Bantul mempunyai destinasi liburan baru yang berada di jalan jalur lintas selatan di daerah sisi utara Pantai Samas, Tegalsari, Srigading, Sanden, Bantul. Destinasi ini berbeda dari yang pernah ada seperti Hutan Pinus, Mangunan, dan pantai-pantai berpasir putih.
Tempat ini dihiasi dengan tanaman bunga matahari yang sedang bermekaran cantik mengitari tanaman cabai. Bunga ini bermekaran indah di kebun milik Etik Purwati. 4 bulan yang lalu saat Etik menanam bunga matahari tujuannya hanyalah untuk menghindari tanaman cabai agar tidak terkena hembusan angin yang kencang sehingga menghindari adanya gagal panen. Tak disangka niatnya yang hanya untuk melindungi tanaman cabai berbuah baik. Bungannya bermekaran indah sehingga memikat orang-orang yang tak sengaja melewati kebun itu lalu menyempatkan berhenti untuk hanya sekedar berfoto bersama bunga matahari lalu mempostingnya ke sosial media.
Semakin lama semakin banyak yang mengunjungi kebun matahari. Masyarakat luas mengetahui adanya kebun bunga matahari sebagian besar dari sosial. Dampak dari orang yang memfoto lalu mempostingnya ke sosial media sangatlah banyak. Orang lain yang belum mengetahuinya menjadi penasaran dan menjadi ingin datang lalu memamerkannya ke teman-temannya. Tempat ini pun seketika menjadi tempat ‘hits’ untuk berfoto.
Etik tak tinggal diam. Mengetahui masyarakat sangat antusias dengan bunga matahari miliknya, dia memanfaatkan kesempatan emas ini menjadi ladang usaha untuknya dan masyarakat setempat. Etik memberikan tarif untuk setiap orang yang memasuki kebunnya sebesar 5 ribu rupiah. Etik memberitahu bahwa setiap harinya, Etik mampu memasukkan uang di kantongnya 300 ribu sampai 500 ribu di hari biasa. Jika di hari libur, Etik mengatakan bahwa dia bisa sampai mendapat keuntungan mencapai 1 juta, bahkan bisa lebih. Sedangkan untuk masyarakat setempat, ini menjadi berkah tersendiri karena mereka bisa mendapatkan uang dengan memarkirkan kendaraan para wisatawan, ataupun dengan menjajakan makanan dan minuman kepada wisatawan yang sudah lelah setelah berofoto dengan bunga matahari.
Tak hanya bisa berfoto-foto dengan bunga matahari, pengunjung bisa membawa pulang bunga matahari dengan hanya membayar 10 ribu rupiah untuk satu tangkainya. Jika anda ingin menanamnya dirumah pun, Etik juga sudah menyiapkan biji bunga matahari yang siap di tanam untuk di bawa pulang pengunjung yang menginginkannya hanya dengan 500 rupiah.
Etik menjelaskan, “Saya berpesan kepada setiap orang yang membayar masuk untuk tidak merusak dan menginjak tanaman cabai dan bunga matahari.”
Kebun ini tak pernah sepi dari pengunjung. Di hari biasa maupun di hari libur kebun bunga matahari penuh sesak oleh pengunjung. Tak hanya dari daerah Bantul ataupun DIY saja yang datang hanya untuk sekedar berfoto di kebun bunga matahari ini, wisatawan dari kota-kota lain pun ikut terbius oleh keindahan bunga ini. Sekitar 2000 pengunjung ada di hari libur. Motor, mobil, bahkan bis pun memenuhi sepanjang jalan jalur lingkar selatan.
Untuk bisa sampai ke kebun ini pun jalannya cukup muda untuk di ingat. Dari kota Jogja kita cukup melalui jalan Bantul lalu lurus terus hingga mentok, lalu ke kanan sekitar 200m di kanan jalan sudah terlihat hamparan bunga matahari yang bermekaran berwarna kuning. Wisatawan biasanya memarkirkan kendaraan di pinggir-pinggir jalan di area dekat kebun bunga matahari.