phdinhatredAvatar border
TS
phdinhatred
Lima pernyataan Sandiaga Uno: Cek fakta - yang blunder dan yang 'salah kutip'
Lima pernyataan Sandiaga Uno: Cek fakta - yang blunder dan yang 'salah kutip'

Hak atas foto Twitter Sandiaga Uno
Warganet tak pernah kehabisan bahan cemoohan terhadap pejabat. Belakangan yang menjadi sasaran adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terkait berbagai pernyataannya. Apakah Sandiaga memang sering blunder atau media yang salah kutip?

Jika pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal 'pribumi' dalam pidatonya memicu perdebatan serius tentang implikasi penggunaan ungkapan tersebut, sejumlah pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga malah sering menjadi bulan-bulanan di media sosial.

Ini bukan pertama kalinya pernyataan Sandiaga Uno menjadi bahasan di media sosial. Mungkin dialah yang patut diakui sebagai sosok yang paling berperan dalam mempopulerkan ungkapan 'Oke-Oce'.

Selain itu, masih ingat soal Kartu Jakarta Jomblo?

Kartu Jakarta Jomblo awalnya hanya menjadi bahan lelucon yang dibuat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (atau tim suksesnya) saat masa kampanye Pilkada Jakarta lalu, namun kemudian ide itu ditanggapi serius, rencananya dengan memfasilitasi berbagai kegiatan para lajang di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) misalnya acara nonton bareng, taaruf massal, dan game.

Pada sebuah wawancara dengan wartawan, Sandiaga Uno mengatakan Kartu Jakarta Jomblo bisa menjadi solusi untuk mencegah penurunan populasi.

Hak atas foto ROMEO GACAD/AFP/Getty Images
Image caption Beberapa pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga malah sering menjadi bulan-bulanan di media sosial.
Meski rencana tersebut sejauh ini belum terwujud, namun sudah ada beberapa pernyataan Sandiaga Uno lainnya yang ramai dibahas oleh warganet. Apakah pernyataan-pernyataan tersebut benar dikatakan Sandiaga Uno atau salah kutip?

Berikut kami bahas satu per satu:

1. 'Yang punya uang bantu ringankan kemacetan'

Pernyataan ini muncul dalam sebuah video yang kemudian viral, pertama lewat akun Instagram @obrolanpolitik yang sudah ditonton 48.515 kali, lalu muncul di akun Twitter @AmbarwatiRexy yang sudah dicuitkan ulang sampai 530 kali.

Jika kita membaca transkrip dari video singkat tersebut, bukan hal yang terlalu gampang untuk memahami apa yang sebenarnya dikatakan.

"Kalau yang punya uang mungkin bisa membantu untuk meringankan kemacetan di Jakarta itu dengan secara simbolis mengurangi...menambahkan kemacetan itu dengan menambah kendaraan yang ada di jalan Jakarta. Kita ke depan, masyarakat yang punya uang juga berpartisipasi, untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Itu gerakan menurut saya."

Jawaban itu, menurut video yang viral tersebut, merupakan solusi yang ditawarkan Sandiaga untuk mengatasi kemacetan.

Dan pernyataan Sandiaga itu pun jadi bulan-bulanan sebagian warganet -selain merepotkan para pendukungnya yang berusaha menjelaskannya.

Dalam video tersebut kita tidak mendengar pertanyaan asli yang diajukan, namun terlihat bahwa Sandiaga menyampaikannya di depan wartawan televisi yang mengajukan mic dengan logo stasiun televisi mereka masing-masing.

Dan video tersebut tampaknya dicuplik dari tayangan MetroTV yang melaporkan aktivitas kampanye Sandiaga Uno.

Jika dilihat dari videonya, yang menampilkan utuh pernyataan Sandiaga, maka tampaknya untuk yang satu ini, persoalannya diduga bukan pada wartawan salah kutip.

2. Busway dan kemacetan

Pernyataan Sandiaga Uno berikutnya yang menjadi sasaran di media sosial adalah saat dia meminta agar TransJakarta "berinovasi mencari rute agar tak terjebak macet".

Warganet pun menilai permintaan Sandiaga tersebut sebagai sesuatu yang konyol.

Sandiaga sendiri menyatakan bahwa dia akan menginstruksikan direksi TransJakarta secara khusus untuk 'memastikan inovasi berpikirnya.'

