Entah kenapa setiap kali bertemu bulan September, saya sering merasa "tegang" dan deg degan. Berharap September cepat berlalu.

Tegang bukan karena kebetulan hari ulang Tahun saya jatuh di bulan itu. Dimana biasanya ada saja orang-orang terdekat yang suka memberi kejutan.


Tapi setiap kali bulan September itu datang, hampir semua media di republik ini berbicara tentang PKI (Partai Komunis Indonesia).


Dari kecil entah sudah berapa kali saya menonton film tentang pemberontakan G30 S-PKI. Sebuah film "sejarah" yang menurut saya lebih "angker" dari film "Pengabdi Setan" yang sedang booming akhir-akhir ini.


Dari banyak cerita yang saya dengar, dalam beberapa hal katanya PKI itu kejam dan biadab. Mereka membunuh banyak orang termasuk santri dan kyai.

Walaupun saya sendiri tidak pernah tahu seperti apa kebenaran sesungguhnya.


Intinya PKI itu di cap bengis dan sadis. Karena di Indonesia, dua kata sifat itu sangat melekat dengan Partai Komunis Indonesia.


Dari tukang somay hingga tukang parkir. Dari pak RT hingga Presiden. Bahkan akhir-akhir ini tak sedikit juga anak-anak tanggung usia belasan yang yg ketika bicara soal PKI, seolah mereka paling faham dibandingkan dengan pelaku atau korban PKI itu sendiri.

Sampai akhirnya rakyat bingung, memangnya PKI mana lagi yang mau bangkit? Semua cuma menduga-duga, semua saling curiga.


Dan yang paling menarik dari semua obrolan tentang PKI, ada satu hal yang membuat saya merasa tergelitik sekaligus miris. Bagaimana tidak?

Tanpa sadar, "mereka" yang habis-habisan membenci prilaku PKI di masa lalu, bisa jadi lebih biadab dari PKI yang pernah ada dalam sejarah Indonesia.

Tanpa merasa bersalah, mereka yang kemarin mengaku paling was-was dan takut akan kebangkitan PKI. Ternyata mereka sendiri jauh lebih "mengerikan" dari seorang DN Aidit dan Hitler sekalipun.



PKI MASA KINI?


Lalu siapa "mereka" ini? Siapa "PKI masa kini" tersebut?



Disadari atau tidak ternyata "mereka" ada di sekitar kita. Sangat nyata, malah bisa jadi mereka ini adalah orang orang terdekat kita.

Bahkan banyak juga diantara mereka yang kerap muncul di banyak media. Mulai dari radio hingga layar kaca.




Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalahmereka para pengedar narkoba. Mereka yang sengaja mencekoki generasi muda dengan barang laknat.

Bahkan yang paling mengerikan lagi adalah ketika para penegak hukum yang seharusnya memberantas peredarannya, justru malah melindunginya. Bajingan!





Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah mereka para generasi muda kekinian yang menganggap seks bebas dan narkoba sebagai gaya hidup, wajar dan biasa saja. Namun menganggap kampungan orang-orang yang menghindarinya.

Mereka yang mengaku pelajar tapi berprilaku seperti preman. Dimana tawuran dijadikan budaya urban. Pedang, clurit, kampak, dan klewang dijadikan alat untuk "belajar". Bajingan!





Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah mereka yang merasa paling pribumi. Dengan "seragamnya" mereka memalak dan memeras uang para pemilik toko hingga pedagang kaki lima.

Bermodal nyali keroyokan dan nama kelompok, mereka hadir bak pahlawan penjaga keamanan.
Yang jika tidak diberi maka mereka akan mengancam, mengusir hingga membunuh. Bajingan!




Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah mereka yang dengan jabatannya menjadikan posisi rakyat sebagai budak suruhan layaknya para babu.
Yang dengan kekuasaannya mereka mengeruk dan merampok apapun yang mereka bisa ambil di republik ini.




Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah mereka para lintah darat yang menghisap darah rakyat. Dengan dalih membantu, mereka justru mencekik dengan riba berlipat ganda yang tak masuk akal. Bajingan!





Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah mereka sekelompok orang yang merasa paling suci dari kelompok lainnya. Mereka yang merasa lebih berhak masuk surga dibanding kaum lainnya.

Dan mereka yang melecehkan dan membakar kitab suci serta mengolok olok agama.




Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah mereka yang dengan senjata dan kekuatannya merasa paling jago. Mereka yang kerap mendulang uang lewat "rambu rambu" dengan merekayasa kesalahan.
Menakut nakuti rakyat dengan hukum yang dipermainkan.





Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah mereka yang hobi menebar fitnah, menyebar kebencian, dan menyulut kegaduhan. Rakyat awam dijadikan peluru, diadu domba demi uang dan kekuasaan. Bajingan!




Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah "mereka" yang duduk santai di kursi-kursi empuk di kantor desa, di kantor kabupaten, di kantor provinsi, hingga kantor kantor di ibu kota. Tapi tak jera meminta minta........Budaya pungli yang tak pernah ada habisnya.




Photo Ilustrasi

PKI masa kini itu adalah "mereka" para orangtua dan guru yang seharusnya menjadi pelindung dan pendidik bagi anak anaknya. Justru malah melakukan kekerasan, pencabulan hingga pembunuhan.



Akhir kata, pun jika benar kalau gerakan PKI di masa lalu itu dianggap kejam. Maka yang dilakukan oleh PKI masa kini pun justru lebih kejam.

Narkoba, seks bebas, kelompok dan ormas tukang peras, pelajar bersenjata, para lintah darat, pecandu pungli berseragam, sampai pejabat tukang korup. Demi Tuhan sesungguhnya mereka semua lebih berbahaya daripada sekedar lambang dan ideologi.

Oleh karenanya cukuplah PKI menjadi cerita kelam dalam perjalanan sejarah Indonesia. Masa lalu adalah pondasi dasar untuk membangun masa depan Indonesia.

Dan percayalah, ketika rakyat bersatu membela Pancasila dan Tanah air. Maka niscaya kebangkitan "Gerakan PKI" itu hanyalah omong kosong

Karena yang saya tahu, sesungguhnya PKI itu akan selalu ada di sekitar kita. Ia hadir bukan lagi dalam bentuk partai berlambang palu arit yang mengkudeta.

Sebab ternyata, PKI masa kini juga sering muncul dalam cerita sinetron, berita, dan acara tv murahan yang disaksikan anak anak kita.....

WASPADALAH!


Saya, napelogini..... Terima kasih.



Oleh : napelogini, 2017 @kaskus

Photo : Google