Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Dejavu.CucudAvatar border
TS
Dejavu.Cucud
Jawa Timur Dirundung Banjir, Bengawan Solo Siaga Merah

Wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta seluruh masyarakat yang ada di sepanjang aliran Bengawan Solo mewaspadai ancaman banjir akibat siklon tropis Cempaka. (CNN Indonesia/Kurniawan Dian)

CNN Indonesia , CNN Indonesia
Rabu, 29/11/2017 16:27


Surabaya, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta masyarakat yang ada di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo mewaspadai ancaman banjir seiring meningkatnya debit air karena curah hujan akibat siklon tropis Cempaka.

Berdasarkan Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur sejak Selasa 28 November 2017 pukul 20.00 WIB malam, kata Gus Ipul, kondisi pintu air Jurug yang berada di Solo mulai meningkat dari level Siaga Kuning.

"Pergerakan air terus dipantau hingga akhirnya pada pukul 22.00 WIB air bergerak pada level siaga merah," ujar Gus Ipul, Rabu (29/11).

Gus Ipul menyatakan tim dari Pusdalops BPBD saat ini sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Seluruh BPBD di sepanjang alirang Bengawan Solo mulai Ngawi, Madiun, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik juga diminta waspada.

Bojonegoro diprediksi paling banyak terimbas karena Bengawan Solo membelah 14 Kecamatan di kabupaten tersebut.

"Pada pukul 06.30 WIB, Pusdalops BPBD Jatim menerima informasi kondisi air yang berada di bibir sungai sudah mulai meluber ke jalan desa. Terpantau genangan telah sampai di Desa Waru Tengah, Gandri kecamatan Pangkur, Desa Simo dan Sumengko Kecamatan Kwadungan dengan ketinggian sekitar 15cm," ujar Gus Ipul.

Selain kewaspadaan Bengawan Solo, masyarakat di sekitar beberapa sungai yang merupakan anak Bengawan Solo juga diminta waspada.

"Waspada tapi warga tetap harus tenang, silakan ikuti dan selalu pantau arahan pemerintah daerah masing-masing sehingga kesiapsiagaannya bisa mengurangi dampak risiko bencana," ujar Gus Ipul.

Di wilayah Ponorogo, dari Selasa (28/11) tengah malam hingga Rabu (29/11) diguyur hujan dengan intensitas sedang. Akibatnya, beberapa wilayah kabupaten Reog tersebut terdampak banjir akibat siklon tropis Cempaka.

Setidaknya, wilayah terparah terdampak banjir adalah Desa Paju, Kecamatan Ponorogo dengan Desa Tatung, Kecamatan Balong.

“Desa Paju terdampak paling parah karena banjir sampai memasuki rumah warga dan membuat warga mengungsi ketempat yang lebih aman,” Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo, Setyo Budiono saat dikonfirmasi.

Ada 75 warga yang terpaksa harus diungsikan di Masjid Agung Ponorogo dari mulai kemarin dengan menggunakan truk.

Ketinggian air di wilayah ini mencapai 70 cm atau se-paha orang dewasa. Pengungsi didominasi ibu-ibu, anak-anak dan lansia, sedangkan pemuda dan bapak-bapak terlihat bergantian berjaga di rumah masing-masing.

“Beruntung, pagi ini banjir sudah mulai surut, saat ini ketinggian sekitar 50 cm,” katanya.

Sedangkan untuk Desa Tatung, Kecamatan Balong banjir hanya menggenangi lahan persawahan dan jalan desa. Warga masih bertahan di rumah karena ketinggian banjir sekitar 30 cm atau setinggi betis orang dewasa.

Menurutnya, banjir kali ini disebabkan debit air yang meningkat tajam tidak sebanding dengan tampungan air. Meski beberapa waktu lalu, BPBD Ponorogo sudah melakukan normalisasi di beberapa sungai dan juga selokan.

Siklon Tropis Cempaka

Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia saat ini disebutkan akibat siklon tropis Cempaka yang menerjang diprediksi hingga dua hari ke depan.

"Dari data yang saya terima dari BNPB, siklon tropis Cempaka akan bergerak menjauhi wilayah Pacitan baru pada Kamis 30 November 2017 besok. Tapi dampak hujan deras dan gelombang tinggi di wilayah pesisir Jatim diperkirakan masih akan terjadi," ujar Gus Ipul.

Dari data yang ada, pada Selasa 28 November 2017 kemarin, bahkan siklon tropis Cempaka hanya berjarak 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan sehingga bencana banjir sempat membuat Pacitan lumpuh.


Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati arah angin melalui monitor di kantor BMKG Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (29/11). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Banjir Pacitan menyebabkan sebanyak 11 orang meninggal serta ribuan rumah, ribuan hektar lahan pertanian, dan fasilitas publik terendam banjir.

"Pendataan dampak bencana masih dilakukan BPBD," kata Gus Ipul.

Bupati Pacitan saat ini juga telah menetapkan tanggap darurat banjir dan longsor. Kebutuhan mendesak untuk Pacitan adalah perahu karet, alat berat, makanan siap saji, selimut, serta peralatan kebersihan lingkungan.

Gus Ipul mengatakan, hingga saat ini banjir Pacitan masih merendam 13 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo), Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo, Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari). (dik)

sumber CNN Indonesia
Diubah oleh Dejavu.Cucud 29-11-2017 10:12
0
1.2K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.