Memutuskan menjadi perempuan pada 2012, Santi akhirnya melahirkan seorang putra setelah menikah pada 2015
Tarsono (35) tengah dinaungi kebahagiaan. Istrinya, Santi (25), akhirnya berhasil melahirkan anak pertama mereka pada Senin malam, 30 Oktober lalu. Ia bersyukur mempunyai anak yang tumbuh normal.
"Anak saya normal. Bobotnya cukup berat, tiga kilogram," ucapnya dikutip dari Jejakpantura, Kamis (2/11/2017).
Saat ini Santi masih menjalani masa pemulihan di RSUD Soeselo Slawi. Warga Desa Sokasari, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, tersebut merasa bersyukur dengan kelahiran anaknya yang berkelamin laki-laki tersebut.
“Alhamdulillah sudah lahir. Proses kelahirannya dengan operasi caesar,” tutur Santi lirih.
Santi sebelumnya sempat merasa cemas. Ia merupakan satu dari beberapa warga Desa Sokasari yang menderita kelainan kelamin atau berkelamin ganda. Santi akhirnya memilih menjadi perempuan dan menjalani operasi pada 11 Maret 2012 lalu di RS Kariadi, Semarang.
Tiga tahun kemudian, Santi menikah dengan Tarsono. Dan sembilan bulan yang lalu, ia mengandung anak pertamanya.
Dilansir dari Liputan6, Jumat (3/11), untuk menekan hormon testosteron di tubuhnya, Santi harus rajin meminum obat yang dia dapatkan dari RS Kariadi. Kakaknya, Nurjanah, mengungkapkan, selama mengandung, Santi juga masih melakukan hal tersebut.
Sebagaimana dituturkan Nurjanah, Santi tidak mengalami kendala berarti selama mengandung bayi laki-lakinya. Pascaoperasi kelahiran pun sudah membaik kendati beberapa waktu lalu sempat nge-drop.
"Nggak. Nggak ada masalah berarti. Selama sembilan bulan mengandung, setahu saya nggak ada kendala ataupun keluhan, kok. Paling cuman ngerasa mual-mual di tiga bulan awal kehamilan dan juga kadang nyeri di bagian perut bawah," kata dia.
Santi adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Sejak lahir, Nurjanah menjelaskan, adiknya memang sudah berkelamin ganda sejak lahir. Di antara keluarganya, hanya Santi yang mengalami kelainan tersebut.
"Ya, keduanya memiliki ukuran (kelamin) yang sama besar," ucap Nurjanah.
Tak hanya alat kelaminnya yang ganda, tanda-tanda fisik di tubuh Santi juga tidak normal. Suara Santi agak berat seperti seperti laki- laki. Ia juga tidak memiliki payudara seperti perempuan umumnya. Namun begitu, pada usia 16 tahun, Santi mengalami menstruasi hingga kini.
Alasan terakhir itulah yang kemudian meyakinkan dirinya untuk memilih menjadi seorang perempuan pada 2012 lalu.
Selain Santi, empat sepupunya juga mengalami kelainan serupa.