Walau drama E-KTP sudah dimulai dari tahun 2014 silam, akan tetapi pemeran yang paling menggemaskan publik adalah tersangka ke-empat dalam kasus E-KTP ini. Sebelum Papah, ada tiga nama yang tentu saja menyebut nama Papah di dalam persidangan. Namun, prolog dari drama E-KTP sendiri kuranglah greget.
Puncaknya adalah saat ditetapkannya Papah yang menjabat sebagai ketua DPR ini sebagai tersangka pada Juli 2017 lalu. Walau begitu, pemanggilan pertama Papah sebagai tersangka pada tanggal 11 September. Hal yang membuat drama dari seasonPapah ini seru adalah ketidak-hadirannya terhadap pemanggilan KPK.
Alasan-alasan yang diberikan oleh Papah rata-rata karena sakit dan tugas. Foto Papah yang terbaring di rumah sakit saat akhir September menjadi perbincangan hangat para netizen. Bukan karena iba, tetapi karena adanya beberapa kejanggalan. Mungkin kalian masih ingat, bukan?
Masuk bulan Oktober, Papah dipanggil 3 kali oleh KPK dan tidak ada panggilan yang didatangi oleh Papah. Alasannya klasik, cek kesahatan dan tugas. Bagi yang mengikuti perkembangan kasus Papah mungkin akan sedikit merasa greget karena Papah tak kunjung datang ke KPK.
Sekita awal bulan November, Papah menunjukan kesaktiannya. Bagaimana tidak sakti, status tersangka yang disematkan pada Papah sekitar 2 bulan itu bisa langsung gugur. Rakyat biasa ma mana bisa. Namun sayang, keluar sel manto masuk sel ipul, status tersangka baru kembali disematkan pada Papah beberapa hari setelahnya. Tragis.
Tak lama setelah menghadiri pernikahan anaknya presiden, Papah pun menjadi DPO. Mungkin KPK sudah sebal, begitu rindunya pada Papah, tetapi Papah tak kunjung hadir. Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu, Papah mau datang ke KPK. Eh, pas dijalan nabrak tiang listrik. Untung tiang listrik tidak dituntut, kalau dituntut bisa kena pasal berlapis: pasal mencelakai seseorang dan pasal menghalang-halangi Papah datang ke KPK. Walah.
Akhirnya Papah nginep dulu di rumah sakit semalam. Mungkin perasaan Papah agak sedikit tenang. Sayangnya KPK sudah kangen berat dan akhirnya mendatangi Papah ke rumah sakit. Dokter pun akhirnya bisa melepaskan Papah ke pelukan KPK karena Papah tidak memerlukan perawatan khusus. Dan Papah pun terlihat gagah menggunakan rompi orange.
Apakah dengan tertangkapnya Papah menjadi akhir klimaks dari drama E-KTP? Jawabannya tentu tidak. Mungkin ini awal dari klimaks yang paling klimaks atau malah drama ini malah multi klimaks? Papah harus siap dengan kondisi tubuhnya karena akan melewati persidangan yang mungkin akan melebihi sidang kopi sianida. Entahlah.
Dari hemat saya, kenapa Papah selalu tidak hadir untuk memenuhi panggilan KPK adalah karena Papah tidak mau terlihat b***h, mana ada tersangka mendekati penjara. Namun, jika Papah datang menyerahkan diri sebelum ditetapkan sebagai tersangka, tentu akan mengubah pandangan publik.
Alasan kedua adalah adanya ancaman dari komplotan skandal E-KTP ini. Mungkin saja jika skandal E-KTP terbongkar, maka orang yang membongkarnya akan hidup sengsara ke depannya. Mungkin juga jiwa Papah sekarang terancam karena tengah diburu komplotan itu, mencari celah untuk mengakhiri hidup Papah agar pintu skandal tidak akan pernah terbuka. Tidak ada yang tahu.
Yang pasti, akan ada tersangka baru yang pastinya terungkap dan mungkin akan membuka tabir yang terjadi dengan juru kunci E-KTP yang tewas di Amerika Serikat.
Tentu saja harapan masyarakat bahwa kasus E-KTP ini bisa segera diselesaikan dan para penunggu E-KTP bisa mendapatkan KTP sesungguhnya. Nenek-nenek aja bela-belain sampe kaget buat bikin E-KTP.
Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya nabrak tiang listrik juga.
Referensi : Portal Berita.
20/11/2017
0
14.1K
Kutip
135
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!