KRICOM - Koalisi Pejalan Kaki mendesak agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak membuat kebijakan bermodalkan kajian yang belum lengkap. Hal ini terkait dengan semrawutnya pejalan kaki di kawasan Tanah Abang.

Menurut Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno soal penyebab macet di Tanah Abang karena pejalan kaki, adalah tudingan yang tak berdasar.

"Komplitkan dulu datanya, baru membuat pernyataan. Kalau seperti ini kan masyarakat yang resah, jangan melempar bola panas," kata Alfred kepada Kricom di Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Menurut Alfred, soal tudingan pejalan kaki sebagai penyebab macet, hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini mereka selalu kesulitan berjalan di trotoar dan memilih berjalan di jalan raya.

"Saya tadi ke Tanah Abang juga berjalan di jalan raya. Kalau memang pejalan kaki dituding buat macet ya wajar," ungkapnya.

Alfred memiliki beberapa opsi untuk mengatasi permasalahan, seperti menempatkan pedagang ke dalam gedung dan membuat jalur untuk pejalan kaki yang ingin berbelanja di gedung itu.

"Kalau memang enggak bisa memasukkan mereka ke gedung karena alasan penurunan omset, yang buat gedung baru yang representatif," tuturnya.

Alfred khawatir, jika tak dibenahi, maka pejalan kaki akan terus menjadi momok dan disalahkan.

"Kalau ada kecelakaan di jalan, nanti pejalan kaki yang disalahkan karena tak berjalan di trotoar. Padahal trotoarnya sendiri sudah semrawut," tutup Alfred.