- Beranda
- The Lounge
Ketika Indonesia Bubar
...
TS
napelogini
Ketika Indonesia Bubar
Quote:
Sebelum jauh ke bawah saya ingin mengingatkan semua Kaskuser dengan kalimat ini :
"Jika dalam perbedaan kita bisa bahagia bersama sama, lalu kenapa harus sendirian menikmatinya?
Jika dengan bersatu kita bisa lebih kuat, kenapa harus sendiri-sendiri melawannya?"
napelogini 2017
Berdasarkan fakta yang tercatat dalam berbagai buku sejarah. Termasuk dari berbagai cerita yang dikisahkan oleh para pejuang veteran. Bahwa Indonesia berhasil merebut kemerdekaannya dengan perjuangan yang berat dan panjang.
Adanya perbedaan latar belakang suku, agama, dan budaya diusahakan oleh para "founding father" untuk dipersatukan melalui Pancasila dengan semboyannya yang khas yaitu "Bhineka Tunggal Ika".
Atas dasar itulah maka sudah sepatutnya setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia, wajib menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini. Agar terhindar dari disintegritas bangsa.
______________________________________________
Namun kenyataannya, dalam proses perjalanan sejarah sebuah bangsa. Aspirasi dan wacana kadang ada saja yang muncul sebagai sebuah dinamika politik.
Ada sebagian orang yang khawatir jika NKRI ini terpecah belah. Begitu juga sebaliknya, dengan alasan tertentu ada juga orang-orang yang menginginkan Indonesia ini dibubarkan. Setidaknya keinginan untuk keluar dari NKRI. Seperti yang masih dan pernah dilakukan oleh GAM, OPM, dan Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Hingga pada satu ketika saya pernah berandai-andai membayangkan......."Seandainya Indonesia benar-benar bubar, kira-kira bagaimana jadinya Indonesia?"
________________________________________________
Membuat Negara Baru Tak Semudah yang Dibayangkan
Quote:
Daftar skenario provinsi di Indonesia yang berkemungkinan besar membentuk negara baru :
1. Provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI kemungkinan akan bergabung untuk membuat negara baru.
Didasarkan pada kesamaan bahasa, budaya dan mayoritas agama.
2. Provinsi Jawa Tengah bersama dengan Jogjakarta, dan Jawa Timur sepertinya juga akan membuat negara baru.
Kemungkinan lainnya semua provinsi yang ada di pulau Jawa akan bergabung.
3. Bali dapat dipastikan akan membentuk negara sendiri tanpa bergabung dengan provinsi manapun.
Begitu pula dengan Nusa Tenggara Barat dan NTT.
4. Papua sudah pasti akan membentuk negara sendiri. Begitu pula dengan Ambon.
5. Sulawesi Selatan bersama Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo akan membentuk negara sendiri.
Sedangkan Sulawesi Utara kemungkinan akan membuat negara sendiri atau bergabung dengan Maluku.
6. Seluruh provinsi di pulau Kalimantan sepertinya akan bergabung untuk membuat negara baru tanpa mengajak provinsi lain.
7. Kecuali Aceh dan Kepulauan Riau, sembilan provinsi di pulau Sumatera sepertinya akan bergabung untuk membuat negara sendiri.
Kemungkinan Nangroe Aceh Darussalam akan membentuk negara sendiri tanpa bergabung atau mengajak provinsi manapun.
Dengan pertimbangan bahwa Aceh Darussalam adalah wilayah khusus yang menerapkan hukum syariah Islam. Dan pernah berusaha ingin keluar dari Indonesia sejak masa Orde Baru.
Sedangkan provinsi Lampung agak meragukan apakah akan bergabung dengan Sumatera atau ikut bergabung dengan Banten, Jabar, dan DKI.
1. Provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI kemungkinan akan bergabung untuk membuat negara baru.
Didasarkan pada kesamaan bahasa, budaya dan mayoritas agama.
2. Provinsi Jawa Tengah bersama dengan Jogjakarta, dan Jawa Timur sepertinya juga akan membuat negara baru.
Kemungkinan lainnya semua provinsi yang ada di pulau Jawa akan bergabung.
3. Bali dapat dipastikan akan membentuk negara sendiri tanpa bergabung dengan provinsi manapun.
Begitu pula dengan Nusa Tenggara Barat dan NTT.
4. Papua sudah pasti akan membentuk negara sendiri. Begitu pula dengan Ambon.
5. Sulawesi Selatan bersama Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo akan membentuk negara sendiri.
Sedangkan Sulawesi Utara kemungkinan akan membuat negara sendiri atau bergabung dengan Maluku.
