Denpasar: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM telah mengeluarkan surat rekomendasi agar masyarakat di sekitar kawah Gunung Agung untuk bersiaga. Itu lantaran gunung tertinggi di Bali itu telah erupsi phreatik, yaitu erupsi yang disebabkan oleh tekanan uap yang berasal dari air tanah yang mengalami pemanasan.


Kepala Pos Pantau Gunung Agung PVMBG Kementerian ESDM Dewa Mertayasa memaparkan, status Gunung Agung masih di level III (siaga). Meski begitu dengan adanya erupsi setinggi 700 meter yang mengeluarkan material, pihaknya mengimbau masyarakat di radius 6-7,5 Km untuk bersiaga.


“Status masih siaga,” ungkap Dewa di Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Selasa 21 November 2017.


Dewa mengatakan, pada saat keluar erupsi phreatik yang mengeluarkan material debu itu, tidak terjadi gempa terasa, namun tremor non-harmonik tertangkap mesin seismik di pos pantau dengan durasi 36 detik.


“Ada tremor tapi sebentar kegempaan masih lima dan belum ada terasa,” katanya.


Hingga saat ini Gunung Agung masih erupsi phreatik tapi tidak setebal dan setinggi pukul 17.00 wita tadi.


“Masih keluar tapi agak menurun intensitasnya,” ujarnya.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/daerah/G...-diminta-siaga

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Penurunan Aktivitas Gunung Agung Perlu Diwaspadai

- Gunung Agung Hasilkan 25 Ribu Gempa sejak Berstatus Awas

- Jonan Bertemu Tim Pantau Gunung Agung