"Kebutuhan Tidak Imbang, Lebih Banyak Ojeknya daripada Penggunanya"
JAKARTA, KOMPAS.com — Menjamurnya ojek online di DKI Jakarta dinilai tidak dibarengi dengan tingkat kebutuhan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya ojek online yang memenuhi hampir di setiap sudut Ibu Kota.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi dan pengamat transportasi Darmaningtyas menjelaskan, hal ini sudah menjadi konsekuensi logis yang
seharusnya sejak dulu ditangani.
"Itu kan terjadi akibat demand dan supply yang tidak imbang. Artinya antara kebutuhan ojek
online dan yang menggunakan lebih banyak ojeknya," ucap Darmaningtyas saat dihubungi
Kompas.com , Kamis (16/11/2017).
Kondisi ini malah membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota menjadi macet akibat ojek online yang sering mangkal di sembarang tempat.
Bahkan, ada beberapa
fasilitas umum yang justru dijadikan pangkalan untuk menunggu "orderan" dari konsumen, mulai dari pertigaan jalan, badan jalan, trotoar, halte, sampai lokasi-lokasi yang teduh, seperti di bawah flyover dan jembatan penyeberangan.
"Efeknya mereka jadi mangkal, ngetem , seperti ojek pangkalan (opang). Bedanya
opang justru lebih tertib karena ada pangkalan yang sifatnya permanen dan tidak ganggu lalu lintas," kata Darmaningtyas.
Darmaningtyas mengatakan, harus ada tindakan yang diambil, baik dari pihak penyedia jasa ojek
online maupun pemerintah pusat. Jika didiamkan, kondisinya nanti akan semakin parah, terutama terkait
fasilitas umum yang diubah menjadi tempat mangkal .
"Harus ada penertiban. Konsekuensinya harus diambil dari dua belah pihak (pemerintah dan penyedia jasa). Harusnya ada pembatasan yang dilakukan penyedia jasa, jangan hanya cari keuntungan dengan terus menambah mitra tanpa memikirkan dampak di lapangan. Kalau mau mereka sediakan lokasi mangkal yang terpadu," ucap Darmaningtyas.
Pemerintah, lanjut Darmaningtyas, harusnya segera membuat aturan main untuk ojek online seperti yang sudah dibuat untuk taksi. Harus ada keseimbangan sebelum nantinya terlalu semrawut.
Penulis: Stanly Ravel
Editor: Dian Maharani
http://megapolitan.kompas.com/read/2...da-penggunanya
Jgn batasi perekrutan pak
Kami jg ingin sodara kami dikampung sejahtera dengan ngojek
Wong cilik jgn diganggu pak
Kami hanya mencari sesuap nasi