Kayu adalah sebuah bahan yang berasal dari alam. Ada banyak jenis kayu di Nusantara ini, seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu akasia, dan kayu mahoni. Kayu memiliki unsur atau energi yang positif. Aroma tradisional kayu memberikan efek kenyamanan bagi yang memandangnya. Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Kayu telah lama digunakan sebagai media seni untuk membuat pahatan kayu. Patung totem hasil karya masyarakat pribumi Amerika Utara dibuat dari kayu konifer, biasanya Cedar Merah (Thuja plicata). Berbagai jenis alat musik, seperti biola dan gitar terbuat dari kayu. Jenis kayu yang dipilih disesuaikan dengan nada yang diinginkan.



Kayu pada setiap jenis pohon memiliki tekstur yang berbeda, ada yang kasar, dingin, halus, licin dan berduri. Semua tekstur yang dimiliki merupakan ciri khas tersendiri dari pohon tersebut. Salah satu contoh tesktur kayu yang licin karena ada kandungan lilin dalam batang kayu sehingga saat diraba terasa halus dan licin. Untuk warna kayu tergantung pada pigmen warna yang berada di dalam batang. Semua pigmen memberikan warna yang berbeda misalkan ada batang dengan warna coklat tua, coklat muda dan lainnya. Warna kayu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu udara, kelembaban udara serta umur pohon. Ketiga faktor tersebut berpengaruh penting pada warna kayu. Untuk tingkat kekerasan terdapat tiga tingkatan dari kekerasan kayu, tingkat tersebut dimiliki oleh pohon yang berbeda. Pertama kayu dengan kekerasan sedang contohnya meranti dan mahoni. Kedua kayu sangat keras contohnya ulin, giam, dan bengkirai. Bau dari kayu ada yang berbeda ada yang biasa dan luar biasa. Bau yang sangat biasanya adalah aroma kayu yang seperti Anda cium pada umumnya, sedangkan bau yang luar biasa yaitu ada aroma yang wangi contohnya kayu cendana. Kayu tersebut mempunyai aroma wangi yang sangat kuat dan cocok digunakan untuk wewangian di rumah. Ada juga yang memiliki aroma manis seperti kayu manis.

Kayu berasal dari alam, secara tidak langsung kayu bersifat alami. Pada zaman sekarang sudah jarang kita temui sesuatu yang berbau alami. Semuanya sudah menjadi serba modern. Sangat jarang kita melihat bangunan atau rumah yang didominasi oleh bahan kayu, berbeda dengan bangunan-bangunan pada zaman dahulu, terutama bangunan tradisional Nusantara. Bangunan-bangunan pada zaman sekarang sebagian besar sudah mengunakan beton, besi, aluminium, dan kaca. Kusen-kusen jendela dan pintu hampir sebagian besar sudah mengunakan aluminium. Padahal jika kita menilik dari segi estetika, kenyamanan dan keharmonisan bahan dasar kayu jauh lebih baik daripada besi maupun aluminium. Jika kita melihat bangunan-bangunan kuno akan terasa lebih enak dipandang mata daripada bangunan-bangunan modern masa kini.







Maka itu menurut pandangan kami kayu memiliki unsur yang positif, dapat memberikan suasana yang nyaman, tentram, dan menyejukkan hati. Beberapa jenis kayu yang mempunyai unsur positif adalah: kayu jati, kayu mahoni, kayu mindi, kayu akasia, kayu sonokeling, dll. Sedangkan beberapa jenis kayu yang memiliki radiasi positif (bertuah), beberapa di antaranya yaitu: kayu jati luwih, kayu mentawa, secang brahma, semboga, kalimasada, cendana, gaharu, galih asam, dll. Kayu-kayu yang barusan kami sebutkan dikenal sebagai kayu bertuah dan dipercaya dapat membawa keberuntungan serta dapat menangkal radiasi yang ditimbulkan oleh handphone, wifi, dll.



Demikianlah sekilas pengetahuan tentang energi positif dari kayu. Bagaimana berminat untuk mencoba.. ?

Semoga bermanfaat.