Persaingan ekonomi, perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang membuat situasi dunia semakin dinamis dan berubah secara cepat. Kondisi tersebut merupakan fenomena globalisasi yang harus siap dihadapi oleh negara manapun termasuk Indonesia. Termasuk potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat harus benar-benar dipersiapkan agar tantangan dan ancaman tersebut dapat diantisipasi.
Upaya antisipasi yang dapat dilakukan tentulah mempersiapkan SDM yang matang dan ditopang oleh pengetahuan dan pandangan hidup yang universal. Dimana Indonesia memiliki Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup. Sehingga pemahamaan terhadap wawasan kebangsaan seoptimal mungkin harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan SDM yang matang dan juga menjaga keutuhan NKRI.
Wawasan Kebangsaan merupakan salah satu gagasan dalam membangun rasa cinta tanah air, namun sampai saat ini pemahaman akan wawasan kebangsaan dalam diri masyarakat masih sangat minin. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian pemahaman akan wawasan kebangsaan sejak usia dini. Sebagaimana yang dilakukan Pangkostrad Edy dalam kuliah umum bertajuk 'Wawasan Kebangsaan' kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli, (2/11).
Menurut Edy, memahami wawasan kebangsaan akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga negara akan posisi dan perannya ditengah-tengah masyarakat. Pemahaman seperti ini tentu saja sangat dibutuhkan guna menciptakan suatu ketahanan nasional Indonesia, sehingga akan terwujud suatu negara yang maju.
Menurut Edy, suatu negara akan maju apabila dikelola oleh orang-orang yang cinta akan negaranya.
"Negeri ini dimajukan oleh orang-orang yang mencintai bangsa, untuk itu cintailah bangsamu yang terdiri dari berbagai macam suku dan bangsa," kata Edy.
Tidak hanya itu, Pangkostrad Edy juga menyampaikan materi tentang wawasan nusantara. Dimana menurutnya, wawasan nusantara memiliki beberapa aspek yang harus diepenuhi, yaitu ketahanan nasional, kewaspadaan nasional, sistem manajeman nasional, dan pimpinan nasional.