Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Spekulasi safari politik Agus Yudhoyono

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbicara pada acara 'Silaturahmi AHY bersama Ulama dan pemilik pondok pesantren' di Bait Alquran Al Akbar Gandus Palembang, Sumsel, Jumat (13/10/2017).
Safari politik Agus Harimurti Yudhoyono dengan menemui sejumlah tokoh terus berlanjut. Spekulasi pun menyertai kunjungan putra sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Agus berkunjung ke rumah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa 31 Oktober 2017. Sebelumnya, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute ini menemui Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Agus pun dikabarkan akan bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Wakil Sekjen Demokrat Rachland Nasidik mengatakan dalam pertemuan satu setengah jam itu, Agus dan Prabowo berbicara soal geo-politik internasional dan hubungannya dengan Indonesia.

"Mas AHY bertemu Pak Prabowo saling bertukar pikiran," ujar Wakil Sekjen Demokrat Rachland Nasidik. Rachland mengatakan keduanya berbicara mengenai perlunya pemimpin mengesampingkan kepentingan politik partisan saat menghadapi hal-hal mengenai kepentingan bersama, baik sebagai sesama warga negara dan bangsa.

Menurut Rachland, dalam kesempatan itu tidak ada perbincangan soal Pilpres 2019. Pertemuan keduanya sebagai wujud silaturahmi Agus kepada Prabowo.

Meski tak ada perbincangan soal Pilpres 2019, pertemuan AHY-Prabowo kembali mengingatkan pemilihan presiden yang tinggal dua tahun lagi.

Seusai kalah telak dalam Pilkada DKI Jakarta, nama Agus muncul sebagai kandidat presiden maupun wakil presiden dalam sejumlah survei.

"Ongkos kampanye Pilkada, capaian Pilpres. Hasilnya nasional," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari.

Dalam pertanyaan terbuka yang diajukan Indo Barometer terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia pada 4-14 Maret 2017, Agus muncul meski berada di urutan ke-13 dibandingkan dengan tokoh lainnya.

Dalam simulasi 14 nama, survei Indo Barometer memperlihatkan Agus kembali muncul, bahkan berada di peringkat ketiga setelah Jokowi dan Prabowo.

Hasil serupa dirilis lembaga Political Marketing Consulting (Polmark) Indonesia pada 22 Oktober 2017 lalu. Kandidat Presiden pada Pilpres 2019, masih mengarah ke Jokowi dan Prabowo.

Figur Jokowi dan Prabowo, menurut survei Polmark, masih kuat meski mengalami penurunan elektabilitas.

Kandidat alternatif muncul, termasuk Agus Yudoyono yang meraih 2,9 persen, lebih tinggi ketimbang Anies Baswedan, Hary Tanoesoedibjo, Gatot Nurmayanto, Jusuf Kalla, Megawati, Rhoma Irama, Mahfud MD, serta Zulkifli Hasan.

Selain menjadi kandidat presiden, Agus Yudhoyono juga masuk radar sebagai calon wakil presiden seperti dirilis lembaga riset Kelompok diskusi dan kajian opini publik Indonesia (Kedaikopi).

Pada survei yang dilakukan 8-27 September 2017 terhadap 800 responden di seluruh Indonesia, Agus Harimurti berpotensi menjadi pendamping Jokowi. Agus masih berada di bawah Jusuf Kalla, Prabowo, Gatot Nurmayanto dan Susi Pudjiastuti.

Selain pilpres, spekulasi safari politik Agus kerap dikaitkan dengan posisi partai Demokrat. Spekulasi perubahan sikap politik partai Demokrat itu sudah muncul ketika Agus datang ke istana negara pada 10 Agustus lalu.

Kunjungan Agus ke istana menemui Presiden Joko Widodo dan anaknya Gibran Rakabuming Raka bahkan dianggap menjadi pereda hubungan Jokowi dan Yudhoyono. Agus pun seperti membuka jalan pertemuan lanjutan Yudhoyono dengan Jokowi.

Pada Jumat (27/8/2017) lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Keesokannya, Agus menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Makasar, Sulawesi Selatan.

Dua peristiwa itu kembali memunculkan anggapan bahwa Demokrat akan merapat ke pemerintah dan mengincar kursi kabinet. Spekulasi ini dibantah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

Syarief menegaskan dua pertemuan tersebut adalah silaturahim biasa. Tidak ada pembahasan soal Demokrat bergabung ke koalisi pendukung pemerintah, apalagi menyodorkan nama calon menteri. Partai Demokrat, kata Syarief, merasa lebih baik berada di luar pemerintahan dan menjadi penyeimbang.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...agus-yudyohono

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Gedung dan hotel bersiap untuk pernikahan Kahiyang-Bobby

- Alexis dan bisnis hiburan dewasa yang cis!

- Sumpah kutukan mubahalah Buni Yani

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
10.7K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread734Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.