Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chemical.saptoAvatar border
TS
chemical.sapto
Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores
Leluhur orang Manggarai di Flores, Nusa Tenggara Timur mewarisi kearifan lokal yang tak dapat dijumpai di tempat lain di dunia ini.

Leluhur orang Manggarai terkenal budayanya karena warisannya menggaet orang asing untuk melakukan penelitian tentang keajaiban alamnya, juga rumah adatnya yang berbahan alamiah.

Bahkan sebelum binatang Komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, alam dan budaya orang Manggarai sudah lebih dahulu dikenal secara luas oleh wisatawan asing maupun Nusantara.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Warisan alam yang menggugah orang asing berkunjung ke kawasan Manggarai adalah sistem pembagian tanah yang berkeadilan. Bahkan, bentuknya yang unik menarik orang luar untuk menjelajahinya.

Warisan Lingko lodok tersebar di Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat. Leluhur orang Manggarai terinspirasi dengan keunikan yang dilakukan binatang laba-laba dalam membuat sarangnya.

Kalau kita amati cara laba-laba membuat sarangnya, seperti ada lem dalam air liurnya sehingga merekat dari satu daun ke daun lainnya serta dari satu dahan pohon ke dahan pohon lainnya. Bahkan, kita dapat jumpai dalam rumah masing-masing. Binatang ini juga menginspirasi pembuat film dunia dengan sebutan spider man (manusia laba-laba).

)

Leluhur orang Manggarai terinspirasi dengan kegiatan binatang ini sehingga mereka membangun rumah adat dengan bentuk seperti jaring laba-laba. Bahkan, saat pembagian tanah juga berbentuk jaring laba-laba.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Zaman purbakala, orang Manggarai menanam berbagai jenis tanaman di ladang, sebelum masuknya padi. Lahan kering juga dibagi dengan cara lingko lodok.

Lingko dalam bahasa Manggarai adalah hamparan yang luas, sedangkan lodok adalah bagian terkecil di dalam lingko itu dengan sistem pembagian lahan untuk masing-masing warga komunal atau klan dalam berbagai suku.

Bukan hanya tanah saja yang berbentuk Lodok, kalau kita perhatikan dengan baik bagian dalam rumah adat orang Manggarai juga bagian luarnya berbentuk jaring laba-laba.

Desa Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai desa itu tidak mudah, wisatawan harus mendaki sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Rumah adat orang Manggarai yang berbentuk kerucut sangat menyatu dengan bentuk lingko lodok. Antara rumah adat dan lingko lodok tak terpisahkan maknanya. Ada satu kesatuan yang sangat menyatu antara rumah adat Mbaru gendang dengan lingko lodok.

Bahasa Manggarai dalam penyatuan itu adalah gendang one lingko peang (ada rumah adat di perkampungan juga ada lahan komuninal di luarnya).

Ritus-ritus adat orang Manggarai selalu berhubungan dengan alam, sehingga alam dan rumah adat tak terpisahkan dalam kehidupan orang Manggarai. Ritus-ritus lainnya berhubungan leluhur mereka dan Sang Pencipta Kehidupan (mori jari agu dedek).

Hasil penjelajahan KompasTravel selama ini, bahwa Kabupaten Manggarai dikenal dengan 1000 rumah adat Mbaru Gendang yang tersebar di kampung-kampung. Sayangnya, sebagian besar rumah adat itu beratap seng. Artinya originalnya rumah adat itu tidak lagi menjadi ciri khas Mbaru Gendang yang diwariskan leluhur orang Manggarai.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Memang masih dilaksanakan ritus-ritus adat di dalam rumah itu, tetapi nilai keaslian dari rumah itu perlahan-lahan pudar. Jika tidak direvitalisasi rumah adat kembali ke bentuk aslinya dengan atap ijuk maka perlahan-lahan identitas rumah adat orang Manggarai akan ditelan zaman.


Hasil penelusuran KompasTravel bahwa ada empat kampung tradisional yang masih utuh dan asli bentuk rumah adatnya yang terbuat dengan atak ijuk dari pohon Enau.

Keempat kampung tradisional itu adalah, pertama Kampung Tradisional Waerebo. Ada tujuh Mbaru Gendang atau Niang di kampung itu yang kin tersohor ke seluruh dunia dan diakui oleh lembaga PBB UNESCO.

Kampung tradisional ini terletak di Desa Waerebo, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai Flores, NTT.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Kampung adat yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut ini menjadi tujuan utama wisatawan asing dan Nusantara. Bahkan wisatawan sangat mengagumi keunikan bentuk rumah tradisional Flores juga alam dan manusianya.

Kekaguman dari wisatawan adalah orang-orang Manggarai di Waerebo sangat setia tinggal di lembah yang jauh dari keramaian modern dan keriuhan teknologi. Mereka menjaga warisan leluhur dan alam semesta di tengah gencarnya perkembangan teknologi global.

