Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kangmantriAvatar border
TS
kangmantri
Pengamat Terorisme: Takbir Indikasi Teroris, Banyak Muslim Bangga Disebut Teroris!
Pengamat Terorisme: Takbir Indikasi Teroris, Banyak Muslim Bangga Disebut Teroris!


itoday - Menjadikan takbir “Allahu Akbar” sebagai indikasi teroris atau terorisme, tidak hanya menyesatkan opini tetapi bisa “membelah” perasaan umat Islam.

Penegasan itu disampaikan mantan wartawan senior BBC, Asyari Usman, melalui tulisan bertajuk “Mereka Meneriakkan Takbir, Berarti Mereka Teroris”. Asyari menyesalkan pernyataan Kapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, AKBP Roedy Yoelianto, dalam wawancara live TV One soal pelaku pembakaran Mapolres Darmasraya.

“Kapolres mengatakan, "Bahwa dalam proses kami melumpuhkan kedua pelaku tersebut, pelaku meneriakkan takbir, kemudian menyatakan bahwa 'saya yang membakar' kemudian menyatakan bertanggungjawab terhadap pembakaran, mengatakan 'thoghut'. Kemudian setelah kami lumpuhkan, di badan tersangka kami temukan selembar surat…" kutip Asyari.

Untuk itu Asyari berharap, kecerobohan Kapolres Roedy Yoelianto tidak merefleksikan “doktrin umum” di tubuh Polri. Namun, sebagai seorang perwira menengah yang mungkin telah menempuh jenjang pendidikan yang memadai, semua menjadi prihatin sekali melihat “spontanitas” kesimpulan Roedy.

Soal pernyataan Kapolres Dharmasraya, pengamat terorisme Harits Abu Ulya mengingatkan, bahwa kalimat takbir dijadikan indikasi seseorang adalah teroris, maka akan banyak Muslim di Indonesia yang bangga disebut teroris.

“Jika hanya dengar kalimat takbir ‘Allahu Akbar’ dijadikan indikasi seseorang adalah teroris maka akan banyak MUSLIM di Indonesia bangga disebut TERORIS |bagi Muslim: Kerusakan Mindset yang akut bisa karena Islamophobia, menyembah jabatan, mencari ridla manusia. Jika ia Kuffar wajar,” tegas Harits di akun @HaritsAbuUlya01.

Belakangan, Wakapolri Komjen Syafruddin, dalam penjelasan kepada para wartawan di Jakarta (13/11) memperingatkan agar tidak membuat kesimpulan sebelum bisa dipastikan betul para pelaku adalah teroris. "Jangan dulu disimpulkan bisa saja kelompok biasa tapi indikasi ke situ (jaringan teroris) ada." Tegas Syafruddin seperti dikutip republika (13/11).

IToday

Terus yang adzan gimana donk?
emoticon-Matabeloemoticon-Matabelo emoticon-Matabelo
0
2.9K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.