Setelah sekian lama vakumm melakukan kegiatan membuat thread di kaskus ini karena kegiatan-kegiatan yang cukup menyibukkan saya seperti makan, tidur, dan main mobile legend akhirnya saya putuskan untuk membuat thread lagi, setelah melihat trend saat ini yang saya rasa tidak ada positifnya sama sekali. Singkat cerita, silahkan dinikmati pertunjukan tulisan dari Adamaitsudan apabila agan berkenan saya sangat menghargai apabila agan meninggalkan komentar, rate5, dan cendol pastinya

Entah apa yang membuat kids yang lahir di rentang waktu tertentu terasa seperti sedang mencongakkan dirinya, berpikir kalau mereka adalah generasi terhebat dalam sejarah umat manusia, dan berpikiran bahwa kids yang tidak lahir dengan rentang yang sama dengannya adalah ras inferior. Padahal sudah jelas kami, generasi 5000 tahun sebelum masehi, adalah generasi terhebat sepanjang masa.

Cuma generasi kami yang tau asyiknya dan serunya berburu mammonth, atau dalam bahasa indonesia disebut gajah mamut. Jaman now, kids yang tenar belakangan ini bisa heboh setengah mampus saat mereka bisa melihat gajah lampung di lampung, atau berselfie di negara gajah putih, negara thailand. Bagaimana ya mengatakannya, dengan otot kami yang ber-abs gitu, lalu tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi bijik dan pisang-tegang-keras-benul kami. Kami bergotong royong, meneriakan yel-yel dan mengkumandangkan nyanyian kode, dengan gagah berani menikmati berburu mamut untuk nantinya di sop oleh Ibu kami tercinta, dan itu baru yang dinamakan keren. Kalian yang hanya lihat-lihat, mesam-mesem atau poto-poto mana tau kerennya berburu mamut, kalau menurut bahasa gaul kami bisa dibilang kalian itu Cemen-nicus.

Masih inget nggak agan-agan, kids jaman 5000SM, nikmatnya nyalain api lewat batang kayu dan batu bara fresh. Sumpah rasanya nyalain api pake cara ini nikmatnya bukan main, apalagi kalau tujuan nyalain apinya buat bantu Ibu masak sop bening daging mammonth, idih kerennya bukan main. Mana hebatnya generasi kalian, nyalain kompor aja tinggal ceklek, terus boro-boro masak buat Ibu, pulang abis lebaran aja enggak, kok bisa bisanya menyebut generasi kalian paling oke, paling iyes. Idihh seremmm.

Gimana cantik nggak? Ini dia IGO jaman 5000SM. Wajahnya so natural, pipinya tirus cem bidadari khayangan, rambutnya berantakan cem iblis medusa. Tapi beginilah yang namanya cantik gan, nggak cem yang dibanggain sama generasi ituh. Kulit putih pasi cem mayit, rambut lurus cem sapu ijuk, apalagi IGO yang dibanggain yang suka banget umbar-umbar aurat cem rok panjang tapi di span atau dulu waktu SMA masih boleh pake rok diatas lutut, pamer paha padahal bpramuriang-bpramuriang. Kalau mau umbar aurat ya gausah setengah setengah, jatuhnya malah cemenicus. Kayak IGO kami gitu lho, gapernah pake kancut kemana-mana, duo bolanya juga membal kemana-mana, ini baru yang namanya cantik iya kan?. Eh btw IGO diatas kok idungnya gede banget ya, mana ada yang punya, kids jaman now.

Kalau kata kids jaman now, seni adalah ledakan tapi kalau kata kami, seni adalah kencrotan. Iya gan betul, mana ada jaman sekarang teknik kayak beginian dipakai, ini teknik kitorang yang ciptakan. Pertama agan harus siapkan tanah pasir yang kualitas grade-A, kalau emang grade-A susah ditemuin bolehlah kalian pake grade-B atau -C, dasar generasi cemenicus. Abis nemu tanah itu kalian cari buah beri-berian bisa stroberi kesukaan kids medio 90an atau bluberi kesukaan kids medio 2000an. Dikencrot dah itu beri-beri diatas tanah pasir kalian dan walla, bahan lukis pun siap dipakai.

Terus cara makainya gimana mbah buyut 5000SM

Gampang bingit, kalian ambil sejumput tanah pasir itu pake tangan yang nggak dipake cebok, terus tinggal ceplokin dah, ditembok atau langit langit gua kalian. Inget ya gan, kids yang baik itu nggak coret-coret ditembok orang, ganggu namanya, itu perbuatan melawan hukum namanya vandalisme, dah tau? Tapi kok masih tetep dilakuin. Cuma kids jaman 5000SM yang nggak begituan ‘kan gan, iya lah karena kita generasi paling keren.

“Aku ingin pindah”. Bukan ke meikatra yang katanya harga rumahnya mihil-mihil. Kita anak gua bro, hidup di gua is our life. Perpindahan kita itu biasa disebut nomaden bro, kalau anak jaman sekarang sih boro-boro pindah dari rumah, pindah dari kasur aja males. Apalagi yang sekarang udah kepala 2, ada aja yang masih netek sama Ibu mereka, nggak ada keren-kerennya. Waktu anak jaman sekarang pada protes kalau ac-nya mati, airnya mampet atau listriknya dipadamin bergilir, kami enjoy aja hidup di ‘rumah’ ini, nggak banyak bacot tapi langsung gerak nyari rumah baru, generasi kami gitu loh. Dan yang terakhir nggak perlu takut ditipu pake DP 0% kalau mau ya tempatin, kalau enggak ya tinggalin gitu aja. Ini yang namanya janji lakik.

Inti dari thread ini adalah, jika agan sadari, setiap generasi itu punya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, mencemooh manusia yang bukan golongan anda tidak membuat hidup anda meningkat kualitasnya ‘kan?. Yang membedakan banyak atau sedikitnya kelebihan dan kekuarangan di tiap generasi adalah individu yang hidup di jaman itu sendiri. Sekian pertunjukan dari saya, maaf jika ada yang tidak tepat dalam bertutur, terimakasih dan sampai jumpa di pertemuan selanjutnya, cheers!