Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gembalasempakAvatar border
TS
gembalasempak
Meminta Maaf Berulangkali, Oknum Polisi Ini Terus Hajar Tukang Cukur Sampai Letuskan
Meminta Maaf Berulangkali, Oknum Polisi Ini Terus Hajar Tukang Cukur Sampai Letuskan Senjata Api

lampung.tribunnews.com

Nov 26, 2017 3:36 PM

Meminta Maaf Berulangkali, Oknum Polisi Ini Terus Hajar Tukang Cukur Sampai Letuskan
TKP penganiayaan terhadap tukang cukur oleh oknum Polres Tulangbawang, Brigadir Edwin Rais 

Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU -Sofyan Doni Kurniawan (24), tukang cukur di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, menjadi korban kekerasan oknum aparat kepolisian Brigadir Edwin Rais (28).

Motif pemukulan hanya karena Brigadir Edwin Rais tidak puas dengan hasil cukuran korban.

ER saat itu menyatakan bahwa hasil cukuran korban terlalu tipis, namun Sofyan memastikan bahwa hasilnya pas dan pantas.

"Tapi yang bersangkutan marah dan memukul kaca di depan," ujar Sofyan di rumahnya, Minggu, 26 November 2017 saat menceritakan kejadian yang dialami Sabtu, 25 Novembver 2017 sore.

Brigadir Edwin Rais menampari korban berulang kali. Lantas korban keluar yang kemudian disusul Brigadir Edwin Rais.

Pada saat itu, Sofyan sudah meminta maaf berulangkali ke Brigadir Edwin Rais. Bukannya berhenti, Brigadir Edwin Rais teruk menghajar Sofyan.

Sofyan mengaku tangannya sempat dipelintir, lantaran merasa sakit Sofyan berusaha membela diri dengan menendang Brigadir Edwin Rais.

Brigadir Edwin Rais terjatuh, lalu bangkit dan masuk ke tempat cukur.

Oknum polisi yang bertugas di Polres Tulangbawang ini mengambil pisau cukur kemudian mengejar Sofyan.

Brigadir Edwin Rais sempat mencabut patok bambu dan memukul Sofyan pada bagian kaki.

Setelah itu Brigadir Edwin Rais pulang ke rumah mertuanya di Kecamatan Banyumas.

Tidak berselang lama, Edwin Rais datang kembali ke rumah Sofyan membawa senjata api.

Brigadir Edwin Rais mengacung-acungkan senjata api ke arah korban dan warga.

"Bahkan sempat membuang tembakan ke udara sebanyak empat kali. "Karena takut, saya lari," kata Sofyan.

Tindakkan Brigadir Edwin Rais membuat warga sekitar meradang.

Mereka berkumpul melakukan perlawanan.

Tokoh masyarakat setempat, Suherman, yang juga anggota DPRD Pringsewu sempat kewalahan meredam emosi warga.

Suherman akhirnya menginformasikan ke Kepolisian Sektor Sukoharjo yang kemudian petugas menjemput Brigpol ER.

"Saya sangat mengapresiasi langkah kepolisian yang bertindak cepat," ujar Suherman.

Warga yang sudah kesal mendatangi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Sukoharjo.

Beruntung emosi warga dapat diredam setelah petugas memastikan bahwa oknum tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.

Kepala Kepolisian Resor Tanggamus AKBP Alfis Suhaili menuturkan oknum polisi telah diserahkan ke Bidang Propam Polda Lampung.

"Oknum anggota sudah kami serahkan ke Bidang Propam Polda Lampung, tadi malam pukul 23.00 WIB," ujar Alfis, Minggu.

Kapolres menambahkan, sebagai oknum Polri, Brigadir ER ditangani oleh Polda Lampung. "Adapun pidana umumnya kami tangani di Polsek Sukoharjo," ungkapnya.

Sofyan Doni Kurniawan (24) warga Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu mengaku masih syok dengan kejadian tersebut.

Tidak hanya itu, dia pun mengaku masih was-was. Ia takut Brigadir Edwin Rais tiba-tiba muncul dan kembali memperlakukannya secara arogan.

Sehari pascakejadian, Sofyan belum membuka kios cukurnya.

Dia pun masih memilih berada di rumah bersama keluarga lantaran perasaan was-wasnya itu.


sumur

oknum bangxxx
masih untung kagak di massa
0
4K
44
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.