu cokelat, atau jus buah bergula.

Reaksi seperti ini wajar, dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Alasannya terkait cara gula berinteraksi dengan sel-sel tubuh dan otak, yang ada hubungannya juga dengan lonjakan gula darah.

Efek rasa haus akibat gula ini serupa saat Anda mengonsumsi makanan asin. Seperti ditekankan Laura M. Hahn, MD, seorang dokter perawatan primer di Mercy Medical Center di Baltimore, "Setiap kondisi yang mengubah keseimbangan air atau garam di tubuh Anda dapat memicu kehausan."

Cara kerjanya semacam reaksi berantai. Sama seperti partikel garam, kelebihan glukosa dalam gula yang Anda konsumsi dengan segera diserap oleh usus, lalu masuk dan ikut beredar dalam aliran darah. Partikel gula akan menyedot persediaan air dari sel tubuh selama bersirkulasi. Fungsinya untuk mengembalikan keseimbangan dalam darah.

Bila persediaan air menyusut, sel tubuh akan mengirim sinyal ke otak yang menunjukkan bahwa ia membutuhkan lebih banyak air untuk mencairkan gula dalam darah.

Sementara itu, otak juga memiliki sensor sendiri untuk memantau konsentrasi darah agar tetap berada pada kadar normal. Alhasil, bila otak merasakan kelebihan gula--gula darah meningkat--, bagian di otak yang disebut hipotalamusakan mendorong tubuh Anda merasakan haus.

Rangkaian kejadian ini berlangsung cukup cepat, karena gula masuk ke perut dan aliran darah dalam waktu sangat singkat. "Anda mungkin merasa haus dalam 5 atau 10 menit," kata Dr. Caroline Apovian, MD, seorang profesor di departemen endokrinologi, diabetes, dan nutrisi dari Boston University School of Medicine dikutip Health.

Tak jarang juga, naluri pertama seseorang setelah merasakan haus justru ingin mengonsumsi lebih banyak minuman manis. Makanya muncul kebiasaan menyandingkan kukis dengan susu, atau minum jus bergula setelah menikmati manisnya puding buah.

Padahal cara ini tidak akan membantu meredakan haus, "Anda bukan hanya membuat bingung sistem keseimbangan energi dalam tubuh, tapi juga mendapatkan banyak kalori kosong," terang Dr. Apovian.

Sebagaimana temuan yang diungkap Harvard School of Public Health, gula dan kalori dalam minuman manis seperti soda, minuman berenergi atau jus, dapat menyebabkan penambahan berat badan; juga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung dan pencernaan.

Penyebab lain rasa haus

Mengonsumsi gula bukan satu-satunya pemicu rasa haus. Sebagaimana makanan asin, makanan pedas dan berminyak juga berpengaruh. Alasannya karena cairan tubuh digunakan lebih banyak untuk mencerna makanan.

Bahkan rasa haus yang berlebihan (polidipsia) bisa menunjukkan kondisi kesehatan yang terganggu.

Polidipsia bisa dipicu berbagai faktor. Yang paling umum adalah gejala diabetes, dan bagi penderita diabetes, haus bisa menjadi pertanda hiperglikemia atau gula darah tinggi.

Bila kadar gula dalam darah tinggi, ginjal tidak dapat mengatasi kelebihan gula, sehingga kesulitan mengatur kadar gula darah. Akibatnya, tubuh rentan mengalami dehidrasi karena urin yang dihasilkan lebih banyak dari biasanya--Kondisi ini dikenal sebagai poliuria.

The Health Site juga menyebutkan beberapa pemicu polidipsia yang jarang diketahui orang. Di antaranya dehidrasi akibat keracunan makanan atau penyakit pencernaan lainnya, kelelahan dan kepanasan, infeksi yang menyebabkan demam, juga kecemasan yang bisa memicu mulut kering penyebab haus.

Selain itu, kata spesialis penyakit dalam dan Endokrinologi, Dr. Quang Nguyen dalam HealthTap, rasa haus juga bisa berasal dari kondisi langka diabetes insipidus, efek samping obat, stres, penyakit tiroid, konsentrasi kalsium tinggi dalam darah, tingkat aldosteron tinggi, cedera kepala, lesi otak, hingga kelebihan kortisol dan terlalu banyak hormon pertumbuhan dalam tubuh.

Cara mengatasi rasa haus

Cara terbaik mengatasi haus akibat gula adalah minum segelas air putih. Penting juga memastikan minum cukup air, terutama bagi yang memiliki gula darah tinggi. Joslin Diabetes Center merekomendasikan minum paling sedikit delapan gelas per hari.

Agar konsumsi gula tak berlebih, selalu pantau dan batasi asupan gula Anda. Pilih juga sajian makanan manis alami ketimbang produk olahan. Misalnya, lebih baik makan buah asli dibanding buah kalengan.

Sumur: beritagar.id