Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Robert Mugabe akhiri tiraninya di Zimbabwe

Orang-orang merayakan mundurnya Robert Mugabe di Harare, Zimbabwe.
Robert Mugabe akhirnya mengundurkan diri, Selasa (21/11/2017) waktu Zimbabwe.

Lewat sebuah surat yang dibacakan oleh ketua parlemen, Mugabe mengaku keputusannya itu dibuat dengan sukarela agar proses pemindahan kekuasaan berlangsung damai dan lancar.

"Aku, Robert Gabriel Mugabe.. dengan ini menyatakan pengunduran diri yang berlaku secepatnya," sebut surat itu.

Proses pemakzulan yang digelar sejak Senin (20/11/2017) oleh parlemen atas Mugabe otomatis dibatalkan.

Anggota parlemen, baik dari partai pro-pemerintah maupun oposisi, menyambut pengunduran diri presiden yang telah berkuasa 37 tahun itu dengan gembira. Warga Zimbabwe tumpah ruah ke jalanan merayakan lengsernya sang diktator dengan menari, menyanyi, membunyikan klakson mereka, dan mengibarkan bendera.

"Aku sangat bahagia, senang, dan sangat bersemangat..Ini adalah momen terbaik untuk negara kita," ucap salah satu anggota parlemen, Julian Mtukudzi kepada kantor berita AFP.

Bagi sebagian warga Zimbabwe, Mugabe dianggap sebagai pahlawan karena berhasil membawa negara yang dulu bernama Rhodesia itu lepas dari penjajahan kulit putih yang dipimpin oleh Inggris pada tahun 1970an.

Mugabe kemudian dilantik sebagai Perdana Menteri pertama Zimbabwe pada tahun 1980.

Citranya sebagai pahlawan berangsur hilang pasca-protes antipemerintahan yang berujung kerusuhan, bahkan pembantaian terhadap mereka yang berani mengkritik.

Ekonomi Zimbabwe juga menjadi kacau setelah Mugabe mengusir pengusaha perkebunan milik kulit putih pada sekitar tahun 1990an. Tingkat inflasi melonjak hingga 231 juta persen, nilai tukar uang tak masuk akal, dan hanya 10 persen dari anak muda yang bisa mendapatkan pekerjaan.

Mugabe selalu menyalahkan permasalahan ekonomi Zimbabwe pada skenario-skenario kebijakan yang dibuat negara-negara Barat, utamanya Inggris, sebagai balasan atas keputusan Mugabe mengusir pengusaha perkebunan milik kulit putih.

Namun, banyak kritik yang justru menyebut Mugabe yang memang tak paham dengan cara ekonomi berkembang di zaman modern.

Sejak itu, Mugabe lebih "terkenal" sebagai penguasa yang akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan posisinya; korupsi, manipulasi pemungutan suara, hingga membangun dinasti kekuasaan.

Mugabe bahkan pernah berujar, "Hanya Tuhan yang bisa melengserkanku".

Pada akhirnya, Mugabe meninggalkan jabatannya di usia ke-93, delapan hari setelah militer mengambil alih pemerintahan sebagai upaya, salah satunya, menghentikan rencana Mugabe menjadikan sang istri, Grace Mugabe, sebagai penerusnya.

Militer, partai pendukung maupun oposisi belum menentukan apakah Mugabe akan terseret ke meja hijau atau tidak, begitu juga pembekuan aset-asetnya. Satu hal pasti, Mugabe diyakini sudah membuat negosiasi dengan beberapa pihak sebelum akhirnya memutuskan mengundurkan diri.
Tirani tak berarti berganti
Mengacu pada konstitusi Zimbabwe, posisi kepresidenan yang ditinggalkan Mugabe seharusnya diisi oleh Wakil Presiden Phelekezela Mphoko, kerabat dekat istri Mugabe.

Akan tetapi, turunnya Mugabe tak menghilangkan kekuasaan partai penguasa, Zanu-PF, yang lebih kuat dari konstitusi. Juru bicara bidang hukum Zanu-PF, Patrick Chinamasa yang dikutip Reuters, langsung mengumumkan mantan Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa akan dilantik pada Rabu atau Kamis pekan ini.

Lalu, apakah Mnagagwa adalah sosok ideal yang bisa membawa perubahan di Zimbabwe? Sejatinya tidak.

Pemecatan Mnagagwa oleh Mugabe pada bulan lalu sebenarnya adalah titik awal adanya dorongan pemakzulan. Spekulasi pun berkembang; banyak yang menyebut militer mengambil alih pemerintahan atas perintah Mnagagwa.

Sama seperti Mugabe, Mnagagwa (71) adalah salah satu veteran perang yang membawa Zimbabwe pada kemerdekaan. Mnagagwa punya julukan "Sang Buaya", karena membentuk kelompok pemberontakan pada masa peperangan dulu. Mnangagwa mendapatkan pelatihan militernya di Tiongkok dan Mesir.

Dia dikenal sebagai mata-mata dalam perang saudara di tahun 1980, yang membuat ribuan warga terbunuh. Namun, Mnagagwa selalu menolak keterlibatannya dalam pembunuhan massal, alih-alih menyalahkan tentara atas kejadian itu.

Berdasarkan laporan PBB tahun 2001, Mnangagwa disebut sebagai pengatur kegiatan-kegiatan komersial Zanu-PF, salah satunya yang dilakukan pasukan militer dan pengusaha Zimbabwe di Kongo.

Saat itu, militer mengintervensi konflik yang tengah berkecamuk di Kongo dengan tujuan lain untuk turut menguasai kekayaan alamnya seperti berlian, emas, dan mineral lainnya.

Mnangagwa juga banyak mendapat dukungan dari para veteran perang dalam kampanye pemberangusan penguasaha kulit putih pada tahun 2000. Seorang veteran perang Zimbabwe yang pernah bekerja dengannya selama bertahun-tahun menyebut Mnangagwa sebagai, "pria yang sangat, sangat kejam".

Politisi partai oposisi Zimbabwe, David Coltart, berucap:"Kita telah menghentikan tiran, tapi belum tiraninya," sebutnya seperti yang dikutip dalam BBC.

Seorang politisi Zanu-PF turut menyampaikan pertanyaan yang menarik tentang masa depan Zimbabwe di tangan Mnangagwa; "Jika Anda berpikir Mugabe buruk, pernahkan Anda mempertimbangkan siapa pun yang akan menggantikannya tidak akan lebih buruk?".



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ya-di-zimbabwe

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- KPK buru aset Setya Novanto dan dugaan pencucian uang

- Gunung Agung meletus, tapi belum serius

- Hak Imunitas DPR selamatkan Laiskodat

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
11.2K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread733Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.