Penggunaan ganja atau bahasa latinnya cannabis sativa sun atau cannabis indica untuk pengobatan penyakit tertentu masih pro kontra. Ganja mengandung zat tetrahidrokanabinol, yang merupakan senyawa kimia bila di gunakan akan membuat pemakainya mengalami rasa senang tanpa sebab. Walaupun tak semua orang merasakan sensasi yang sama dalam hal penggunaan ganja ini.

Di berbagai blog dan berita juga di sebutkan zat ini terkadang juga bisa membuat penggunanya mengalami halusinasi sampai melihat hal yang menakutkan dan menyeramkan. Secara singkat penggunaan ganja dapat memicu kerusakan jaringan saraf otak karena saat menggunakannya otak akan mengeluarkan zat tertentu secara lepas kendali, termasuk control zat endorfhin yang memberikan rasa nyaman pada tubuh.

Drastisnya kinerja otak yang ditimbulkan akibat penggunaan zat yang terdapat di dalam daun ganja atau ekstrak nya, ini dapat memicu kerusakan otak akut, sehingga resiko sakit jiwa atau gila, selalu mengintai para pengguna nya hampir setiap saat.

Lalu bagaimana mana bila tanaman ini ternyata mampu memberikan solusi sementara untuk penyakit penyakit tertentu?. Saat ini hampir di seluruh dunia masih menuai pro kontra, baik dari kalangan medis, birokrasi, tokoh publik hingga ke tokoh agama terus menimbulkan pertentangan.

Di Texas, yang merupakan salah satu negara bagian Amerika serikat, ada seorang gadis yang bernama Alexis Bortell yang berusia sekitar 12 tahun memiliki suatu kelainan penyakit kejang kejang, mungkin serupa epilepsi. Penyakit tersebut di deritanya sejak usia tujuh tahun. Selama dua tahun kedua orang tuanya mencoba penanganan tradisional dan medis yang mereka ketahui, namun penyakit itu tak jua bisa di sembuhkan.

Singkat cerita akhirnya keluarga Alexis menggunakan tanaman ganja sebagai solusi penyembuhan penyakit kejangnya saat kambuh. Hampir 3 tahun ini Alexs borthell disebutkan tidak lagi mengalami kejang kejang berkat ekstrak tanaman ganja yang di gunakan nya. Alexis biasa bersikap seperti anak Puri lainnya, bisa bermain , bersepeda dan pergi kemana mana.

Yang menjadi persoalan vital, Alexis Bortell tidak dapat bepergian dengan aman tanpa obat ganja tersebut. Di setiap negara bagian Amerika, potensi pelanggaran undang undang federal membuat Alexis Bortell tidak dapat bebas bepergian. Pengacara alexis berpendapat bahwa undang undang larangan pemerintah federal telah membatasi hak alexis Bortell untuk hidup. Undang undang pemerintah federal tersebut sebetulnya memiliki alasan yang kuat pula.

Pihak kejaksaan atau otoritas hukum pada masing masing negara bagian hampir semua berpendapat bahwa obat atau zat dari ganja tersebut, tidak dapat di gunakan secara medis di Amerika serikat. Sisi keamanan yang minim dalam penggunaan serta pengawasan medis yang sulit dilakukan membuat potensi penyalahgunaan obat ganja ini menjadi menghawatirkan.

Serba salah ya sis gan. Hal serupa inipun pernah terjadi di berbagai negara bagian Amerika serikat. Di negara lainnya juga ada masalah serupa. Dan belum lama ini masih segar dalam ingatan kita, di negeri kita Indonesia juga ada permasalahan serupa. Masih ingat dengan Fidelis arie side Warto alias nduk kan,..?

Arie harus mendekam di bui karena memiliki tanaman ganja untuk pengobatan istrinya dengan memakai ramuan extrak ganja. Hal itu di karenakan sejak 2015 istrinya mendapat vonis medis menderita penyakit langka yaitu syringomyelia atau kista tulang belakang. Berkat info yang di dapatnya, penyakit tersebut bisa diatasi dengan penggunaan ganja. Namun hal tersebut membuat dirinya tertangkap dan pengobatan terhadap istrinya terhenti hingga meninggal dunia.

Singkat cerita pengacara alexis Bortell menggugat undang undang pemerintah federal karena telah dinilai membatasi hidup penderita penyakit serupa epilepsi yang di derita Alexis tersebut. Alexis dan pengacara nya bergabung bersama tiga penggugat lainya. Para penggugat tersebut antara lain adalah
- Keluarga Jagger Corte asal Georgia yang berusia enam tahun, yang juga menggunakan ganja untuk penyakit leigh's Disease.
- Jose Belen veteran yang menderita PTSD
- Marvin Washington mantan pemain NFL atau sepak bola tangan.

Alexis Bortell merupakan salah satu pengidap penyakit langka dan tergantung pengobatannya kepada obat yang dibuat dari ganja. Sedangkan ganja dan sejenisnya termasuk dalam kategori bahan yang berbahaya. Hampir semua negara melarang pengobatan dengan bahan tersebut, apapun alasan nya. Bila di lakukan maka harus menerima konsekuensinya yaitu di jerat dengan hukuman penjara dan denda.