Menjadi seorang wanita di zaman Yunani kuno adalah sebuah takdir yang tak mengenakkan. Pada zaman itu wanita dianggap sangat rendah hingga tak diperbolehkan ada dalam pemerintahan. Bahkan mereka tak diwajibkan untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang sangat layak.

Banyak wanita yang akhirnya protes dengan keadaan ini. Namun jika dengan melakukan demonstrasi tentu tak akan diperhatikan. Jadi satu-satunya cara yang dilakukan adalah dengan menjadi sesuatu yang diminati banyak pria. Mereka memutuskan menjadi wanita penghibur kelas atas agar lebih dihormati dan dipuja.

Menjadi hetairai bukanlah pekerjaan yang gampang. Tak semua wanita bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik. Biasanya mereka akan memulai karier dari rumah bordil yang rendahan hingga akhirnya menanjak hingga terkenal dan diakui oleh para petinggi zaman itu. Jika seorang hetairai sering dipanggil pembesar maka kehormatannya meningkat.

Orang yang kerap mengantarkan wanita penghibur kelas bawah hingga menjadi hetairai adalah Solon. Ia adalah bangsawan yang mendirikan rumah bordil bagi wanita penghibur yang datang dari luar Athena karena wanita dalam kota dilarang menjadi penghibur. Dari bisnisnya ini Solon berhasil meraup keuntungan yang sangat besar hingga membuatnya jadi kaya raya.

Seorang wanita yang menjadi hetairai dituntut memiliki wajah yang cantik. Selain itu mereka harus bisa memainkan banyak sekali alat musik seperti flute, kastanet, dan lyre. Dengan memiliki kemampuan itu, mereka akan semakin diminati oleh kalangan kelas atas yang tak hanya butuh dihibur secara batiniah tapi juga badaniah dengan mendengar musik dan nyanyian yang indah.

Seorang hetairai harus seorang yang pandai dan memiliki wawasan yang sangat luas. Mereka harus tahu tentang syair, filsafat, hingga dunia politik yang sangat rumit. Biasanya para penyewa hetairai akan berbincang banyak semalaman hingga akhirnya diakhiri dengan hubungan badan. Prosesi ini dianggap legal di masa Yunani kuno yang memang dikenal sangat terbuka dengan esek-esek. Oh ya, lukisan tentang hubungan hetairai dan pelayanannya banyak ditemukan di guci peninggalan Yunani kuno.

Seorang hetairai yang sudah memiliki nama besar akan mendapatkan bayaran yang melimpah. Bahkan uang yang didapatkan bisa digunakan untuk membeli rumah yang sangat mahal. Bahkan mereka juga memiliki budak yang cukup banyak untuk membantunya dalam mengatur rumah dan keperluan lainnya.

Sebenarnya memiliki budak bagi wanita sangatlah dilarang zaman itu. Namun seorang hetairai memiliki pengaruh yang sangat besar hingga aturan pun bisa dilanggar. Para petinggi yang menjadi pelanggannya akan memberinya keluasan untuk melakukan apa saja.

Seorang hetairai bisanya tak menginginkan kehamilan terjadi padanya. Itulah mengapa saat berhubungan badan mereka akan berusaha memengaruhi tamu agar melakukan ejakulasi di luar. Namun jika tamu enggan melakukannya mereka akan membaca mantera, minum ramuan penggagal kehamilan hingga memakan telur gagak yang dianggap mampu mencegah kehamilan.

Namun jika akhirnya mereka tetap hamil, seorang hetairai akan menjadi para selir dari petinggi. Kedudukan ini tentu menjatuhkan martabatnya. Kala itu, selir hanya difungsikan sebagai penghasil keturunan yang telah disetujui istri utama. Anak-anak yang lahir hetairai secara otomatis mewarisi kedudukan tinggi hingga dihormati banyak orang.