6. Seluruh provinsi di pulau Kalimantan sepertinya akan bergabung untuk membuat negara baru tanpa mengajak provinsi lain.
7. Kecuali Aceh dan Kepulauan Riau, sembilan provinsi di pulau Sumatera sepertinya akan bergabung untuk membuat negara sendiri.
Kemungkinan Nangroe Aceh Darussalam akan membentuk negara sendiri tanpa bergabung atau mengajak provinsi manapun.
Dengan pertimbangan bahwa Aceh Darussalam adalah wilayah khusus yang menerapkan hukum syariah Islam. Dan pernah berusaha ingin keluar dari Indonesia sejak masa Orde Baru.
Sedangkan provinsi Lampung agak meragukan apakah akan bergabung dengan Sumatera atau ikut bergabung dengan Banten, Jabar, dan DKI.
Ketika Indonesia sudah pecah (bubar), besar kemungkinan setiap provinsi atau pulau yang sebelumnya tergabung dengan NKRI akan membentuk negara-negara baru.
Jika hal itu terjadi Indonesia akan jadi negara pecahan terbanyak di dunia. Bayangkan saja jika 33 provinsi mendirikan negaranya sendiri-sendiri....
Namun meskipun demikian, rasanya itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Sebab akan terjadi perdebatan yang sengit dan panjang terkait dengan persoalan teknis dan non teknis untuk membangun sebuah negara baru.
Terutama pulau-pulau yang di dalamnya terdiri dari beberapa provinsi dengan latar belakang yang berbeda-beda. Seperti pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Sebagai contoh : Atas dasar kesamaan bahasa, budaya, dan sejarahnya. Suku Sunda yang mendominasi di dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Banten, relatif akan mudah untuk dipersatukan.
Tapi apakah orang Sunda mau bergabung dengan provinsi Jateng, Jatim dan Jogjakarta untuk membuat sebuah negara? Apalagi ketiga daerah itu notabene berbahasa Jawa?
Begitu juga dengan pulau Madura, meski dekat dengan Jawa, apakah warganya rela bergabung dengan Jawa? Atau sebaliknya.
Meski di satu sisi faktor agama sepertinya akan mempersatukan enam provinsi tersebut.
Lalu bagaimana dengan nasib suku Betawi di provinsi DKI? Yang bingung memilih ikut kemana?
Begitu juga dengan pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua?
Apakah orang Sulawesi Utara yang mayoritas beragama Kristen rela bergabung dengan provinsi Sulawesi Selatan yang mayoritas beragama Islam dengan suku Bugisnya yang mendominasi di seluruh wilayah Sulawesi?
Bila faktor suku, agama, dan bahasa yang jadi ukurannya maka bisa jadi provinsi yang paling diuntungkan adalah Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua.
Karena secara geografis saja, kelima provinsi tersebut memiliki pulau tersendiri yang perbatasannya tidak bersinggungan langsung dengan provinsi tetangganya. Sehingga sangat strategis untuk jadi sebuah negara tersendiri.
Pulau Bali yang berada di antara dua selat, dimana masyarakatnya mayoritas beragama Hindu. Mungkin akan lebih mudah untuk membentuk sebuah negara tanpa direcoki oleh isu SARA. Begitu juga dengan NTB, NTT, Maluku dan Papua.
_________________________________________________
Sisi Positif : Merdeka Menentukan Nasibnya Sendiri
Lalu bagaimana dengan sisi positifnya? Jika sebelumnya semua daerah harus tunduk pada aturan pemerintah Jakarta. Belum lagi dengan masih banyaknya ketimpangan pembangunan dalam berbagai bidang. Maka setelah lepas dari NKRI, semua provinsi bisa bebas untuk menentukan nasibnya sendiri.
Sebut saja misalnya Bali. Dengan segala potensinya dapat dipastikan pulau Dewata akan menjadi sebuah negara baru yang fokus membangun dunia pariwisatanya.
Kemudian kita beralih ke Nusa Tenggara Barat. Sama seperti Bali, NTB juga merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak destinasi wisata berstandar internasional. Khususnya di pulau Lombok, dimana kota Mataram kemungkinan akan menjadi ibu kota negaranya.
Selain sektor pariwisata, NTB juga memiliki sumber daya mineral yang luar biasa. Seperti tambang emas, tembaga, dan mineral lainnya.
Begitu juga dengan Nusa Tenggara Timur. Pulau yang identik dengan komodo ini akan menjadi sebuah negara baru dengan basis ekonomi pariwisata internasional.
