Presiden Robert Mugabe yang memimpin gerakan pembebasan negara tersebut, telah berkuasa sejak kemerdekaan negara tersebut pada tahun 1980. Dia bertugas sebagai perdana menteri sampai beralih ke sistem presidential pada tahun 1987 dan menjadi President di negara tersebut.

Robert Mugabe dan para pendukungnya berhasil bertahan lama dalam pemerintahan dengan menggunakan kekerasan dan pembunuhan sebagai strategi pemilihan mereka.

Perekonomian Zimbabwe telah berjuang sejak Reformasi Pertanahan diperkenalkan pada tahun 2000. Program yang menyasar peternakan milik orang berkulit putih untuk didistribusikan kembali kepada orang Zimbabwe berkulit hitam yang tidak mempunyai tanah - dan mereka yang memiliki hubungan politik yang baik - menyebabkan penurunan produksi yang sangat tajam.

Sebagai bank sentral negara itu mencetak uang untuk mencoba keluar dari krisis, namun inflasi terus berkepanjangan.


Meskipun World Bank tidak memiliki angka untuk tahun 2008 dan 2009, jumlah dari bank sentral Zimbabwe menunjukkan inflasi tahunan mencapai 231 juta % pada bulan Juli 2008. Para pejabat berhenti melaporkan statistik bulanan ketika mencapai puncaknya di bawah 80 juta % pada pertengahan November 2008. Negara tersebut terpaksa meninggalkan mata uangnya sendiri setahun kemudian pada tingkat Z$ 35 kuadriliun menjadi US $ 1.

Krisis politik dan ekonomi antara tahun 2000 dan 2008 hampir mengurangi separuh PDB Zimbabwe - kontraksi terbesar dalam ekonomi masa damai.

Periode pemulihan yang singkat antara tahun 2009 dan 2012 kini telah goyah dan ekonomi menghadapi tantangan serius, menurut World Bank.

Pertumbuhan telah melambat tajam dari rata-rata 8% dari tahun 2009 sampai 2012, yang disebabkan oleh pergeseran perdagangan dan serangkaian kekeringan besar.

Presiden Mugabe selalu menyalahkan masalah ekonomi Zimbabwe diplot oleh negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Inggris, untuk menggulingkannya karena perebutan lahan pertanian milik mereka.

Krisis politik dan ekonomi negara tersebut telah mengakibatkan tingkat kemiskinan tertinggi. Tahun-tahun sulit antara tahun 2000 dan 2008 tingkat kemiskinan meningkat menjadi lebih dari 72%, menurut World Bank.


Ini juga menyebabkan seperlima populasi dalam kemiskinan ekstrim. Kemiskinan ekstrem, yang diperkirakan telah jatuh dari tahun 2009 sampai 2014, sekarang diproyeksikan telah meningkat kembali secara substansial.

Karena investasi besar di bidang pendidikan sejak merdeka, Zimbabwe memiliki tingkat sadar aksara orang dewasa tertinggi di Afrika, dengan 89% populasi orang dewasa terpelajar, menurut data World Bank dari tahun 2014.