Media berbahasa Mandarin, Sixth Tone melaporkan pada hari Jumat bahwa kontroversi seputar fitur yang ada di ponsel Huawei ini dimulai saat sebuah papan iklan di China untuk model ponsel ini menunjukkan pengingat doa untuk umat Muslim dan juga fungsi GPS untuk melacak lokasi masjid terdekat.

Penulis Lin Qiqing mencatat bahwa pelaku Islamofobia di China membuat masalah baru karena fitur smartphone Huawei ini.

FItur pengingat shalatnya disebut "menyiratkan perilaku irasional dan tidak toleran" karena tidak menghargai non muslim yang memakai ponsel tersebut.

Namun Huawei percaya bahwa netizen yang melancarkan Serangan "keji" pada perusahaan merupakan hasil kampanye yang ditargetkan oleh orang-orang yang "menyimpangkan fakta" di media sosial dengan bayaran.

Mereka menggambarkan komentator yang marah sebagai "tentara cyber bayaran" (shuijun 水 军) atau mungkin mirip Saracen di Indonesia kali ya?

Produsen ponsel ini mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap para komentator yang ngoceh seenaknya.



Namun Huawei akhirnya mengeluarkan pernyataan pada 16 November, yang mengatakan bahwa model dengan fungsi alarm sholat tidak akan tersedia di pasar China dan bahwa fungsi itu hanya dirancang khusus untuk pelanggan luar negeri. Mereka kemudian menghapus iklan dari situs web mereka dan dari semua platform online lainnya.

Fitur di ponsel Huawei mungkin tampak tidak berbahaya, namun beberapa orang menuduh Huawei memberikan "perlakuan istimewa" kepada kaum Muslim dan bahkan menyerukan pemboikotan terhadap salah satu produsen smartphone terbesar di China ini.

Huawei bukanlah perusahaan pertama yang memicu keresahan online di China karena mencoba memasarkan produk ke konsumen Muslim.

Awal tahun ini, beberapa netizen marah dan mulai menghapus aplikasi pengiriman makanan populer Meituan secara massal setelah mengetahui bahwa kurir perusahaan itu selalu mengirim makanan dengan dua kotak pengiriman, yang biasa untuk makanan non-halal dan satunya lagi untuk makanan halal.

Pengguna layanan Meituan menganggap cara perusahaan itu sebagai "diskriminasi terhadap" non-Muslim, sementara juga mengkhawatirkan "bangkitnya Islam" di China.

Sumber:
https://www.whatsonweibo.com/huawei-phone-built-muslim-prayer-function-stirs-controversy/