Beberapa bulan lalu, Sebuah cabang Al-Qaeda yang beroperasi di Suriah mengira mereka mendapat tangkapan besar saat mereka berhasil menangkap teroris saingan yang bekerja untuk pemerintahan Assad. Dengan harapan untuk menyebarkan teror dan menunjukkan pada dunia betapa mengerikannya para teroris ini, mereka merekam dengan video aksi mereka ketika menggorok leher tangkapan mereka itu hingga terputus dan kemudian berpesta, berteriak - teriak sambil mengayun - ayunkan kepala korban mereka. Dengan cepat klip video itu menyebar diantara mereka yang kemudian membuat suasana sedikit aneh. Seorang anggota Al-Qaeda yang melihat klip video itu mengenali kepala yang diayun-ayunkan itu dan dia sangat yakin dia mengenali kepala itu. Kepala itu adalah kepala komandanmereka sendiri. Orang yang mereka penggal itu adalah Mohammed Fares Maroush, seorang jihadis setia dan pemimpin sebuah kelompok suku. Saat itu juga, sipemenggal diminta untuk menghapus video dan menarik ucapan kalau Maroush adalah Kafir dan Homoseksual. Sebuah kejadian yang sangat canggung ya kan,...

Lyman Faris sebenarnya hanyalah pemuda biasa dengan khayalan yang sama seperti anak muda lainnya, ingin jadi teroris hebat dan TOP, dan membunuh musuh sebanyak-banyaknya. Suatu waktu, dia memutuskan pergi ke Afghanistan dan Pakistan. Disana dia bertemu dengan beberapa group teroris yang bersedia membantunya membuat rencana teror paling besar abad ini...walaupun agak sedikit konyol. Rencananya adalah Lyman diminta memotong semua tali suspensi yang ada dijembatan Brooklyn sehingga akan merobohkan jembatan itu dan membunuh semua yang melintas di situ. Sesuai rencana, tali - tali suspensi itu akan dipotong dengan OBOR,....Serius,api obor. Akan tetapi rencana itu tidak jadi dijalankan karena ternyata, Jembatan Ikon khas Amerika itu dirancang dengan sangat baik dan memiliki penjagaan Polisi. Lyman pun memutuskan kembali ke kotanya, dan sambil menoleh kebelakang kearah jembatan Brooklyn dia yakinkan dalam hati,..itu memang rencana yang konyol. Tapi pria yang ingin menjadi teroris hebat ini memang gigih. Dia memutuskan untuk membantu Al-Qaeda dengan cara lain, seperti mencari barang - barang yang dibutuhkan group terorisnya diinternet, atau baca-bacaan tutorial. Sampai akhirnya ketika dia terlacak dan ditangkap yang berwajib, prestasi terbesarnya sebagai teroris adalah memesan dan mengirim 2000 buah kantong tidur untuk teman-teman terorisnya di Afghanistan supaya mereka tidur tidak kedinginan.

Sebagai Teroris yang paling dicari di Libanon, Abdel Ghani Jawhar adalah dalang dibalik serangan bom terhadap pasukan PBB dan beberapa Serangan bom didaerah lain yang telah memakan banyak korban jiwa. Suatu ketika dia hendak melakukan aksi dengan menanam bom dipinggir-pinggir jalan dengan targetnya adalah pasukan pemerintah Suriah. Tidak ada yang berbeda, aksi ini sama dengan aksi-aksi dia sebelumnya. Dan tanpa ada penyebab yang jelas, tiba-tiba bom yang disiapkan Jawhar meledak prematur dan menghancurkan badannya menjadi puing-puing teroris kecil. Kesialan pun tak berhenti disitu, karena kontak senjata pun tak dapat dihindarkan dengan pasukan pemerintah Suriah yang membuat kelompok Jawhar tidak bisa mengumpulkan pecahan-pecahan tubuh jawhar. Mereka pun meninggalkan sisa-sisa tubuhnya dan kembali ke Libanon. Sangat disayangkan,....

