BOGOR, KOMPAS.com - Meski menjalani proses politik jelang Pilkada Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, masih fokus dalam kerja sebagai menteri sosial.

Khofifah bahkan minta wartawan untuk melihat bagaimana ia bekerja sehari-hari.

"Teman-teman bisa tanya sekuriti di kantor saya, saya pulang kantor jam  berapa. Tetap di angka kecil. Pukul 01.00, pukul 02.00," ujar Khofifah ketika dijumpai di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017).

"Saya rasa produktivitas dan kinerja kementerian saya tidak boleh berkurang," kata Ketua Muslimat NU tersebut.

Apalagi, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu telah memberikan instruksi untuk mengevaluasi program beras sejahtera "Rastra". Khofifah pun berkomitmen atas instruksi Presiden tersebut.

Khofifah hendak maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2018. Ia telah menggandeng Bupati Trenggalek Emil Dardak sebagai calon wakil gubernur. Keduanya diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Khofifah juga telah mengirimkan surat kepada Presiden mengenai niat politiknya itu. Meski demikian, Presiden Jokowi hingga awal Desember ini belum mengambil keputusan terkait surat Khofifah tersebut.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, Presiden Jokowi akan mengambil sikap terkait Mensos Khofifah.

"Dalam waktu dekat Presiden akan memberikan arahannya," ujar Puan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.

Puan tidak menjelaskan lebih lanjut apa bentuk arahan Presiden itu, apakah dalam bentuk mengganti Khofifah dari jabatan mensos atau keputusan lain.

"Nantilah tentu saja dalam waktu dekat, Presiden akan memberikan arahannya," kata Puan lagi.