Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

selldombaAvatar border
TS
selldomba
Tak Inovatif, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Alami Jebakan 5%
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta - Home EkBis Makro
Selasa, 28/11/2017 15:44 WIB
Tak Inovatif, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Alami Jebakan 5%
Ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan stagnan di level 5% apabila pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan inovatif.
Ekonom senior dan founder CORE Hendri Saparini mengatakan bahwa untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi sebagaimana yang ditargetkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla maka dibutuhkan kebijakan-kebijakan inovatif. Tercatat, dalam tiga tahun terakhir ekonomi nasional hanya tumbuh stagnan di level 5%.
"Apalagi ekonomi domestik saat ini juga mengalami perubahan cepat mulai dari perkembangan teknologi informasi, internet, robotisasi, hingga perubahan
lifestyle masyarakat," katanya di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Hendri Saparini mengatakan bahwa pada 2018 mendatang akan menjadi tahun penuh tantangan karena adanya pegelaran pilkada serentak dan persiapan Pemilu Presiden 2019. Berbeda dengan pilkada serentak tahun 2015 yang hanya digelar di delapan provinsi, cakupan pilkada tahun depan lebih luas meliputi daerah-daerah yang memiliki PDRB terbesar.
"Tanpa adanya kebijakan-kebijakan yang inovatif, CORE memprediksi ekonomi Indonesia di tahun 2018 akan tumbuh marginal di kisaran 5,1%-5,2%. Sementara inflasi tahun depan diprediksi mencapai 3,5% dan nilai tukar berada pada kisaran Rp13.500 per dolar AS.
Ia mengatakan daya dorong pertumbuhan ekonomi dari sisi moneter terhadap pertumbuhan ekonomi tahun depan juga akan sangat minimal. Ia menegaskan bahwa selama ini kebijakan moneter Bank Indonesia lebih banyak bersifat reaktif terhadap perkembangan ekonomi. Apalagi, imbuhnya, tahun depan ruang pelonggaran moneter BI menjadi semakin sempit.
Ditambahkan, pengetatan moneter The Fed yang diperkirakan akan berlanjut tahun depan dan juga rencana pengurangan balance sheet secara bertahap akan memberikan tekanan terhadap rupiah. Kebijakan fiskal Trump yang melakukan pemangkasan pajak korporasi dan pembangunan infrastruktur juga akan mendorong peningkatan ekspektasi membaiknya pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
"Dengan demikian, upaya BI untuk mendorong penurunan tingkat suku bunga kredit perbankan dan meningkatkan likuiditas di pasar domestik menjadi semakin terbatas. Dampaknya, pertumbuhan kredit tahun depan masih sulit untuk mencapai dua digit," pungkasnya.

https://m.wartaekonomi.co.id/berita162553/tak-inovatif-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-akan-alami-jebakan-5.html

Ternyata gak bisa cuma slogan kerja... Kerja... Kerja.
Tapi harus inovatif... Inovatif... Inovatif.. (TM ane).
emoticon-Big Grin
0
2.3K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.