Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan alasan menerapkan program satu harga bahan bakar minyak untuk seluruh Papua dan Papua Barat. Jokowi mencontohkan sebelum kebijakan satu harga, di Wamena Papua harga satu liter BBM jenis premium bisa mencapai RP 60.000 per liternya. Bahkan, apabila sedang cuaca buruk, harga per liternya bisa mencapai Rp 100.000.

Jokowi mengatakan harga BBM jenis premium di Papua harus sama dengan Pulau Jawa yaitu Rp 6.450 per liter untuk jenis premiumnya. Namun, Jokowi menyebut rakyat di Papua tak banyak mengeluh terkait harga bensin yang sangat tinggi tersebut. Berbeda dengan yang terjadi di Pulau Jawa, apabila harga BBM naik hanya Rp 500 saja, rakyat yang tak terima bisa menggelar demonstrasi sampai empat bulan lamanya.

"Bayangkan di Jawa kalau naik 500 perak demo 4 bulan. Di sini naik 1000 perak demo 6 bulan. Saudara kita di Wamena harga Rp 60 ribu diem bertahun-tahun," kata Jokowi dalam pidatonya di HUT ke-6 Partai NasDem di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (15/11).

Menurut Jokowi, menerapkan program satu harga BBM merupakan suatu bentuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia menilai apa yang dirasakan oleh masyarakat Jawa juga harus dapat dirasakan oleh masyarakat di Papua.

Jokowi mengatakan mengetahui harga BBM di Papua sangat tinggi saat mengunjungi Wamena sekitar tiga tahun lalu atau tak lama setelah resmi menjabat sebagai presiden. Saat itu, dia mengaku langsung memerintahkan para pembantunya untuk menerapkan harga BBM di tanah cenderawasih sama dengan harga di Pulau Jawa. Namun, Jokowi mengakui, realisasi baru dapat terjadi setelah makan waktu satu setengah tahun lamanya.

"Saat itu juga saya perintahkan, saya mau bensin di sini (Papua) harganya sama seperti di Jawa. Saya tunggu pengennya cepat-cepat tapi ternyata baru satu setengah tahun terealisasi," ujar Jokowi.

https://m.merdeka.com/peristiwa/jokowi-di-jawa-bensin-naik-1000-perak-demonya-enam-bulan.html

Betul sekali pak kalau di sini naik demo sampe mewek2