Dan di ujung paling timur ada provinsi bernama Papua. Sebuah wilayah dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah. Tempat dimana Raja Ampat, piramida Cartenz, dan tambang emas Freeport berada.
Sayangnya semua itu tidak disertai dengan kekuatan sumber daya manusianya. Itulah makanya meskipun tanah Papua kaya raya namun selalu identik dengan kemiskinan.
Lalu bagaimana nasib Papua setelah lepas dari NKRI? Entahlah karena ini hanya andai-andai belaka........
Yang jelas negara negara pemburu dolar seperti Amerika dan Australia tidak akan tinggal diam.
Kemudian saya juga membayangkan tentang Sumatera setelah lepas dari NKRI. Ada sebelas provinsi di pulau yang juga dikenal dengan nama "Andalas" tersebut.
Dengan segala kekuatan sumber daya alam dan manusianya, setelah lepas dari Indonesia, Sumatra berpotensi akan menjadi sebuah negara yang maju.
Quote:
Pulau Sumatera merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatera, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan.
Hasil-hasil utama pulau Sumatera ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti misalnya PT Caltex yang mengolah minyak bumi di provinsi Riau.
Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah :
Arun (NAD), menghasilkan gas alam.
Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.
Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen.
Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara.
Beberapa kota di pulau Sumatera, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatera, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.
Hasil-hasil utama pulau Sumatera ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti misalnya PT Caltex yang mengolah minyak bumi di provinsi Riau.
Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah :
Arun (NAD), menghasilkan gas alam.
Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.
Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen.
Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara.
Beberapa kota di pulau Sumatera, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatera, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.
Dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh pulau Sumatera, saya juga bertanya tanya. Tanpa Pancasila, dengan sebelas provinsi di dalamnya apakah semuanya bisa dipersatukan untuk membentuk sebuah negara baru?
Dengan kekayaan alamnya yang berlimpah apakah rakyat Aceh mau bergabung dengan orang dari Sumatera Utara untuk membuat sebuah negara?
Apakah orang Padang mau hidup berdampingan dengan orang Palembang?
Begitu juga dengan orang Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu dan yang lainnya. Aaah, rasanya tak mudah seperti yang dibayangkan.......
Begitu pula dengan pulau Kalimantan dan pulau-pulau lainnya.......
Apakah orang orang atau kelompok yang ingin mendirikan negara baru tanpa pedoman UUD 45 dan Pancasila, bisa menjamin bahwa kehidupannya akan jauh lebih baik?
Atau jangan jangan diantara kita ada yang berpikir bahwa Pancasila terlalu memaksakan perbedaan yang sesungguhnya tidak perlu disatukan?
Ketika ada negara Jawa, negara Aceh Darussalam, negara Sumatera, negara Kalimantan, negara Sulawesi, negara Maluku, negara Bali, sampai negara Papua.
Apakah mereka yakin sumber energinya tidak akan semakin didikte dan dikuasai oleh bangsa asing?
Akhir kata......
Para pejuang terdahulu telah mengorbankan segalanya demi meraih kemerdekaan Indonesia dari cengkraman para penjajah. Dari harta, keluarga hingga nyawa.......
Mereka para pahlawan yang berasal dari seluruh daerah se nusantara......Yang dalam perjuangannya senantiasa diiringi dengan pekik takbir yang menggema.
Begitu juga mereka yang turut berjuang dengan doa-doa yang dipanjatkan di gereja, kuil, pura dan vihara......Termasuk mereka yang komat kamit di depan batu dan pepohonan.
Atas perjuangan mereka para pahlawan, tidak kah kita berpikir nikmat mana lagi yang kita dustakan?
Mereka para pendiri bangsa telah mewariskan kepada kita untuk menjaga, membangun dan mempertahankannya. Tanpa perlu berperang dengan pengorbanan darah dan nyawa......
Perbedaan suku, agama dan budaya adalah rahmat yang diberikan Tuhan kepada kita agar kita saling mengenal dan saling mencintai. Lalu masihkah kita berpikir picik?
Saya hanya rakyat jelata yang senantiasa berharap semua pemimpin di republik ini mampu mensejahterakan rakyatnya dengan adil, adil dan adil.
"Jika dalam perbedaan kita bisa bahagia bersama sama, lalu kenapa harus sendirian menikmatinya?
Jika dengan bersatu kita bisa lebih kuat, kenapa harus sendiri-sendiri melawannya?"
Saya, napelogini....... Terima kasih.
Oleh : Napelogini @kaskus
Photo : Google
Referensi :
Wikipedia
Tribunnews
Diubah oleh napelogini 18-11-2017 04:41
0
10.3K
Kutip
80
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru