Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tinyladyAvatar border
TS
tinylady
Suka Lari dari Masalah? Ini Lho Ruginya Menghindari Konflik


Konflik itu pasti ada dalam hidup. Semua orang punya pengalaman dimana dia harus berhadapan dengan konflik.

Menghindari konflik bukanlah solusi,
tapi menghadapinya akan menuju solusi.

Soal gimana cara mengatasi konflik, gimana berdamai dengan masalah, ane rasa setiap orang punya cara sendiri Gan.

Namun, betul kalau menghindari konflik justru akan menimbulkan masalah yang makin besar di kemudian hari. Masalah akan terbungkam, akhirnya gak ada solusinya. Apalagi kalau buat bisnis atau dalam lingkungan kerja. Pemimpin perusahaan gak tahu masalah yang sesungguhnya dihadapi sama para pekerja. Masalah hanya jadi masalah yang terlupakan, lalu yang punya masalah jadi benci deh sama yang bersangkutan.

Mau maju gak gini kan caranya?


Dilansir dari Huffington Post, kebanyakan orang tidak suka berkonflik. Gak mau cari ribut. Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa "takut akan konflik" adalah seven deadly sin para CEO yang tidak ingin mereka akui.

Namun masalahnya, menghindari konflik enggak akan menghapuskan ketegangan, malahan akan memperbesarnya.

Masalah akan menjadi makin besar, lalu kebencian akan tumbuh, orang-orang akan tidak terkoneksi batin, dan merasa tidak punya kekuatan untuk menyelesaikan masalahnya.

Enggan berhubungan dengan konflik sesungguhnya bisa merugikan terutama bagi bisnis Gan. Masalah itu pasti ada, justru dengan ada masalah kita akan tumbuh dan lebih tenang di masa depan, jika nantinya dihadapkan dengan masalah yang sama. Lebih woles, alias let it go.

Kalo kita menghindari masalah, justru ide-ide terbaik akan terus tidak diungkapkan. Terbungkam. Lalu, pemimpin tidak akan mendapatkan informasi yang dia butuhkan hanya karena yang lain takut mengungkapkan isu-isu penting.

Inilah kenapa kebanyakan orang menghindari konflik dan tips cara mengatasinya:

1. Asumsi-asumsi yang Keliru Tentang Info yang Muncul di Permukaan

Contohnya tentang dua orang teman yang disebut dalam artikel Huffington Post tersebut, yaitu "Kisah Klasik Tentang Jeruk". Dua orang bertengkar karena sebuah jeruk. Keduanya berebut mau memiliki jeruk tersebut sepenuhnya. Tapi saat ditanya kenapa mereka mau sebiji jeruk itu sepenuhnya, yang satu jawab, "Gue butuh satu jeruk itu buat bikin jus untuk adonan kue gue." Sedangkan yang satunya bilang "Gue butuh jeruknya buat ambil parutan kulitnya ke adonan frosting."

Yang keliatannya kayak konflik, mungkin sebenarnya gak selebay itu perlu dipermasalahkan. Cuma karena seseorang bilang mau sesuatu bukan berarti mereka paham sepenuhnya sama tujuan mereka. Gali terus info selengkapnya. Pertanyaan netral seperti, "Coba ceritain lebih banyak deh apa yang lo harapkan" atau "Bantu gue memahami latar belakang lo", biasanya bakal menghasilkan win/win solution.


2. Salah menilai maksud yang akhirnya bikin kaku suasana

Hanya karena seseorang keliatan bersemangat, atau terlihat tegas, itu bukan berarti mereka gak terbuka sama pendapat lain.

Ih ane ngerasa banget masalah ini. Ane suka ngerasa excited tentang sesuatu. Ane mulai ajak ngobrol orang, eh mereka nampaknya mengira ane gak bakal terbuka sama pendapat lain.

Menghadapi kepribadian yang dominan bukan berarti harus ngajak berantem kok. Sesimpel nanya: Lo terbuka gak kalo gue punya pendapat berbeda soal hal ini? Kalo mereka bilang "iya boleh", yang tentunya sebagian besar orang akan bilang begitu, mulai deh coba bilang, "Gue cenderung memikirkan hal ini dari perspektif yang berbeda." Itu akan membuat percakapan jadi netral.

Kamu gak akan menyerang pendapat mereka, kamu hanya membagikan pendapatmu. Orang yang berenergi tinggi cenderung bergerak cepat dan bersemangat. Mereka mungkin bakal menyukai ide Agan dan berterima kasih.


3. Kurang Percaya Diri

Alasan terbesar seseorang menghindari konflik adalah karena mereka gak melihat cara jernih buat mengangkat topik tersebut dan menyelesaikannya dengan tenang. Mereka meragukan kemampuan mereka buat menggiring percakapan atau mengajukan isu yang menarik. Mereka berasumsi itu bisa jadi debat kusir dan mereka bakal kalah.

Tetapi ketidaksetujuan bukan berarti kematian kok. Itu hanya sebuah ketidakcocokan, atau silang pendapat. Agan gak harus takut menghadapinya. Manusia ya cuman manusia. Akan selalu ada konflik. Konflik gak harus dipusingin, konflik gak harus jadi hal yang jelek.

Ironisnya, ketika Agan menerima konflik sebagai bagian dari kehidupan yang tak terelakkan, justru bakal semakin santai Agan menghadapinya. Semakin percaya diri mengatasi silang pendapat, makin cepet Agan nyelesainnya.

Mengatasi konflik bukanlah hal buruk. Tetapi membiarkannya tidak selesai bisa mengakibatkan masalah jadi makin besar.


Sumber: Huffington Post
0
11.9K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.