Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Jika Keinginan Mengalahkan Kebutuhan, Gaji Berapapun Takkan Cukup

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Jika Keinginan Mengalahkan Kebutuhan, Gaji Berapapun Takkan Cukup


Beberapa saat yang lalu, terjadi demonstrasi buruh akibat kebijakan kenaikan upah yang tidak sesuai dengan tuntutan mereka.

Spoiler for Gak dilarang kok. Asal nggak anarkis ya?:


Tampaknya, fenomena demonstrasi sudah jadi ritual tahunan seperti merayakan hari valentine alias hari kasih sayang yang kontraversi. Dilarang tidak, dibiarkan pun nggak jelas apa maknanya.

Ada yang tahu makna hari valentine? Sebatang coklat? Ekpresi kasih sayang? Atau melakukan adegan ranjang terus direkam yang ujung-ujungnya bikin pelaku kejang-kejang? Padahal pelaku belum juga disahkan dihadapan pak penghulu? Auh ah. Saya nggak tahu!

Kembali ke topik buruh, konon katanya mereka meminta kenaikan tidak berdasarkan PP No 78 tahun 2015. Tapi melalui survey yang selanjutnya disebut dengan komponen Kebutuhan Hidup Layak atau disingkat dengan KHL. Dah, sampai sini aja. Apa itu KHL? Searchingndiri deh. Banyak di mbah gugel.

Karena saya juga bagian dari buruh, jelas senang banget rasanya jika kenaikan upah disesuaikan dengan berbagai komponen hidup. Tapi benarkah demikian?

Tanpa berniat munafik sekaligus bersebrangan dengan rekan-rekan sesama buruh, saya memiliki pandangan berbeda terkait kontraversi landasan kenaikan upah.

Siapa sih yang gak suka jika gaji naik? Semua pasti setuju ini sangatlah baik. Kesejahteraan seolah tampak bagai bayang-bayang 7 putri cantik yang mandi ditepi kali ketika ada pelangi. Mana konon ceritanya mereka mandi gak pake baju, atau minimal pake bikini. Wow! Putri kayangan bro...

Spoiler for Jgn sampai gaji tak kasat mata:


Namun, berapapun besaran gaji yang kelak akan diterima, tak kan pernah dirasa cukup. Wajar sahaja, ini sudah kodrati manusia. Mau naik berkali-kali lipat, bila pemenuhan hidup tidak berdasarkan kebutuhan, melainkan keinginan, sudahlah. Cukup sekian.

Lalu, bagaimana sih memilah jika ini kebutuhan sedangkan yang itu keinginan?

Sebelumnya, mari kita pahami terlebih dahulu perbedaan dua kata ini ya?

Kebutuhan itu adalah semua hasrat yang timbul dari diri manusia, yang apabila tidak terpenuhi maka akan berdampak pada kelangsungan hidupnya.

Simpelnya gini, kita gak makan bakalan mati. Meski gak seketika, tapi yang namanya mahluk hidup, kalo gak makan, ya mati. Itu sudah pasti. Ini namanya kebutuhan.

Sedangkan keinginan itu tak bertepi. Sama-sama berbentuk hasrat, namun tidak mempengaruhi kelangsungan hidup.

Misal, sudah punya hengpon sebenarnya. Tapi gegara kawan barusan beli Samsul S 8 yang harganya bisa bikin darah berdesir serabutan, memaksakan beli juga. Ya edan. Akhirnya kesurupan. Mau gaji berapapun, kalau masih nuruti keinginan, gak bakalan selesai.

Belum lagi yang namanya pabrik hengpon sering keluarkan produk terbaru per tahunnya. Halah, dijamin mengeluh kepada Tuhan.

Terus, gimana dong cara menyiasatinya? Ini perkara gampang-gampang susah. Karena saya juga sering kejebak nafsu setan demi nuruti keinginan.

Apalagi kalo udah halan-halan ke mall. Bisa-bisa dompet lekas habis dan jadi melongo. Ujung-ujungnya, jidat bisa sebesar bakpao. Hancur cur cur...!!!

Tapi jangan galau. Kita sebenarnya bisa kok memilah dengan baik mana itu kebutuhan, mana pula keinginan. Asal semua pengeluaran terkontrol dengan baik.

Tak ada salahnya, kita membuat semacam pembukuan, sehingga arus uang masuk dan keluar jadi jelas.

Jika kebutuhan primer ternyata belum terpenuhi dengan baik, tanya ke diri kita sendiri. Pantaskah kita menerima gaji dengan nominal sekian?

Seberapa hebat skil yang kita miliki sehingga membuka peluang untuk bekerja ditempat lain? Yang gajinya mungkin cukup untuk kredit helikopter?

Spoiler for Ini namanya helikopter:


Saya yakin sekali, perusahaan akan memberikan fasilitas dan tunjangan berdasarkan kinerja. Sudah kah kita memberikan kontribusi yang cukup sesuai dengan harapan menejemen?

Kalau topiknya penghapusan sistem out sourching, saya angkat jempol deh. Karena banyak juga perusahaan "nakal" menyiasati peraturan ini demi menghindari pengangkatan karyawan menjadi pegawai tetap. Yang itu artinya, PHK tanpa pesangon.

Kecuali, jenis perusahaan yang sifatnya temporer dan tidak kontinyu, seperti dalam aturan ketenagakerjaan.

Percayalah, andai gaji yang kita terima berlipat-lipat namun tak bijak dalam mengelola, gaji besar hanya singgah di rekening cuman sebentar. Lalu, menghilang tak kasat mata.

Syukuri pekerjaan yang ada, jika dirasa gaji masih tak cukup, coba meningkatkan kemampuan diri agar kita memiliki nilai jual yang tinggi.

Atau, jadilah wiraswasta bila ingin lekas kaya. Jangan jadi pegawai. Caranya? Coba hubungi bank di tempat kita. Pelajari seluk beluknya, kemampuan membayar cicilan, dan pastikan sudah memiliki rencana.

So, belajar dengan baik agar kita diberi kemudahan memilah kebutuhan dengan keinginan, serta dijauhkan dari segala godaan iblis yang emang super jahanam!


Selamat berakhir pekan!
©Skydavee

Sumber gambar: google
Referensi:
https://www.cermati.com/artikel/meng...h-tapi-sulit-1
Diubah oleh skydavee 21-11-2017 07:30
0
22.5K
211
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.