Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ndikodikAvatar border
TS
ndikodik
(Lanjutan ke-4) TDPT
(Lanjutan ke-4) TDPT

Masih lanjut dengan pembahasan TDPT gan-sist

(Lanjutan ke-4) TDPT

Sebenarnya meneliti merupakan aktivitas filsafat atau berfilsafat, karena filsafat jika kita lihat dari histori barat dimulai dengan mengupas realitas dibalik materi (fisika) atau lebih dikenal dengan atomistik. Begitupun dalam histori islam, dalam pandangan mistis atau supranaturalnya mencoba mencari sesuatu dibalik penciptaan alam semesta (Allah Subhanahuwata’ala). Seperti yang dikatakan Haidar Bagir pada bukunya “Buku Saku Filsafat Islam” bahwa filsafat memiliki peran dalam meneliti secara radikal (baca; sampai pada akar terdalam sesuatu) sesuatu realitas dan dibalik realitas tersebut.
(Lanjutan ke-4) TDPT
Jika merujuk pada argumentasi para filusuf terkemuka (Barat dan Islam) tentang aktivitas filsafat, tentunya memberikan paradigma mahasiswa sejatinya adalah generasi filusuf modern, setidaknya sebagai penerus dan pewaris filusuf. Barangkali itu menjadi bukti kuat bawha mahasiswa itu agent of change. Tetapi hari ini kita, khususnya saya, merasakan fenomena, yang walaupun tidak pernah mengalami secara bahsyariah fenomena tersebut, dimana terjadi pergeseran atau penyekatan antara sains empirik dengan ilmu sosial (baca; filsafat teoritik maupun praktik). Barat dan timur pun ketika mencoba mengasingkan filsafat dengan sains, tidak bisa dihindari, mengalami kemerosotan moral dan bahkan kehancuran tatanan hidupnya sebagai manusia. Kalaupun tidak dapat difahami, setidaknya saya paparkan sedikitnya fenomena sejarah yang terjadi dalam dunia sains dan filsafat, karena memang hal ini perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyelesaikan pemahaman kita tentang penelitian tersebut.
Quote:

Besar harapan saya, kita yang sebagai manusia modern jangan sampai mengalami lebih dalam fenomena yang pernah terjadi pada paruh abad pertengahan hingga ahir abad 19 tersebut. Tapi demikian yang terjadi hari ini bahwa, meskipun terlihat sedikit samar, ada pemisahan pembahasan filsafat dikalangan mahasiswa. Terkhusus yang tengah saya alami dilingkungan dimana saya menempuh kuliah strata-1 (S1) saat ini. Ada sebuah system yang, secara memaksa ataupun tidak, menjauhkan mahasiswa dari pembahasan filsafat, yang pada ahirnya terbentuklah paradigm bahwa mahasiswa tidak perlu, bahkan penting, untuk memahami atau berfilsafat. Meski disetiap fakultas terdapati matakuliah yang membahas filsafat tapi tidak secara mendalam, barangkali hanya pada permukaan saja. Seyogyanya ada system yang mengarahkan para mahasiswa untuk lebih dalam berfilsafat, karena itu merupakan hal yang melekat terhadap mahasiswa itu sendiri.
Mengapa demikian ? karena dalam hal meneliti sesuatu harusnya didasari dengan metodologi yang tepat, secara empiris ataupun metafisis (baca; metafisis adalah melakukan penelaahan dan pencarian sesuatu dibalik realitas fisik).
Ada sebuah pernyataan bahwa filsafat itu sulit dan lain sebagainya, itu merupakan salah satu hasil fenomena pemisahan bahkan pengasingan filsafat dengan ilmu lain. Maksudnya, dengan pengasingan itulah ahirnya filsafat tidak diajarkan sejak dini tidak seperti ilmu-ilmu lainya, dan dari sinilah anggapan sulit terhadap filsafat itu muncul, dan jikalau filsafat diajarkan sejak dini sama seperti ilmu yang lainya, setidaknya sama sulit dan mudahnya dengan ilmu-ilmu lain, sehingga menjadi sebuah paradigm yang tidak berguna jika filsafat itu sulit.
Quote:

Berbicara masyarakat modern, tentu tidak seperti masyarakat madani dalam pandangan beberapa filsuf, dan sebenarnya hampir semua filusuf mengatakan hak sama, bahwa berbeda antara modern dan madani. Tentunya masyarakat modern seperti yang dikatakan Sayyed Hossein Nasr dalam beberapa bukuny “The Hearth Of Islam” masyarakat modern merupakan prodak pemisahan sains dan filsafat, dalam hal ini kecenderung pola hidupnya materialis, yang pada puncak akibatnya adalah eksploitasi, tidak seperti yang di tawarkan filsafat, khususnya filsafat alam (Nature Philosophy) yang kecenderungan memilihara, sama hala apa yang dikatakan Quraish Shihab dalam kajian Tafsir Al-Misbah-nya, karena secara praktis filsafat itu berbicara etika yang secara inti menghasilkan tindakan moral yang begitu adanya.
(Lanjutan ke-4) TDPT
Quote:


Sekian gan-sist, semoga bermanfaat untuk gan-sist semua....
terus ikuti trit ane yah gan-sist
(Lanjutan ke-4) TDPT
(Lanjutan ke-4) TDPT

Trit lainya tentang Tridharma Perguruan Tinggi gan-sist, ini trit yang terahir gan-sist... mau mampir dari trit pertama nih disni....
Pembahasan pertama Tridharma Perguruan Tinggi
Pembahasan ke-2 Tridharma Perguruan Tinggi
Pembahasan ke-3 Tridharma Perguruan Tinggi
Pembahasan ke-4 Tridharma Perguruan Tinggi

Mau trit yang lainya gan ? dimari aja gan-sist...
Semua Trhead ane gan-sist
Diubah oleh ndikodik 03-12-2017 13:11
0
2.4K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.