Orang-orang Waerebo terus merawat warisan leluhurnya dan kini menjadi kampung unik yang terus dikunjungi wisatawan global. Orang-orang dari penjuru dunia selalu membeli paket perjalanan wisata budaya ke Kampung adat Waerebo.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Apalagi dengan kecanggihan teknologi dengan berbagai tema foto tentang kampung itu menambah daya tarik wisatawan untuk menjelajahi perkampung itu. Kampung tetap teduh di tengah riuhnya perkembangan teknologi global.

Sekarang ini akses ke kampung Waerebo sudah lumayan bagus. Belum lama ini tim jelajah sepeda Kompas mengunjungi dan menjelajahi keunikan alam di kampung tersebut.

Dari kampung Pela, wisatawan menuju ke kampung Denge kemudian menuju ke pos pertama. Dari pos pertama wisatawan melakukan trekking menuju ke kampung tersebut.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Begitu juga dari arah Bajawa, Kabupaten Ngada, berhenti di Kampung Pela dan menuju ke Kampung Denge, meneruskan perjalanan ke pos pertama dan selanjutnya berjalan kaki ke kampung adat itu.

Kedua, kampung adat Todo. Kampung yang terletak di Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, Flores, NTT berdiri dua rumah adat yang beratapkan ijuk dari pohon enau.

Kampung adat Todo merupakan kampung pusat kerajaan Manggarai di zaman dulu. Banyak peninggalan-peninggalan kerajaan di kampung Todo yang perlu dijaga dengan baik. Banyak kisah tentang kehidupan kerajaan Todo di kampung itu.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Dulu, ada sejumlah rumah adat Kampung Todo, namun, karena usia rumahnya sudah sangat tua sehingga rusak. Membutuhkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk membangun kembali rumah adat itu sehingga identitas tempat tinggal raja Manggarai masih terpelihara dengan baik.

Ketiga, kampung Ruteng Puu. Mengapa disebut Ruteng Puu? Orang Manggarai menyebut pohon raksasa pohon beringin dengan sebutan “Hayu Ruteng”. Sedangkan pusat atau tempat tumbuhnya pohon itu disebut Puu. Orang Manggarai menyebut “Hayu Ruteng Puu”. Yang diterjemahkan tempat bertumbuhnya pohon beringin.

Konon diceritakan bahwa kampung Ruteng Puu merupakan kampung pertama di Manggarai sebelum lahirnya kampung-kampung lainnya. Kampung ini boleh dikatakan berada di Pusat Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, karena lokasinya tak jauh dari Kota Ruteng.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Juga diceritakan bahwa kampung ini merupakan pusat pemerintah adat Ruteng dahulu kala sebelum ada pemerintah modern. Banyak bekas-bekas dan benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan administrasi pemerintah adat.

Keempat, Kampung adat Bangka Tuke. Kampung ini berada tak jauh dari Kota Ruteng. Kampung ini baru direnovasi dengan bentuk asli dan beratap ijuk dari pohon Enau. Beberapa bulan lalu dilaksanakan ritual Congko Lokap (pembersihan kampung sebelum difungsikan secara komunal).

Rumah adat kampung ini merupakan revitalisasi ulang untuk kembali ke aslinya dengan beratapkan Ijuk. Ini akan memberikan contoh yang baik bagi kampung-kampung lainnya di Manggarai.

Warisan Lingko Lodok yang Terunik di Dunia

Ada begitu banyak warisan alam lingko lodok yang tersebar di kampung-kampung di Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat. Kali ini KompasTravel mencatat yang terdekat dari Pusat Kota Rute.


Pertama, hamparan persawahan raksasa Lingko Lodok ada di Meler, Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Manggarai. Persawahan ini menjadi destinasi unggulan Pemkab Manggarai yang selalu dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara. Hanya ada di tiga Kabupaten dari sembilan Kabupaten di Pulau Flores yang memiliki persawahan langka ini.

Kedua, persawahan Lingko Lodok Bangka Tuke. Sebelum memasuki perkampungan adat Bangka Tuke, kita disuguhkan keunikan persawahan Lingko Lodok yang berada di lereng kampung itu.

Ketiga, persawahan Lingko Lodok Carep. Jika kita naik pesawat terbang dari arah Kupang dan Labuan Bajo, dari atas pesawat kita disuguhkan bentuk persawahan yang berbentuk laba-laba.

Ini semua warisan leluhur orang Manggarai yang tidak tergerus arus globalisasi dan teknologi canggih. Orang Manggarai terus merawat dan menjaga serta melestarikan warisan leluhur itu.

Jelajahi Warisan Leluhur Orang Manggarai di Flores

Bupati Manggarai, Deno Kamelus kepada KompasTravel belum lama ini mengatakan Pemkab Manggarai terus gencar mempromosikan destinasi-destinasi unggulan di wilayahnya. Melalui Dinas Pariwisata Manggarai terus mempublikasikan keunikan-keunikan yang ada di Kabupaten Manggarai, Flores.

“Saya berharap dukungan dari berbagai pihak untuk bersama pemerintah mempromosikan destinasi-destinasi unggulan di Manggarai, Flores," katanya.

http://travel.kompas.com/read/2017/11/25/150900627/jelajahi-warisan-leluhur-orang-manggarai-di-flores


arieputralabuan
arieputralabuan memberi reputasi
1
1.9K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.