Bagi anda yang sudah sering mendengar cerita-cerita berita di TV tentang group-group teroris rasis, mungkin anda akan terkejut kalau diluar sana ada group teroris yang sangat ditakuti dan tidak membawa embel-embel keagamaan. Mereka adalah kelompok FARC dari Kolombia. Kelompok ini awalnya kelompok pemberontak sayap kiri yang berhenti dari dunia politik dan terjun ke dunia narkoba dan penculikan. Korban mereka sudah mencapai ribuan jiwa selama 50 tahun memberontak dan bertempur melawan pemerintahan Kolombia. Aksi-aksi mereka terkenal sangat brutal, kejam dan berantakan. Pada tahun 2008, Pemimpin FARC membuat perjanjian dengan pemerintah Kolombia untuk menyerahkan 3 sandera, Consuelo Gonzalez, Mantan calon wakil presiden Clara Rojas, dan anak Rojas yang terlahir di tempat tahanan. Anak yang kini berumur 3 tahun itulah yang menjadi sandera penting dan menjadi perhatian utama pemerintah Kolombia. Segala aturan mengenai penyerahan sandera direncanakan oleh pemimpin FARC itu sendiri dengan harapan akan dapat mengamankan posisi mereka dan memojokkan pemerintah. Rencana sudah diatur secara matang, dan pesta kemenangan dipastikan akan diteriakkan secara lantang,...jika saja mereka tidak melepaskan anak Rojas, yang menjadi sandera penting, dua tahun sebelumnya... Yup, si anak sudah tidak ada ditahanan sejak dua tahun lalu,...atau 730 hari yang lalu. Ternyata si anak sudah diadopsi oleh salah satu pejuang sesaat setelah anak tersebut dilahirkan. Sungguh teroris berhati mulia.

Tahun 2006, David Robert McMenemy memutuskan inilah saatnya. Seorang yang anti terhadap aborsi ini memutuskan untuk melakukan aksi terornya dengan cara menabrakkan mobilnya ke target yang dipilih, kemudian mobil akan meledak yang juga akan menewaskan dirinya secara heroik,..demi melawan aborsi. Dipertengahan bulan, dia mengitari daerah sekeliling kota dan akhirnya menemukan sebuah target yang sesuai, Klinik kesehatan wanita Edgerton di daerah Davenport. Pagi hari dibulan September, McMenemy melaju mengendarai mobilnya ke arah Klinik Kesehatan itu dengan rencana yang telah dipersiapkannya, Tabrak,.Meledak dan dia mati dengan heroik demi Aborsi. Tapi setelah aksi dijalankan, ternyata ada beberapa hal yang tidak sesuai rencana. Setelah menabrak Klinik tersebut, mobil McMenemy tidak meledak. Dari dalam mobil, McMenemy terlihat bingung karena mobilnya masih utuh dan berhenti terparkir tepat di ruangan resepsionis Klinik. Daripada membuang kesempatan, McMenemy memutuskan untuk menyalakan mesin mobilnya kembali lalu mencoba secara manual untuk membakar dan meledakkan mobilnya. Api kecil yang coba dinyalakannya pun padam karena disambut oleh semprotan air alarm kebakaran klinik itu. Saat penangkapan, McMenemy dilaporkan telah menyebabkan kerusakan pada bangunan klinik itu sebesar $20.000 dan kerusakan kecil pada mobilnya. Parahnya lagi, ternyata Klinik yang telah dipilihnya menjadi target itu hanyalah klinik kesehatan biasa. Tidak pernah ada praktek aborsi di klinik itu. Akhir dari teroris pejuang aborsi.

EDL ( English Defense League) adalah kelompok sayap kanan yang beroperasi di Inggris dengan rekam jejak kerusuhan, menyerang secara rasis, dan bertingkah layaknya preman jalanan. Saat itu, 6 orang teroris berencana akan menyerang mereka dengan cara meledakkan mobil ditengah kerumunan aksi demonstrasi yang sedang dilaksanakan kelompok EDL tersebut, yang jika terjadi, maka akan memicu perang ras diseluruh Inggris,...jika terjadi. Keenam orang itu pun memasangi mobil mereka dengan bahan peledak dan bersiap untuk pergi ke tempat target mereka berdemonstrasi. Sesampainya dilokasi, mereka hanya menemukan tempat yang sepi karena acara sudah selesai dan sebagian besar orang-orang sudah pulang. Bukannya tetap pada rencana dan meledakkan mobil, 6 orang ini memutuskan untuk pulang dan menyimpan bom mereka dihari dan kesempatan lain. Pada saat perjalanan pulang, mereka distop polisi dan ditangkap karena mengemudi tanpa asuransi, yang kemudian membuat polisi terkejut atas temuan bom dari penggeledahan mobil yang dilakukan.