Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub, Gubernur Jateng saat acara diskusi di Ambarawa. ©2017 Merdeka.com
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljono, mengaku pihaknya akan terus mengejar target pembangunan infrastruktur. Dia menargetkan tak ada proyek mangkrak selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Sebab, bila berhubungan dengan proyek mangkrak, pria kelahiran Surakarta 5 November 1954 ini punya pengalaman menarik ketika melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). Saat itu, dia baru menduduki pucuk pimpinan Kementerian PU-PR.
"Bocimi, saat saya pertama dilantik. Disuruh ground breaking. Baru tahu ternyata sudah empat kali ground breaking," kisahnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (3/11).
Dia mengatakan tol tersebut sudah berpindah tangan beberapa kali, hingga akhirnya diambil Waskita Karya dan pembangunan diteruskan. Kini beberapa ruas tol tersebut sudah ada yang bakal beroperasi.
"Ya. Sampai di Cikombong diupayakan Desember ini (beroperasi)," katanya.
Maka dari itu, dia menegaskan Kementerian PU-PR terus mendorong realisasi pengerjaan infrastruktur tol, sehingga dapat selesai sesuai target. Sejauh ini, pemerintah menargetkan 568 Km jalan tol rampung hingga akhir 2017.
Ada pun bulan ini, akan beroperasi 32 Km tol yang meliputi tol Surabaya-Mojokerto seksi 1B, II, III sepanjang 15,47 Km. Tol Soreang-PasirKoja sepanjang 8,15 Km. Termasuk tol Becakayu yang hari ini diresmikan Presiden Jokowi.
Dia menambahkan pemerintah tentu tidak hanya fokus pada infrastruktur jalan tol saja. Target pembangunan infrastruktur di sektor konektivitas, ketahanan air dan pangan, serta permukiman dan perumahan juga menjadi prioritas.
"Kalau bendungan, yang sudah on going 33 bendungan," jelas mantan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum ini.
"Terus tambah terus. Masih kita kerja. Terus kita akan monitor terus. Belum ada revisi target hingga akhir tahun," tutup dia.
(mdk/bim)