"Cari rute-rute yang TransJakarta bisa merekayasa jalurnya supaya tidak terlalu macet. Karena sekarang ini kan ada pembangunan enam proyek besar ini. Be innovative-lah. Cari rekayasanya sementara, kasih kemudahan kepada warga," kata dia.

Permintaan rekayasa sementara terhadap jalur TransJakarta yang bersinggungan dengan proyek pembangunan, kedengarannya tidak terlalu aneh. Toh rekayasa arus lalu-lintas cukup sering dilakukan untuk menghindari perbaikan jalan.

Tapi apakah permintaan Wagub tersebut tepat?

Menurut ahli transportasi dan Direktur Institute for Transportation and Development Policy, Yoga Adiwinarto, "Hotspot (kemacetan) ini memang harus ada rekayasanya untuk TransJakarta. Tapi, kenapa harus TransJakarta-nya yang dikalahkan? Kenapa tidak rekayasanya ini untuk kendaraan pribadi?"

Hak atas foto Reuters
Image caption Ada bus-bus TransJakarta yang terjebak macet karena jalur-jalurnya bersingunggan dengan proyek pembangunan
Yoga mengakui bahwa rekayasa rute untuk TransJakarta memang akan membuat perjalanan menjadi lebih cepat, namun dampaknya, ada halte-halte yang justru jadi tidak terlayani oleh bus tersebut, apalagi jika jalur rekayasa bus tersebut harus melalui jalan tol.

"Prioritasnya bukan TransJakartanya yang mengalah, tapi mobil pribadinya yang harusnya dikalahkan. Orang yang naik mobil kan mereka hanya peduli asal dan tujuannya, yang penting sampai. Bus TransJakarta bukan hanya peduli asal dan tujuan, tapi juga orang akan berhenti di mana di sepanjang rutenya dia. Kalau kita menghilangkan tempat-tempat berhenti ini, orang-orang jadi tidak terlayani, tidak ada bus yang lewat sana," ujar Yoga.

Sehingga untuk yang satu ini, meski 'rekayasa' yang diajukan Sandiaga bukan hal yang sepenuhnya konyol, namun masalahnya lebih pada tepat atau tidak penerapannya.

3. Atlet berprestasi atraksi di trotoar

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, "Ada usul, atlet berprestasi atraksi di trotoar Sudirman-Thamrin." Kalimat itu digunakan sebagai judul berita yang kemudian memicu warganet untuk menjadikannya sebagai bahan cemoohan.

Namun kemudian, di berita yang sama, kutipan lengkap dari pernyataan Sandiaga adalah, "Usulannya juga atlet-atlet nasional yang berprestasi bisa diakomodir sebagai salah satu atraksi yang ditampilkan di trotoar-trotoar nanti," ujar Sandi.

Dia juga menyebut ada saran agar ada "spot budaya" di trotoar Sudirman-Thamrin agar trotoar bisa menjadi etalase kebudayaan nasional.

Tetapi ada juga netizen yang mencoba membantu memberikan penjelasan bahwa 'atraksi atlet' yang dimaksud sebenarnya adalah membuat galeri atlet-atlet berprestasi.

Mungkin netizen Iqbal Farabi benar, karena kemudian pada Kamis (11/9), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan bahwa dalam desain trotoar kawasan Sudirman-Thamrin yang tengah digenjot pembangunannya menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, rencananya memang akan ada walk of fame atau pemasangan nama-nama atlet berprestasi di kawasan Senayan.

"Akan diberi tempat di situ, diceritakan sejarahnya, diberi kesempatan untuk waktu-waktu tertentu bisa berinteraksi bersama warga," kata Anies.

Untuk yang satu ini, sepertinya aman untuk mengatakan bahwa kurang ada kejelasan, antara apakah yang dimaksud adalah 'sosok atlet berprestasi' atau 'galeri atlet berprestasi' yang akan jadi atraksi di trotoar.

4. Pejalan kaki jadi penyebab kemacetan di Tanah Abang

Pernyataan Sandiaga lain yang menimbulkan kontroversi di media sosial adalah soal pejalan kaki yang membuat macet.

