Seluruh masyarakat dunia tentunya sudah pernah mendengar kisah tentang Kota Sodom dan Gomora yang hancur akibat kelakuan para penduduknya yang kerap melakukan kegiatan maksiat. Di kota ini, mayoritas penduduknya senang melakukan kegiatan seks yang menyimpang, termasuk juga hubungan dengan sesama jenis.

Para bangsa Viking biasanya secara rutin melakukan pesta pertama di awal musim panas yang diberi nama Beltane. Di awal rangkaian, acara pesta berlangsung selayaknya pesta pada umumnya. Bangsa Viking membangun sebuah api unggun raksasa, kemudian menari-nari mengelilingi api unggun tersebut. Namun, di puncak acara, para pemburu dipersilahkan untuk mencari pasangannya untuk diajak bersetubuh di sekitaran api unggun.

Pesta Bacchanalia adalah sebuah pesta yang dilakukan pada masa Babylonia Kuno untuk menghormati Dewa Tammuz. Pesta ini dilakukan dengan kegiatan bertukar pasangan dan harus melakukan persetubuhan di depan umum. Nyaris tak ada aturan yang berlaku pada pesta ini. Bahkan, ada juga orang yang memilih kuda untuk diajak bersetubuh.

Bangsa Mesir kuno bisa dibilang cukup identik dengan hal-hal yang aneh. Pernikahan sedarah atau inses menjadi suatu hal yang wajar dan biasa dilakukan oleh bangsanya. Bahkan, sang raja sekalipun kerap menggarap pesta perkimpoian sedarah ini. Tak pandang usia, mereka diperbolehkan untuk memilih sendiri pasangannya untuk diajak bersetubuh dengan tujuan menjaga kemurnian generasi keluarga.

Kaisar Nero terkenal dengan kebiasaannya yang bejat. Selain itu, ia juga dikenal memiliki tempramen yang tinggi dan gila perempuan. Bahkan, tak ada yang bisa menghitung secara pasti jumlah perempuan yang sudah ditidurinya. Pesta ini diadakan setiap bulan, tentunya tak lepas dari minum anggur dan tarian erotis. Lebih parahnya lagi, setiap perempuan Roma yang ingin menikah, harus merelakan keperawanannya untuk diberikan pada sang kaisar sebagai bentuk legalitas untuk menikah.