BERCERITA TENTANG ISU-ISU SEPUTAR DAYAK, SEPUTAR BUDAYA INDONESIA DAN KALIMANTAN
Hallo gan,momod,mimin,gansis,
Zaman yang berubah membuat banyak permainan tradisional anak di Indonesia jadi terlupakan.
Jika dulu permainan anak banyak melibatkan aktivitas luar ruang dan alat-alat yang terbuat dari alam, kini minimnya ruang bermain membuat permainan anak semakin terbatas pada gadget elektronik semata. Padahal permainan anak-anak tradisional ini adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang harus kita jaga.
Dalam beberapa pekan terakhir, ada upaya dari beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk melestarikan permainan tradisional anak di Indonesia.
Contohnya di Boyolali, ada kegiatan Festival Dolanan Anak yang ingin memperkenalkan permainan tradisional pada anak-anak masa kini.
Mungkin permainan dibawah ini, hanya milik
INDONESIA Gan
Quote:
Quote:
Spoiler for :
Sejumlah siswa sekolah dasar bermain permainan tradisional egrang pada kegiatan Festival Dolanan Anak, di Alun-alun Boyolali, Jawa Tengah, Kegiatan festival dolanan atau permainan tradisional tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengangkat kembali permainan tradisional kepada anak-anak di tengah derasnya pemainan modern berbasis elektronik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.
Salah satu permainan yang dikenalkan lewat festival ini adalah adu cepat bermain egrang yang akan melatih kemampuan motorik anak. Permainan lain yang dikenalkan adalah gobak sodor atau galasin. Dalam permainan ini, ada dua tim yang bertanding, masing-masing kelompok berisi 4-6 orang.
Arena permainan akan dibagi menjadi 6 kotak yang batasnya harus dijaga oleh satu orang pemain. Pemain dari tim lain nantinya harus berusaha menerobos batas-batas itu dan tak boleh ‘tertangkap’ atau tersentuh oleh si penjaga batas. Tentunya baik tim penjaga maupun tim penerobos harus gesit dan lincah berlari menerobos atau berusaha menangkap pemain.
Quote:
Spoiler for :
Sejumlah siswa sekolah dasar bermain permainan tradisional gobak sodor pada kegiatan Festival Dolanan Anak, di Alun-alun Boyolali, Jawa Tengah, Kegiatan festival dolanan atau permainan tradisional tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengangkat kembali permainan tradisional kepada anak-anak di tengah derasnya pemainan modern berbasis elektronik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/Rei/nz/.
Quote:
Di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini malah ikut main bakiak tradisional pada festival permainan tradisional di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur. Festival tersebut diadakan dalam rangka peringatan HUT Surabaya
Spoiler for :
Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama sejumlah anak memainkan permainan tradisional bakiak raksasa saat menggelar festival permainan tradisional di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur. Festival tersebut untuk kembali melestarikan permainan tradisional dan merupakan rangkaian peringatan HUT Surabaya - ANTARA FOTO/Herman Dewantoro/Zk/ed/pd/
Quote:
Di Jombang, Jawa Timur, anak-anak sekolah di sana juga mencoba bermain egrang menggunakan batok kelapa. Lewat permainan ini, anak-anak bisa berlatih motorik serta menjaga keseimbangan tubuh dan koordinasi.
Spoiler for :
Pelajar sekolah dasar (SD) Negeri Jombatan III bermain permainan tradisional egrang batok kelapa di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, . Permainan tradisional ini mempunyai manfaat untuk anak diantaranya, melatih motorik kasar, melatih kesembangan tubuh, melatih koordinasi dan kelincahan serta mengasah keberanian. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/ss/mes
Quote:
Spoiler for :
Main logo anak anak Banjarmasin, foto muhammad yahya via email substain
Balogo merupakan salah satu nama jenis permainan tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak sampai dengan remaja dan umumnya hanya dimainkan kaum pria.
Nama permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan menggunakan alat logo. Logo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat. Bentuk alat logo ini bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun dan bundar.
Dalam permainnannya harus dibantu dengan sebuah alat yang disebut panapak atau kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya dengan campa, yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2 cm. Fungsi panapak atau campa ini adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.
Permainan balogo ini bisa dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah pemain yang “pasang”
(pemain yang logonya dipasang untuk dirobohkan) Jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Dengan demikian jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam permainan.
Cara memasang logo ini adalah didirikan berderet ke belakang pada garis-garis melintang. Karenanya inti dari permainan balogo ini adalah keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan, mereka itulah pemenangnya.
Sebagai akhir permainan, pihak yang menang disebut dengan “janggut” dan boleh mengelus-elus bagian dagu atau jenggot pihak lawan yang kalah sambil mengucapkan teriakan “janggut-janggut” secara berulang-ulang yang tentunya membuat pihak yang kalah malu, tetapi bisa menerimanya sebagai sebuah kekalahan.
Petak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang yang umumnya berada di luar ruang.
Quote:
Spoiler for :
Yang jago main ini mana suaranya
Permainan ingkling merupakan salah satu permainan unik dan tradisional rakyat Indonesia yang tergambar indonesia yang megandalkan ketahanan kaki saja. Kuat nggak melompat – lompat dengan satu kaki. Yang main tak cuma anak perempuan, anak laki- laki juga bisa. Semakin ramai malah semakin seru!
Quote:
Spoiler for :
Aduh ini jarang yang mainin jaman sekarang
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.
Quote:
Permainan Kayu Malele merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari Kabupaten Biak Numfor.
Permainan ini selain menyenangkan juga melatih anak dalam beritung milai dari 1 sampai 1000 atau 5000. Permainan Kayu malele dapat di kategorikan sebagai permainan yang cukup berbahaya. Pemainan ini berbahaya bagi anak-anak yang belum mengetahui cara bermainnya. Permainan ini dapat di mainakan di halaman rumah atau juga di lapangan.