Dia sampai harus bolak-balik menjelaskan apa yang dimaksudnya, dari mengatakan bahwa pejalan kaki yang "tumpah" keluar dari stasiun Tanah Abang menjadi penyebab kedua kesemrawutan kawasan tersebut setelah melihatnya melalui rekaman dengan drone. Ia kemudian mengubah sedikit pernyataannya.

"Bukan menuding pejalan kaki penyebab kesemrawutan, ya enggaklah. Pejalan kaki harus dimuliakan, tapi kita harus siapkan penataannya, jalannya seperti apa. Begitu keluar (stasiun), kalau mereka enggak disiapkan trotoar yang benar, dia akan turun ke jalan. Sebab, trotoar diokupasi PKL, ada tukang ojek pangkalan," ucap Sandi.

Dia juga menegaskan bahwa penyebab utama kemacetan di kawasan itu adalah pembangunan, sementara angkot yang parkir liar atau ngetem menjadi sebab ketiga.

Benarkah pejalan kaki yang tumpah ke jalan bisa dianggap sebagai salah satu faktor kesemrawutan?

Direktur Institute for Transportation and Development Policy Yoga Adiwinarto menyatakan bahwa pejalan kaki hanyalah akibat dari pelanggaran yang dilakukan pedagang kaki lima yang menempati ruangan yang sebenarnya bukan untuk mereka, yaitu trotoar.

Hak atas foto ROMEO GACAD/AFP/Getty Images
Image caption Komentar Sandiaga Uno soal penyebab kesemrawutan Tanah Abang menjadi salah satu yang dicemooh oleh netizen.
Trotoar yang disediakan, menurut Yoga, sebenarnya mampu menampung "limpahan volume" pejalan kaki yang berasal dari dan akan menuju Stasiun Tanah Abang atau Pasar Tanah Abang.

"Space-nya tersedia, standar infrastruktur trotoarnya sudah oke dan memadai, tapi sekarang masalahnya adalah pemanfaatan," ujar Yoga.

Bagaimanapun, menurut Yoga, keberadaan PKL bisa meningkatkan pengalaman pejalan kaki, misalnya jika ada penjual minum dan makanan, namun membangun trotoar tanpa mengelolanya, "sama saja bohong".

Maka dia mengusulkan adanya pengelolaan PKL menggunakan izin, sehingga jumlah dan posisi mereka bisa diatur tanpa harus mengganggu arus pejalan kaki, yang sekarang jadi harus turun ke jalan karena trotoarnya penuh.

5. Alexis menjadi Al-Ikhlas

Kedengarannya Sandiaga seperti sedang bercanda, saat mengatakan bahwa, "Alexis diubah jadi Al-Ikhlas, insya Allah," dalam acara pertemuan dengan Kebangkitan Jawara dan Pengacara atau Bang Japar di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada Minggu (5/11).

Pengguna Twitter, Wahyu_Dtt menanyakan, "Sebentar.... alexis jadi al-ikhlas? Bukankah ini penistaan agama?"

Sementara pengguna lain, Stelacnau, mengatakan, "Saat dipikir sudah tidak bisa lebih parah lagi. Alexis... Jadi Al-Ikhlas."

Namun, di Balai Kota, pada Senin (6/11), Sandiaga menegaskan lagi, "Insya Allah, karena Alexis sudah enggak eksis, makanya jadi bisa kita ikhlaskan namanya jadi Al-Ikhlas."

Saat ditanya apa yang dimaksudnya dengan mengubah Alexis menjadi Al-Ikhlas, menurutnya, bahwa saat ini ada banyak dorongan untuk membuat wisata halal di Jakarta.

"Kalau teman-teman ingin mengonversi, kami sudah ada pendampingannya," katanya. Meski begitu, ia belum bisa memastikan secara rinci konsep usaha dan lokasi untuk Al Ikhlas.

Untuk yang satu ini, tampaknya ini bukan soal blunder atau salah kutip, tapi memang didasarkan pada keyakinannya. Beberapa waktu sebelumnya, sejak masa kampanye, misalnya, ia mengemukakan pula gagasan wisata syariah.

Dan tentu saja, sebagai pejabat publik, ide-ide itu terbuka untuk dikritik atau ditanggapi positif.

Lima pernyataan Sandiaga Uno: Cek fakta - yang blunder dan yang 'salah kutip' - BBC Indonesia
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-41912340



news kesukaan fucknastaks nih emoticon-Ngakak
0
6.3K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.