Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eMHidayatsAvatar border
TS
eMHidayats
Admin Grup WhatsApp Bakal Bisa 'Tutup Mulut' Anggotanya
Spoiler for :

Liputan6.com, Jakarta- WhatsApp dilaporkan tengah melakukan uji coba untuk menghadirkan kemampuan baru di fitur group chat. Berbekal kemampuan ini, seorang admin dapat mengatur isi pesan yang ada di dalam percakapan.
Spoiler for :

Restricted Group

Dikutip dari Daily Mail, Minggu (3/12/2017), fitur anyar ini diberi nama 'Restricted Group'. Nantinya, hanya admin dari grup tersebut yang dapat mengirimkan pesan, sedangkan anggota lain hanya dapat membacanya.

Keberadaan fitur ini pertama kali diketahui dari WABetaInfo yang menemukannya di versi beta WhatsApp. Tak hanya mengirim pesan teks, anggota lain juga tak dapat mengirimkan gambar, video, GIF, termasuk voice messages.

Saat fitur ini aktif, akan ada notifikasi yang muncul di percakapan. "(Nama admin) hanya mengizinkan admin yang dapat mengirim pesan di grup ini," tulis notifikasi yang akan diterima pengguna saat fitur ini aktif.

Menurut WABetaInfo, fitur ini kemungkinan dihadirkan untuk membantu admin grup saat sedang mengumumkan atau menulis sesuatu yang penting. Dengan demikian, pesan tersebut tak akan terganggu pesan dari anggota lain.

Apabila anggota lain ingin menuliskan sesuatu di grup ini, ia dapat menghubungi admin terlebih dulu melalui tombol 'Message' yang sudah disediakan.

Kendati demikian, kemampuan pembatasan ini tak berlaku permanen. Seorang admin hanya dapat menyetel pembatasan hingga kurun waktu 72 jam.

Untuk sekarang, fitur ini tengah diuji coba dalam versi WhatsApp beta di iOS dan Android. Sayangnya, belum dapat dipastikan kapan aplikasi milik Facebook itu akan merilis pembaruan ini.

Celah di WhatsApp untuk Baca Kebiasaan Pengguna

Di samping itu, meski sudah mengusung fitur enkripsi, temuan terbaru software engineer bernama Robert Heaton berhasil mengungkap celah keamanan di aplikasi milik Facebook tersebut. Ia menemukan celah yang memungkinkan pihak ketiga memantau kebiasaan pengguna WhatsApp.

Lewat celah keamanan ini orang lain dapat mengetahui kebiasaan saat memakai WhatsApp dan waktu tidur mereka. Untuk melakukannya, Heaton memanfaatkan informasi status online dan last seen seseorang.

Sekadar informasi, fitur last seen memungkinkan orang lain untuk mengetahui terakhir kali pengguna WhatsApp online. Fitur ini sebenarnya dapat diatur sesuai preferensi pengguna, tapi informasi mengenai seseorang tengah online tak dapat disembunyikan.

Lantas, bagaimana informasi itu dapat diolah untuk mengetahui informasi pribadi pengguna? Pertama, Heaton membuat sebuah ekstensi di Chrome untuk mengetahui kontak WhatsApp yang sedang online.

Agar metode ini berhasil, ia cukup memanfaatkan empat baris Javascript ditambah aplikasi WhatsApp Web. Lantas, ia memantau data dari para kontaknya dan diolah untuk kemudian dibandingkan.

Spoiler for :


Diubah oleh eMHidayats 05-12-2017 02:02
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
20.3K
130
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.