Depresi akhir akhir ini semakin meningkat di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Penyebab utamanya adalah gaya hidup sekarang yang terus mengejar kesenangan. medsos, gula, alkohol, snack, double tap, hal hal tersebut yang dapat memberikan kita kesenangan instan. Kesenangan instant tersebut akibat adanya pelepasan Dopamin, Neurotransmiter yang mengontrol pusat kesenangan di otak. Peningkatan Dopamin terlalu sering ini akhirnya menyebabkan penekanan pada Serotonin otak, zat kimia yang berperan menciptakan rasa damai dan kepuasan. Aktivitas aktivitas yang menyenangkan ini pada jangka panjang sebenarnya justru membuat kita tidak bahagia.



Jangan terpancing dengan kesenangan, karena sebenarnya yang harus kalian cari adalah kebahagiaan. Itulah sebabnya banyak produk yang mengatasnamakan "Happiness" sebagai produknya, sebut saja Happy Meals, happy hour, dan emojis Happy, yang sebenarnya merupakan kesenangan namun disamarkan menjadi kebahagiaan.

Kesenangan itu singkat, kebahagiaan itu panjang; Kesenangan adalah luar, kebahagiaan itu luar dalam; Kesenangan mengambil, kebahagiaan memberi; Kesenangan bisa diraih dengan obat, kebahagiaan tidak bisa diraih dengan obat; Dan, akhirnya, kenikmatan itu dialami sendiri, kebahagiaan dialami bersama sama.

Empati


Empati sangat penting dalam produksi Serotonin. Empati kita dapat dengan cara berinteraksi. Interaksi dalam arti sesungguhnya ya, bukan lewat FB.

Kontribusi


Berbuat sesuatu untuk orang lain, dan bukan kepentingan diri sendiri. Bekerja mencari uang bukan kontribusi, kecuali jika pekerjaanmu membuat orang lain dan dirimu bahagia. Jika tidak carilah cara lain berkontribusi, menjadi volunter misalnya, atau menyumbang untuk amal, bahkan bermain bersama binatang peliharaan juga sebenarnya termasuk kebahagiaan.

Cukup istirahat dan olahraga


Kurang tidur meningkatkan Kortisol dan menyebabkan depresi, karenanya zzzz harus menjadi prioritas. Jangan main HP kalau mau tidur, bahkan lebih baik jika anda mencharge HP di ruangan selain kamar tidur, ruang tamu misalnya. Multitasking juga menjadi menjadi penyebab kenapa banyak depresi, karena pada dasarnya hanya 3 dari 100 orang yang mampu melakukan multitasking, selebihnya adalah memaksakan diri multitasking. Dan terakhir adalah olahraga, tidak perlu saya jelaskan, karena manfaatnya yang begitu banyak. Selain berolahraga sesuai pilihan masing-masing, untuk hidup sehat kita juga harus menjaga pola makan yang seimbang. Mulut kita adalah salah satu sumber penyebab datangnya penyakit. Karena dengan mulutlah kita makan sembarangan, memiliki pola makan tidak teratur. Bahkan, meminum minuman yang tidak sesuai bagi tubuh.

Bahagia itu sekarang, bukan nanti.
Bahagia itu ketika punya 2 kaki untuk berjalan, bukan nanti punya sepeda.
Bahagia itu ketika punya sepeda, bukan nanti punya motor.
Bahagia itu ketika punya motor, bukan nanti punya mobil.
Bahagia itu ketika punya mobil, bukan nanti punya pesawat.
Syukuri apa yang dimiliki, bukan apa yang belum kita miliki karena hidup ini terlalu singkat untuk tidak bahagia.

Memasak


Dan yang terakhir adalah memasak. Sebenarnya bukan memasaknyayang penting tapi masakannya, hanya saja dengan memasak sudah pasti donk makanan kita paling tidak bukan makanan olahan. Yang paling berhubungan dengan kebahagiaan adalah Fruktosa. Hindari makanan olahan yang mengandung Fruktosa tinggi, Fruktosa menekan Serotonin, meningkatkan Dopamin, dan menyebabkan sindrom Metabolik, bencana de pokoknya.